Pria Usia Produktif, Bisakah Kena Prostatitis?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   31 Oktober 2018
Pria Usia Produktif, Bisakah Kena Prostatitis?Pria Usia Produktif, Bisakah Kena Prostatitis?

Halodoc, Jakarta - Penyakit prostatitis merupakan peradangan pada prostat yang disertai atau tidak dengan infeksi bakteri. Prostatitis biasanya dapat menyerang semua umur, termasuk pria usia produktif.

Hal tersebut senada dengan yang disampaikan The National Institutes of Health. Penelitian yang dilakukan dengan mengunjungi kantor-kantor tersebut menunjukkan bahwa laki-laki pada usia pertengahan dan masih muda memiliki keluhan pada sistem genital dan saluran kemih mereka. Bahkan, beberapa laki-laki berusia di bawah 50 tahun memiliki keluhan terkena prostatitis kronis.

Terdapat tiga tipe prostatitis, yaitu:

1. Prostatitis Bakteri Akut

Biasanya ditandai dengan inflamasi pada prostat. Gejala prostat tipe ini biasanya berat. Pengidap biasanya mengalami demam, mual, dan menggigil. Pengidap prostatitis bakteri akut memerlukan perawatan lebih lanjut. Jika tidak, akan memicu terjadinya infeksi saluran kencing, abses pada prostat, dan adanya penutupan aliran urine.

Pada kondisi yang lebih parah, biasanya pengidap harus menjalani pengobatan di rumah sakit. Perawatan yang diberikan berupa pemberian antibiotik intravenous, penghilang rasa sakit, dan cairan tambahan untuk tubuh.

2. Prostatitis Bakteri Kronis

Kondisi ini umumnya disebabkan oleh infeksi saluran kemih yang kambuh dan infeksi tersebut telah memasuki kelenjar prostat. Gejalanya hampir sama dengan prostatitis bakteri akut, tetapi lebih ringan dan dapat berubah-ubah intensitasnya. Kesulitan pada jenis prostatitis ini adalah sulitnya ditemukan bakteri pada urine.

Pengobatan yang dilakukan biasanya dengan memberikan antibiotik untuk jangka waktu empat hingga dua belas minggu. Kadang-kadang pengidap juga akan diberi antibiotik dalam jangka waktu yang lama.

3. Prostatitis Non-bakteri Kronis atau Sindrom Nyeri Panggul

Tipe prostatitis ini sering dijumpai, tercatat ada 90 persen kasus. Bahkan hanya 5 dari 10 persen kasus prostatitis yang disebabkan oleh bakteri infeksi. Gejalanya berupa sakit pada kemih dan genital selama tiga sampai enam bulan. Gejala yang ditimbulkan mungkin akan membuat kebingungan bagi pengidap, apakah dia terkena prostatitis non-bakteri kronis atau interstitial cystitis (peradangan kronis pada kandung kemih).

Gejala Prostatitis

Gejala prostatitis kronis tanpa infeksi biasanya mirip dengan BPH, sehingga pemeriksaan yang baik dan menyeluruh oleh dokter dapat menentukan penyebab pasti keluhan susah buang air kecil. Saat terkena prostatitis, kamu akan mengalami rasa panas dan permasalahan pada kemih yang menyebabkan rasa tidak nyaman.

Gejala-gejala lain yang mungkin terjadi di antaranya:

  1. Seringnya frekuensi buang air kecil, biasanya pada malam hari.

  2. Bisa juga kesulitan buang air kecil.

  3. Berdarah saat buang air kecil atau ketika ejakulasi.

  4. Ada rasa panas seperti terbakar saat buang air kecil.

  5. Ada rasa sakit saat buang air besar.

  6. Rasa sakit ketika terjadi ejakulasi.

  7. Disfungsi seksual atau kehilangan libido.

  8. Rasa sakit di pinggang, di atas tulang kemaluan, di antara bagian genital dan anus, di ujung Mr. P, dan perkencingan.

Gejala lainnya dapat berupa sakit yang datang dan pergi pada bagian perut, sekitar anus, dan selangkangan. Ada juga yang mengalami gejala berupa pembengkakan pada prostat. Dalam beberapa kasus, nyeri pada pangkal paha atau infeksi epididymis (area sekitar testis tempat sperma disimpan) dapat disebabkan oleh bakteri yang masuk ke vas deferens (saluran yang membawa sperma dari testis ke uretra).

Apabila kamu mengalami gejala prostatitis, sebaiknya kamu berdiskusi dengan dokter melalui aplikasi Halodoc tentang keluhan kamu, sehingga dokter di Halodoc dapat menentukan penyebab keluhan kamu dengan baik. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana pun. Saran dokter dapat kamu terima dengan praktis dengan download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga.

Baca juga:




Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan