Pola Hidup untuk Mencegah Terjadinya Demensia

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   02 Juni 2020
Pola Hidup untuk Mencegah Terjadinya DemensiaPola Hidup untuk Mencegah Terjadinya Demensia

Halodoc, Jakarta - Merupakan kelainan neurologis kronis yang umum terjadi pada orang lanjut usia, demensia sering juga disebut dengan istilah “pikun”. Gejala yang ditimbulkan demensia bisa menjadi semakin parah seiring berjalannya waktu. Lalu, apakah kondisi ini bisa dicegah?

Sebenarnya, tidak ada cara pasti untuk mencegah demensia. Namun, mengubah pola hidup sedini mungkin dapat menurunkan risiko terkena demensia, ketika tua nanti. Lantas, pola hidup seperti apa yang bisa diterapkan untuk menurunkan risiko demensia?

Baca juga: Awas, Penyakit Ini Bikin Anak Demensia Dini

Terapkan Pola Hidup Sehat Ini agar Terhindar dari Demensia

Dalam berbagai penelitian, hampir 76 persen dari kasus penurunan kognitif otak yang menyebabkan demensia, dipengaruhi oleh pola hidup yang buruk dan faktor lingkungan sekitar. Jadi, untuk mencegah demensia dan kondisi kesehatan serius lainnya, sebaiknya kamu mulai mengubah pola hidup dan melakukan beberapa hal berikut:

1. Rutin Berolahraga

Olahraga rutin adalah cara paling efektif untuk mencegah penurunan kognitif akibat demensia dan mengurangi risiko penyakit Alzheimer. Terlebih, pola hidup sehat ini juga bisa memperlambat kerusakan saraf otak lebih lanjut, pada orang-orang yang sudah terlanjur mengembangkan masalah kognitif. Sebab, olahraga dapat merangsang kemampuan otak untuk mempertahankan koneksi saraf yang lama dan juga membuat yang baru.

Sesi olahraga yang baik dilakukan sebaiknya terdiri dari variasi latihan kardio, latihan kekuatan (beban), dan keseimbangan atau kelenturan tubuh. Latihan kardio dapat membantu jantung memompa lebih banyak darah segar ke otak yang bisa digunakan sebagai energi. Latihan kekuatan bermanfaat untuk membangun massa otot untuk memompa kerja otak. Sementara latihan keseimbangan dan koordinasi dapat menjaga ketangkasan dan menghindari jatuh yang bisa menyebabkan cedera kepala. 

Baca juga: Benarkah Olahraga Bisa Turunkan Risiko Demensia?

2. Miliki Pola Makan Sehat Setiap Hari

Setidaknya, ada 6 aturan makan sehat yang wajib dijalani untuk mencegah demensia, yaitu:

  • Perbanyak konsumsi karbohidrat kompleks (seperti gandum dan biji-bijian utuh, nasi merah, kentang, jagung, dan ubi), protein, dan lemak baik (seperti salmon, kacang-kacangan, biji-bijian, minyak zaitun).
  • Kurangi asupan gula. Gula termasuk karbohidrat sederhana yang menjadi musuh utama bagi tubuh, terutama jika sedang berusaha mencegah demensia.
  • Batasi konsumsi makanan asin dan tinggi lemak trans. Terlalu banyak garam dapat meningkatkan tekanan darah, yang meningkatkan risiko beberapa jenis demensia tertentu dan kolesterol tinggi.
  • Makan sedikit, tetapi sering. Hal ini untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.
  • Batasi konsumsi minuman keras. Sebab, hal ini berkaitan dengan kerusakan jaringan otak pemicu gejala demensia.
  • Konsumsi banyak omega-3. DHA yang terdapat dalam lemak sehat dapat membantu mencegah demensia dengan mengurangi plak beta-amiloid.

3. Jaga Berat Badn Ideal

Obesitas bisa meningkatkan tekanan darah, yang meningkatkan risiko terkena demensia. Selain itu, menjaga berat badan yang ideal dan sehat juga akan mengurangi risiko diabetes tipe 2, stroke, penyakit jantung, hingga demensia. 

Baca juga: Cegah Demensia dengan Mengonsumsi Jamur

4. Hindari Rokok

Jika sudah merokok, cobalah untuk berhenti. Sebab, merokok dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit, yang dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah. Hal ini dapat meningkatkan risiko terkena demensia. 

5. Tidur yang Cukup

Jika mood sedang sangat buruk seakan dunia berakhir ketika kurang tidur, waspadalah. Kamu mungkin berisiko lebih tinggi untuk terkena gejala demensia. Sebab, sudah umum bagi pengidap demensia untuk mengalami insomnia atau masalah tidur lainnya.

Meski begitu, penelitian baru menunjukkan bahwa gangguan tidur bukan hanya timbul sebagai gejala Alzheimer, tetapi juga faktor risikonya. Kualitas tidur yang buruk dapat meningkatkan produksi protein “sampah” beta-amiloid di otak, yang terkait dengan perkembangan gejala demensia dan Alzheimer. 

Selain itu, tidur nyenyak terutama diperlukan untuk membuang racun otak dan pembentukan ingatan yang lebih kuat. Jika kamu mengalami kesulitan tidur, cobalah lakukan meditasi dan jauhkan gadget ketika menjelang waktu tidur. Kalau masih tidak berhasil, kamu bisa download aplikasi Halodoc untuk meminta saran terbaik dari dokter.

Referensi:
Help Guide. Diakses pada 2020. Preventing Alzheimer's Disease.
NHS Choices UK. Diakses pada 2020. Can dementia be prevented?
Alzheimers. Diakses pada 2020. How to reduce your risk of dementia.
 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan