Pola Makan Sehat untuk Pengidap Kanker Ovarium

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   03 September 2021
Pola Makan Sehat untuk Pengidap Kanker OvariumPola Makan Sehat untuk Pengidap Kanker Ovarium

“Kamu pasti sudah tahu bahwa berolahraga diperlukan untuk menjaga kekuatan otot, jantung tetap kuat, berat badan yang sehat, dan mencegah penyakit kronis, seperti jantung atau diabetes. Namun, kamu juga perlu tahu bahwa olahraga juga dapat membantu meningkatkan keterampilan berpikir.”

Halodoc, Jakarta - Melakukan olahraga setidaknya selama 150 menit dalam satu minggu dengan intensitas sedang akan membantu menjaga kesehatan jantung dan kebugaran fisik. Namun, ada hal lain yang mungkin tidak kamu ketahui, bahwa setiap aktivitas fisik yang kamu lakukan juga sangat bermanfaat untuk kesehatan otak. Setidaknya, itulah yang tertulis dalam studi yang dipublikasikan pada Nature Medicine. 

Aaron Bonner-Jackson, seorang pakar neuropsikolog mengatakan bahwa latihan fisik dan aerobik sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan otak, bahkan pada orang yang berisiko terkena demensia dan penyakit Alzheimer. Olahraga bisa membuat perbedaan besar dalam hal bagaimana tubuh berfungsi dan, sebagai hasilnya, bagaimana otak berfungsi.

Tetap Aktif untuk Kesehatan Otak

Berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Neurology, sebanyak 454 lansia menjalani pemeriksaan fisik tahunan dan tes kognitif selama 20 tahun dan setuju menyumbangkan organ otak mereka untuk penelitian ketika meninggal. Para peserta diberi akselerometer, sebuah alat yang berguna untuk melacak gerakan dan aktivitas fisik sepanjang waktu.

Ternyata, mereka yang bergerak lebih banyak mendapat skor lebih baik pada memori dan tes berpikir, dan setiap peningkatan aktivitas fisik dengan satu standar deviasi dikaitkan dengan risiko demensia 31 persen lebih rendah. Hubungan antara aktivitas fisik dan fungsi kognitif tetap konsisten, bahkan setelah memperhitungkan aspek patologi otak peserta dan apakah peserta mengidap demensia atau tidak.

Baca juga: Jaga Kesehatan Otak, Ini Bedanya Radang Otak dan Abses Otak

Lalu, dalam studi lain yang turut dimuat dalam jurnal Neurology, sebanyak 160 orang lanjut usia dengan gangguan kognitif ringan diberikan tugas untuk mengambil bagian dalam beberapa pilihan. Mereka bisa melakukan latihan aerobik (tiga kali seminggu selama 45 menit per sesi), makan diet Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) yang sehat untuk jantung, menggabungkan latihan aerobik dengan diet DASH, atau menerima pendidikan kesehatan.

Selama enam bulan, mereka yang hanya mengikuti diet DASH tidak meningkatkan penilaian fungsi eksekutif (bertanggung jawab untuk tugas-tugas, seperti perencanaan, pemecahan masalah dan multitasking), sementara itu fungsi kelompok pendidikan kesehatan memburuk, menurut penelitian tersebut. Namun, mereka yang berolahraga menunjukkan peningkatan dalam pemikiran dan memori, dan mereka yang menggabungkan olahraga dan diet DASH bahkan lebih meningkat.

Bagaimana Olahraga Membantu Meningkatkan Kesehatan Otak?

Aktivitas fisik atau olahraga ternyata dapat memberikan manfaat bagi otak dalam beberapa cara, antara lain:

  • Menunjang kesehatan kardiovaskular;
  • Memperbaiki aliran darah ke otak;
  • Mengurangi risiko terjadinya peradangan;
  • Menurunkan kadar hormon stres.

Olahraga juga dapat memberikan manfaat fisik bagi otak, seperti meningkatkan ketebalan korteks serebral dan meningkatkan integritas materi putih, serat saraf yang menghubungkan area materi abu-abu yang kaya sel saraf otak. Lalu, olahraga juga mendukung kesehatan neuroplastisitas, yaitu kemampuan otak untuk membentuk koneksi saraf baru dan beradaptasi sepanjang hidup. Dampak ini sangat nyata pada bagian hippocampus, yaitu area otak yang sangat penting untuk memori.

Baca juga: 5 Makanan yang Berbahaya bagi Kesehatan Otak

Sebuah studi yang dimuat dalam JAMA Network menyebutkan, setiap jam aktivitas fisik dengan intensitas ringan dan mencapai 7.500 langkah atau lebih setiap hari dikaitkan dengan total volume otak yang lebih tinggi. Ini setara dengan sekitar 1,4 hingga 2,2 tahun lebih sedikit terkait penuaan otak.

Ada banyak mekanisme potensial dari olahraga yang mungkin digabungkan untuk bermanfaat bagi kesehatan otak. Secara umum, bahkan pada orang yang berisiko terkena Alzheimer atau demensia lainnya, olahraga dapat mencegah penurunan dalam beberapa kasus selama bertahun-tahun dan membantu orang berfungsi lebih baik.

Baca juga: Konsumsi 3 Makanan Ini Agar Fungsi Otak Tetap Terjaga

Ternyata, rutin berolahraga memang berdampak positif untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan, ya! Namun, tetap sesuaikan dengan kondisi tubuhmu, ya. Guna menunjang imunitas tubuh, kamu juga disarankan untuk mengonsumsi vitamin. Tak perlu repot keluar rumah, sekarang kamu bisa membeli obat dan vitamin langsung melalui layanan pharmacy delivery di aplikasi Halodoc. Cukup download aplikasi Halodoc di ponselmu untuk bisa mendapatkan banyak kemudahan pelayanan kesehatan, termasuk tanya dokter dan melakukan reservasi di rumah sakit. 

This image has an empty alt attribute; its file name is Banner_Web_Artikel-01.jpeg

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2021. Why Exercise Protects Your Brain’s Health (and What Kind Is Best).
Lin Yang, et al. 2019. Diakses pada 2021. Trends in Sedentary Behavior Among the US Population, 2001-2016. JAMA Network 321(16): 1587-1597.
James A. Mortimer and Yaakov Stern. 2019. Diakses pada 2021. Physical exercise and activity may be important in reducing dementia risk at any age. Neurology 92(8).
James A. Blumenthal, et al. 2019. Diakses pada 2021. Lifestyle and neurocognition in older adults with cognitive impairments. A randomized trial. Neurology 92(3).
Mychael V. Lourenco, et al. 2019. Diakses pada 2021. Exercise-linked FNDC5/irisin rescues synaptic plasticity and memory defects in Alzheimer’s models. Nature Medicine 25: 165-175.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan