Pria Perlu Tahu, Ini 4 Fakta Menarik Mengenai Spermatozoa

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   16 Mei 2023

“Ketika ejakulasi, pria mengeluarkan jutaan sel sperma bersama dengan air mani. Faktanya, ada banyak sekali fakta menarik tentang sperma yang perlu kamu ketahui selain peran pentingnya untuk proses kehamilan.”

Pria Perlu Tahu, Ini 4 Fakta Menarik Mengenai SpermatozoaPria Perlu Tahu, Ini 4 Fakta Menarik Mengenai Spermatozoa

Halodoc, Jakarta – Sel spermatozoa atau sperma adalah sel pada reproduksi pria yang memiliki kromosom. Ketika pria melakukan hubungan intim dan ejakulasi terjadi, sel sperma akan membuahi sel telur untuk menghasilkan embrio. 

Sebelum keluar melalui proses ejakulasi, terlebih dahulu berlangsung pembentukan sperma dalam testis atau proses spermatogenesis. Testis sendiri adalah organ yang termasuk dalam sistem reproduksi pria yang punya fungsi utama sebagai pembentuk hormon seks pria, dalam hal ini testosteron. 

Fakta Menarik Spermatozoa

Bukan hanya wanita, pria juga perlu menjaga kesehatan organ reproduksi mereka agar terhindar dari berbagai penyakit yang dapat terjadi. Sistem reproduksi pada pria merupakan bagian tubuh yang dapat memproduksi, menyimpan, hingga mengangkut spermatozoa atau sel sperma.

Spermatozoa merupakan haploid yang membawa setengah jumlah kromosom yang dimiliki oleh sel somatik. Spermatozoa memiliki fungsi untuk membuahi sel telur dalam proses pembuahan untuk membentuk organisme diploid dengan 46 kromosom. Untuk itu, tidak ada salahnya mengetahui berbagai sperma, seperti berikut ini. 

1. Tersusun dari tiga struktur

Sel sperma terdiri dari tiga struktur utama yang meliputi:

  • Kepala. Bagian ini mengandung kromatin, DNA untuk membentuk kromosom. Baik sperma maupun sel telur masing-masing memiliki 23 kromosom, sehingga setelah proses pembuahan terjadi akan menghasilkan embrio dengan 46 kromosom. Pada bagian ini, terdapat pula akrosom yang berfungsi untuk melindungi kepala sperma. Akrosom mengandung protein untuk membantu sperma menembus kulit sel telur.
  • Bagian tengah. Bagian ini mengandung mitokondria yang menghasilkan energi untuk sperma bergerak.
  • Ekor. Ekor sperma akan membantu pergerakan ke depan menuju sel telur untuk proses pembuahan.

2. Memiliki ketahanan hingga lima hari

Spermatozoa dapat bertahan hidup selama beberapa detik hingga 30 menit pada bagian luar tubuh. Kondisi ini akan menyesuaikan dengan permukaan dan suhu atau kelembapan lingkungan. Biasanya, jika air mani yang membawa sperma telah kering, maka spermatozoa dianggap sudah mati.

Namun, spermatozoa mampu bertahan hidup selama lima hari dalam organ reproduksi wanita. Pasalnya, saat masuk ke dalam vagina, air mani melindungi sperma dari tingkat keasaman vagina. Kondisi ini membuat sperma bergerak lebih bebas naik ke dalam rahim hingga mencapai saluran tuba.

3. Gaya hidup memengaruhi motilitas sperma

Motilitas spermatozoa adalah kemampuan sperma bergerak untuk menuju sel telur. Aspek ini menjadi hal yang sangat penting dalam proses pembuahan. 

Penelitian dalam jurnal Plos One menyebutkan, sebanyak 85 persen pria yang tidak subur dapat menghasilkan sperma. Namun, motilitas sperma mereka tidak baik untuk membuat spermatozoa bertemu dengan sel telur. Hal ini membuat proses pembuahan menjadi sulit terjadi.

Motilitas sperma memang dapat menurun sesuai dengan usia. Namun, selain itu, gaya hidup juga dapat memengaruhi motilitas sperma. Kebiasaan buruk merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol juga menjadi gaya hidup yang bisa menyebabkan penurunan motilitas.

4. Pembuahan memerlukan satu sel spermatozoa

Umumnya, seorang pria menghasilkan sekitar puluhan juta sel sperma per mililiter saat ejakulasi. Namun, saat proses bergerak menuju sel telur, ada jutaan sel sperma yang tidak berhasil mencapai sel telur. 

Perjalanan yang cukup panjang membuat seleksi terhadap sel sperma sehingga hanya sel sperma sehat saja yang mampu mencapai sel telur dan melalui proses pembuahan. Tentunya kondisi ini membuat peluang untuk memiliki bayi yang sehat.

Berapa Lama Pria Menghasilkan Sperma?

Secara garis besar, tubuh pria memerlukan waktu setidaknya sekitar 74 hari untuk dapat membuat sperma baru. Sementara itu, sel sperma akan mencapai tingkat kematangan dalam waktu kurang lebih 48 jam

Meski demikian, kamu perlu mengetahui bahwa lama waktu pembentukan sperma ini tidak sama untuk setiap pria. Pasalnya, seiring dengan usia pria yang semakin bertambah, kualitas sperma akan mengalami penurunan. Baik dari pergerakannya yang semakin melambat, maupun jumlahnya yang semakin berkurang.

Belum lagi dengan pola hidup yang tidak sehat. Misalnya kebiasaan buruk merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, berat badan berlebih atau obesitas, bahkan pola makan yang buruk dan stres bisa menjadi pemicu penurunan jumlah dan kualitas sperma. 

Jadi, pastikan kamu disiplin menerapkan pola hidup sehat dan menjaga asupan makanan sehingga dapat menjaga kualitas sperma. Baca artikel Perlu Diketahui, Ini 8 Makanan Peningkat Kualitas Sperma Pria untuk mengetahui apa saja makanan terbaik yang bisa meningkatkan sperma.

Segera lakukan pemeriksaan atau tanyakan pada dokter jika kamu memiliki masalah terkait sperma atau kebutuhan pria lainnya yang berhubungan dengan kesehatan organ reproduksi.  Klik gambar di bawah ini.

Gambar ini memiliki atribut alt yang kosong; nama berkasnya adalah KV2-Chat-Dokter-5-1024x161.jpg
Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2022. What to Know about Sperm.
Plos One. Diakses pada 2022. The Semen pH Affects Sperm Motility and Capacitation.
Healthline. Diakses pada 2022. How Is Sperm Produced?
Legacy. Diakses pada 2022. What is Sperm? A 101 Guide.
Insider. Diakses pada 2022. Can You Get Pregnant In A Hot Tub From Free-Floating Sperm? Why Your Chances Are Extremely Low.

Diperbarui pada 16 Mei 2023

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan