Profesi dengan Jam Tidur Paling Sedikit

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   04 Mei 2018
Profesi dengan Jam Tidur Paling SedikitProfesi dengan Jam Tidur Paling Sedikit

Halodoc, Jakarta – Semua manusia membutuhkan tidur. Tidur yang cukup bisa membuat tubuh segar dan lebih produktif. Namun terkadang ada beberapa hal yang “memaksa” seseorang harus kehilangan waktu tidur, seperti pekerjaan.

Tak dapat dipungkiri, rata-rata jam tidur seseorang ternyata juga dipengaruhi oleh profesi alias pekerjaan yang sedang dijalani. Beragam pekerjaan dengan masing-masing tuntutan tentu dapat membuat seseorang berakhir dengan “mata panda” karena kurang tidur. Lantas, apa saja sih jenis pekerjaan yang bisa membuat seseorang tidak memiliki banyak waktu untuk tidur?

 

  • Tenaga kesehatan

 

Peringkat pertama pekerjaan dengan jam tidur paling sedikit adalah pekerja bidang kesehatan. Berdasarkan hasil survei, rata-rata waktu tidur yang dimiliki pekerja kesehatan hanya 4 jam 15 menit dalam satu hari.

Hal ini terjadi karena bekerja sebagai tenaga kesehatan seringnya membuat seseorang harus standby dalam waktu yang lama. Biasanya jam tidur yang sedikit juga terjadi pada orang-orang yang bekerja dengan shift.

 

  • Penegak hukum

 

Tidak berbeda jauh dengan tenaga kesehatan, orang yang bekerja sebagai penegak hukum pun cenderung memiliki waktu tidur yang sedikit. Penegak hukum rata-rata hanya tidur selama 4 jam 30 menit dalam satu hari.

 

  • Pengajar dan jurnalis

 

Orang yang bergelut di dunia pendidikan, seperti pengajar pun cenderung memiliki waktu tidur yang sedikit. Seorang pengajar biasanya hanya bisa tidur selama 4 jam 35 menit. Tidak berbeda jauh, profesi lain yang juga memiliki waktu tidur terbatas adalah jurnalis. Rata-rata seorang pewarta hanya bisa tidur dengan nyenyak selama 4 jam dalam satu hari.

Apa yang terjadi pada tubuh saat tidur?

Meski sangat dibutuhkan tubuh, ternyata banyak orang yang masih sering menyepelekan tidur, lho. Alhasil, waktu ideal tidur di malama hari, yaitu 8 jam semakin sulit dipenuhi. Pasalnya tidur sering dianggap sebagai aktivitas yang tidak produktif, sehingga tidak harus dilakukan dalam waktu yang lama.

Padahal, saat tidur organ tubuh tetap mendapat segudang manfaat. Selain itu, sebenarnya tubuh pun masih bekerja saat tidur. Lantas, apa yang terjadi pada tubuh saat sedang tidur?

Tahap pertama

Tahap ini berlangsung selama seseorang mulai merencanakan untuk tidur, hingga sedikit terlelap. Pada kondisi ini, kamu akan merasa setengah sadar. Yaitu, masih terjaga namun merasa sangat mengantuk. Pada tahap ini tidur akan lebih rentan mengalami gangguan, terbangun bahkan hanya dengan gangguan kecil.

Tahap kedua

Separuh dari tidur malam berada pada fase ini. Pada tahap kedua ini, gelombang otak akan berjalan lambat dengan beberapa letupan cepat. Setelah itu, detak jantung dan tekanan darah pun ikut melambat dan mengatur gerakan. Kondisi ini memberi manfaat bagi sistem kardiovaskular dan merupakan tanda bahwa selama tidur, jantung dan sistem peredaran darah bisa beristirahat.

Tahap ketiga

Pada tahap ini, kamu akan memasuki kondisi tidur terdalam. Dan pada waktu yang bersamaan, gelombang otak berganti menjadi gelombang lamban, restoratif, dan beramplitudo tinggi. Dan fungsi tubuh sebagian besar akan melambat.

Pekerjaan dengan jam kerja sedikit memang tidak bisa ditawar lagi. Namun bukan berarti tidak ada acara yang bisa dilakukan untuk tetap sehat meski kurang tidur. Kalau pekerjaanmu memberi waktu tidur yang sedikit, sebisa mungkin hindari melakukan pola hidup yang dapat memperparah keadaan.

Misalnya, hindari kebiasaan stres, makan sembarangan, dan tidak berolahraga. Selain itu, lengkapi kesehatan tubuh dengan mengonsumsi vitamin tambahan. Lebih mudah beli vitamin dan produk kesehatan lain di aplikasi Halodoc. Pesanan akan dikirim ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan