Prosedur Medis untuk Meredakan Gejala Pembesaran Prostat

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   17 November 2021

“Gejala pembesaran prostat nyatanya bisa sangat mengganggu pengidapnya. Oleh karena itu, jika obat tidak meredakan gejala, tindakan medis bisa dilakukan untuk mengatasi gejala pembesaran prostat. Namun, pasien perlu mempertimbangkannya karena prosedur tersebut bisa menyebabkan beberapa efek samping.”

Prosedur Medis untuk Meredakan Gejala Pembesaran ProstatProsedur Medis untuk Meredakan Gejala Pembesaran Prostat

Halodoc, Jakarta – Prostat adalah kelenjar kecil berotot yang ada dalam sistem reproduksi pria. Prostat mengelilingi uretra dan bertugas dalam membuat sebagian besar cairan dalam air mani. Pergerakan otot prostat membantu mendorong sperma dan air mani melalui penis saat pria mengalami orgasme.  Namun pada banyak pria, prostat bisa membesar. Kadang-kadang pembesaran prostat ini bisa menyebabkan gejala dan, dari waktu ke waktu, komplikasi lainnya. 

Dalam dunia medis, pembesaran prostat disebut benign prostatic hyperplasia (BPH). Kondisi ini terjadi ketika sel-sel kelenjar prostat mulai berkembang biak. Sel-sel tambahan ini menyebabkan kelenjar prostat membengkak, yang menekan uretra dan membatasi aliran urine. Namun, perlu diingat bahwa pembesaran prostat ini tidak sama dengan kanker prostat dan tidak meningkatkan risiko kanker. Meski begitu, kondisi ini bisa menyebabkan gejala yang dapat memengaruhi kualitas hidup.

Prosedur untuk Mengatasi Pembesaran Prostat

Sebetulnya pembesaran prostat bisa diatasi dengan pemberian obat terlebih dahulu, tetapi terapi invasif minimal atau pembedahan mungkin direkomendasikan jika:

  1. Gejala sedang hingga parah.
  2. Obat yang diresepkan dokter tidak meredakan gejala.
  3. Pasien memiliki obstruksi saluran kemih, batu kandung kemih, darah dalam urine atau masalah ginjal.
  4. Terapi invasif minimal atau bedah mungkin bukan pilihan jika kamu memiliki:
  • Infeksi saluran kemih yang tidak diobati.
  • Penyakit striktur uretra.
  • Riwayat terapi radiasi prostat atau operasi saluran kemih.
  • Gangguan neurologis, seperti penyakit Parkinson atau multiple sclerosis.

Semua jenis prosedur prostat dapat menyebabkan efek samping. Tergantung pada prosedur yang dipilih, komplikasi mungkin termasuk:

  • Air mani mengalir mundur ke kandung kemih bukannya keluar melalui penis saat ejakulasi (ejakulasi retrograde).
  • Kesulitan sementara saat alami buang air kecil
  • Infeksi saluran kemih.
  • Berdarah.
  • Disfungsi ereksi.
  • Sangat jarang, kehilangan kontrol kandung kemih (inkontinensia).

Ada beberapa jenis terapi invasif minimal atau bedah, antara lain:

  1. Reseksi Prostat Transuretra

Peralatan khusus yang kecil akan dimasukkan ke dalam uretra dan ahli bedah akan mengangkat semua kecuali bagian luar prostat. Tindakan ini umumnya meredakan gejala dengan cepat, dan kebanyakan pria memiliki aliran urin yang lebih kuat segera setelah prosedur ini. Setelah tindakan ini, pasien mungkin membutuhkan kateter untuk mengalirkan kandung kemih untuk sementara.

  1. Sayatan Transurethral pada Prostat

Alat khusus yang kecil akan dimasukkan ke dalam uretra dan ahli bedah membuat satu atau dua sayatan kecil di kelenjar prostat, sehingga ini bisa memudahkan urine melewati uretra. Operasi ini mungkin menjadi pilihan jika kamu memiliki kelenjar prostat yang kecil atau sedang membesar, terutama jika kamu memiliki masalah kesehatan yang membuat operasi lain terlalu berisiko.

  1. Termoterapi Gelombang Mikro Transurethral

Dokter akan memasukkan elektroda khusus melalui uretra ke daerah prostat. Energi gelombang mikro dari elektroda menghancurkan bagian dalam kelenjar prostat yang membesar, mengecilkannya, dan memperlancar aliran urine. Tindakan ini mungkin hanya meredakan sebagian gejala dan mungkin perlu beberapa saat sebelum kamu melihat hasilnya. Operasi ini umumnya hanya digunakan pada prostat kecil dalam keadaan khusus karena perawatan ulang mungkin diperlukan.

  1. Ablasi Jarum Transuretra

Dalam prosedur ini, sebuah alat khusus dimasukkan ke dalam uretra, memungkinkan dokter untuk memasukkan jarum ke dalam kelenjar prostat. Gelombang radio melewati jarum, memanaskan dan menghancurkan jaringan prostat berlebih yang menghalangi aliran urine. Tindakan ini mungkin menjadi pilihan dalam kasus-kasus tertentu, tetapi prosedur ini jarang digunakan lagi.

  1. Terapi Laser

Laser berenergi tinggi menghancurkan atau menghilangkan jaringan prostat yang tumbuh terlalu besar. Terapi laser umumnya meredakan gejala dengan segera dan memiliki risiko efek samping yang lebih rendah, daripada operasi non laser. Terapi laser dapat digunakan pada pria yang seharusnya tidak menjalani prosedur prostat lainnya karena mereka menggunakan obat pengencer darah.

Pilihan untuk terapi laser meliputi:

  • Prosedur Ablatif. Prosedur ini menguapkan jaringan prostat obstruktif untuk meningkatkan aliran urin. Contohnya termasuk, fotoselektif penguapan prostat dan ablasi laser holmium prostat. Prosedur ablatif dapat menyebabkan gejala saluran kemih yang mengganggu setelah operasi, sehingga dalam situasi yang jarang terjadi, prosedur reseksi lain mungkin diperlukan di beberapa titik.
  • Prosedur Enukleasi. Prosedur enukleasi, seperti enukleasi laser holmium pada prostat, umumnya menghilangkan semua jaringan prostat yang menghalangi aliran urine dan mencegah pertumbuhan kembali jaringan. Jaringan yang diangkat dapat diperiksa untuk kanker prostat dan kondisi lainnya. Prosedur ini mirip dengan prostatektomi terbuka.
  1. Pengangkatan Uretra Prostat

Tag khusus akan digunakan untuk menekan sisi prostat untuk meningkatkan aliran urine. Prosedur ini mungkin direkomendasikan jika kamu memiliki gejala saluran kemih bagian bawah. Pengobatan ini juga mungkin ditawarkan kepada beberapa pria yang khawatir tentang dampak pengobatan pada disfungsi ereksi dan masalah ejakulasi, karena efek pada ejakulasi dan fungsi seksual jauh lebih rendah dengan tindakan ini. 

  1. Prostatektomi Terbuka

Dokter bedah membuat sayatan di perut bagian bawah untuk mencapai prostat dan mengangkat jaringan. Prostatektomi terbuka umumnya dilakukan jika pasien memiliki prostat yang sangat besar, kerusakan kandung kemih, atau faktor komplikasi lainnya. Pembedahan biasanya memerlukan rawat inap yang singkat di rumah sakit dan dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi untuk membutuhkan transfusi darah.

Itulah beberapa prosedur medis untuk mengatasi pembesaran prostat. Jika kamu atau orang terdekat mengalami gejala pembesaran prostat, sebaiknya segera tanyakan pada dokter di Halodoc. Tunggu apa lagi, yuk download aplikasi Halodoc sekarang!

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. What Do You Want to Know About Enlarged Prostate?
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Benign Prostatic Hyperplasia (BPH).
Web MD.  Diakses pada 2021. Enlarged Prostate: A Complex Problem.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan