Positif Hamil, Hindari Ketakutan tentang 5 Hal Ini

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   01 Februari 2021
Positif Hamil, Hindari Ketakutan tentang 5 Hal IniPositif Hamil, Hindari Ketakutan tentang 5 Hal Ini

Halodoc, Jakarta – Saat pertama kali mengetahui bahwa diri sedang hamil, ibu yang sedang menanti-nantikan momongan tentu merasa sangat bahagia. Namun, kebahagiaan tersebut tidak jarang sirna saat berbagai macam kekhawatiran mulai muncul memenuhi pikiran ibu.

Khawatir dengan kondisi perkembangan janin dalam kandungan selama kehamilan adalah hal yang wajar. Bagaimanapun juga proses kehamilan adalah sesuatu yang tidak bisa diprediksi. Namun, tahukah ibu, sebagian besar ketakutan yang ibu miliki mungkin saja tidak beralasan. Penting untuk mengetahui fakta yang sebenarnya di sini.

Ketakutan yang Umum Pada Ibu Hamil dan Faktanya

Berikut ini ketakutan yang umum dirasakan ibu hamil beserta fakta-fakta di baliknya:

1.Takut Keguguran

Menurut Karyn Morse, MD, obgyn di Cedars-Sinai Medical Center di Los Angeles, sebagian besar kehamilan menghasilkan bayi yang sehat, sedangkan kurang dari 20 persen berakhir dengan keguguran. Kebanyakan kasus keguguran yang terjadi di awal kehamilan adalah karena banyak wanita biasanya tidak menyadari bahwa mereka sedang hamil, sehingga mereka tidak tahu bahwa mereka mengalami keguguran.

Setelah dokter kandungan merasakan detak jantung (biasanya sekitar 6-8 minggu usia kehamilan), risiko keguguran turun menjadi sekitar 5 persen, dan kemungkinan mengalami keguguran kedua sangat kecil, yaitu kurang dari 3 persen, menurut Diane Ashton, MD, MPH, wakil direktur medis untuk March of Dimes.

Penyebab keguguran sering kali karena kelainan kromosom yang mencegah janin berkembang secara normal dan itu sama sekali tidak bisa dicegah. Namun, kamu bisa mengurangi risikonya dengan tidak merokok, tidak minum alkohol, dan membatasi asupan kafein tidak lebih dari dua cangkir per hari.

Baca juga: Mitos Mengenai Penyebab Keguguran yang Perlu Diketahui

2.Morning Sickness Parah Membuat Bayi Kekurangan Nutrisi

Dr Morse menjelaskan bahwa bayi adalah penyerap nutrisi yang sangat baik. Ia bisa menyerap semua nutrisi dari makanan apapun yang ibu makan, bahkan bila ibu hanya makan kerupuk dan jus sekalipun. Jadi, ibu tidak perlu takut. Kecuali bila ibu sampai mengalami dehidrasi yang parah atau sangat lemah, morning sickness tidak akan menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi atau memengaruhi janin. 

Pastikan ibu mengonsumsi vitamin prenatal dan usahakan sebisa mungkin untuk tetap makan meskipun sedang merasa mual. Makanlah dalam porsi yang sedikit tapi sering. Morning sickness biasanya akan hilang setelah memasuki trimester kedua kehamilan.

3.Tidak Sengaja Makan Makanan yang Dilarang Bisa Membahayakan Bayi

Agar kondisi kesehatan Si Kecil di dalam kandungan tetap terjaga, ibu hamil dianjurkan untuk lebih berhati-hati dalam memilih jenis makanan yang akan dikonsumsi. Dokter kandungan biasanya memberitahu makanan apa saja yang tidak boleh dikonsumsi pada saat ibu pertama kali memeriksakan kandungan. 

Namun, selama kehamilan, ibu hamil bisa saja tidak sengaja mengonsumsi makanan yang dilarang. Misalnya, makan keju yang tidak dipasteurisasi selama trimester pertama atau tidak sengaja memesan sandwich kalkun dan lupa bahwa potongan daging dingin dilarang selama kehamilan. Atau minum segelas jus saat makan siang, lalu kemudian sadar bahwa itu tidak dipasteurisasi.

Namun, ibu tidak perlu khawatir, kelalaian seperti itu jarang membahayakan bayi. Bila dikonsumsi dalam jumlah sedikit, sangat kecil kemungkinannya makanan yang dilarang selama kehamilan bisa memberi dampak pada kesehatan bayi.

Baca juga: 8 Makanan yang Perlu Dihindari Saat Hamil

4.Stres yang Ibu Rasakan Berdampak Buruk pada Bayi

Banyak hal, seperti perubahan hormon, kelelahan, perencanaan untuk melahirkan membuat ibu hamil wajar mengalami stres. Namun, mengkhawatirkan stres itu sendiri karena mengira hal itu akan berdampak pada bayi, tidak ada gunanya. Stres, terutama karena kesibukan di tempat kerja tidak akan membahayakan bayi ibu.

Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa stres intermiten, jenis stres yang biasa dialami tubuh dari waktu ke waktu, berdampak sedikit pada bayi yang belum lahir. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa stres akut dan parah, seperti kehilangan pekerjaan atau kematian orang terkasih, bisa meningkatkan risiko bayi untuk lahir prematur. 

Jadi, bila ibu tahu bahwa ibu mudah mengalami stres, cobalah untuk menghindari kondisi-kondisi yang bisa memicu stres dan cari cara untuk membuat diri ibu kembali tenang di hari yang buruk. Cara meredakan stres yang bisa ibu lakukan, antara lain mendengarkan musik, curhat pada suami, atau tidur satu jam lebih awal.

5.Takut Bayi Mengalami Cacat Lahir

Setiap menjalani tes prenatal, ibu mungkin akan menahan napas karena berharap hasilnya akan menunjukkan bahwa bayi ibu sehat dan berkembang dengan normal. Faktanya, kebanyakan bayi memang berkembang dengan sempurna dan lahir tanpa kelainan bawaan. 

Risiko bayi mengalami cacat lahir hanya 4 persen. Hal itu termasuk yang serius dan ribuan kelainan lainnya yang teridentifikasi, banyak di antaranya adalah kelainan kecil dan tidak signifikan, seperti masalah dengan kuku kaki atau cacat jantung kecil yang bisa hilang segera setelah lahir tanpa menyebabkan masalah kesehatan.

Bahkan bila tes skrining menunjukkan hasil yang tidak normal, jangan panik dulu. Dr Morse mengungkapkan bahwa dalam banyak kasus, tes selanjutnya menunjukkan bahwa semuanya baik-baik saja.

Jadi, tidak perlu takut. Ibu bisa mengurangi risiko bayi mengalami cacat lahir dengan rajin mengonsumsi multivitamin sebelum hamil dan mengonsumsi vitamin prenatal setiap hari. Penting juga bagi ibu untuk memberitahu dokter mengenai masalah khusus yang ibu miliki. Dokter bisa memberikan gambaran tentang risiko yang sebenarnya, berdasarkan riwayat keluarga dan usia ibu, dan membantu mengganti ketakutan ibu ke dalam perspektif.

Baca juga: Inilah 4 Vitamin Penting yang Dibutuhkan Ibu Hamil

Itulah penjelasan mengenai ketakutan-ketakutan yang umumnya dirasakan oleh ibu hamil dan fakta yang sebenarnya. Alih-alih ketakutan, ibu bisa membicarakan masalah yang menjadi kekhawatiran ibu pada dokter terpercaya yang ada di aplikasi Halodoc.

Melalui Video/Voice Call dan Chat, dokter bisa memberi penjelasan yang tepat dan solusi bagi masalah kesehatan ibu hamil. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga untuk membantu menjaga kesehatan ibu selama kehamilan.

Referensi:
Parents. Diakses pada 2021. Top 14 Pregnancy Fears (and Why You Shouldn't Worry).


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan