Prosedur Operasi dan Kemoterapi untuk Mengatasi Hidronefrosis

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   23 Oktober 2020
Prosedur Operasi dan Kemoterapi untuk Mengatasi HidronefrosisProsedur Operasi dan Kemoterapi untuk Mengatasi Hidronefrosis

Halodoc, Jakarta - Hidronefrosis merupakan istilah yang dipakai ketika organ ginjal mengalami pembengkakan. Langkah mengatasi hidronefrosis pun harus disesuaikan dengan penyebab, intensitas gejala yang muncul, serta kondisi kesehatan masing-masing pengidap. Ada dua langkah mengatasi hidronefrosis yang kerap dilakukan oleh dokter, yaitu prosedur operasi dan kemoterapi. Begini penjelasan mengenai kedua prosedur tersebut dapat mengatasi pembengkakan ginjal

Baca juga: 5 Tips untuk Mencegah Kondisi Hidronefrosis

Prosedur yang Dilakukan untuk Menangani Hidronefrosis

Hidronefrosis, atau pembengkakan ginjal dapat terjadi pada salah satu atau kedua ginjal sekaligus. Penyebabnya sendiri adalah penumpukan urine dalam saluran atau kandung kemih karena penyakit tertentu. Sebagai langkah penanganan, langkah pertama yang biasanya dilakukan dokter adalah melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dengan menanyakan gejala dan riwayat kesehatan pengidap.

Sembari menanyakan hal tersebut, dokter akan melakukan pemeriksaan di area perut dan sekitar pinggang guna memastikan adanya pembengkakan. Jika ditemukan adanya pembengkakan, dokter biasanya akan langsung memasang kateter untuk menguras urine dalam kandung kandung kemih. Jika penyakit dinilai sudah berada dalam intensitas yang parah, maka prosedur operasi dan kemoterapi diperlukan.

Berikut ini penjelasan kedua prosedur tersebut dalam mengatasi pembengkakan ginjal:

1.Prosedur Operasi

Prosedur operasi menjadi salah satu langkah untuk mengatasi pembengkakan pada ginjal, karena batu ginjal yang sudah terlalu besar dan sulit dibuang. Saat melakukan prosedur tersebut, operasi dilakukan dengan bantuan endoskopi. Bukan itu saja, prosedur ini juga dilakukan bagi pengidap hidronefrosis akibat pembengkakan prostat.

Pada kasus pembengkakan prostat, operasi dilakukan dengan mengangkat sebagian atau seluruh kelenjar prostat yang menghambat aliran urine. Prosedur operasi ini juga dapat dilakukan untuk membuang jaringan parut atau bekuan darah di saluran kemih yang memicu terhambatnya aliran urine.

2.Kemoterapi

Kemoterapi merupakan prosedur untuk mengatasi hidronefrosis yang disebabkan oleh tumor atau kanker di sekitar saluran atau kandung kemih. Prosedur ini biasanya dilakukan bersamaan tindakan medis lain, seperti operasi pengangkatan tumor atau kanker. Selain itu, kemoterapi dapat dilakukan bersamaan dengan terapi radiasi.

Sebelum kedua metode tersebut dilakukan, dokter perlu mengetahui seberapa parah pembengkakan ginjal yang kamu alami dan apa yang menjadi penyebabnya. Pemeriksaan penunjang bukan hanya dilakukan dengan pemeriksaan fisik saja, tetapi juga urinalisis, tes darah, serta pemeriksaan radiologis, seperti USG saluran kemih dan ginjal, foto Rontgen, serta CT Scan atau MRI.

Pembengkakan ginjal yang terdeteksi dan ditangani sejak awal berisiko kecil menimbulkan komplikasi. Pengidap juga dapat sembuh dengan lebih cepat. Namun jika gejala dibiarkan begitu saja, kerusakan ginjal secara permanen atau gagal ginjal menjadi komplikasi yang bisa saja muncul. Jangan lupa untuk memeriksakan diri di rumah sakit terdekat saat sejumlah gejala pembengkakan ginjal berikut ini muncul.

Baca juga: Penumpukan Urine Bisa Sebabkan Hidronefrosis

Pembengkakan pada Ginjal, Apa yang Menjadi Gejalanya?

Bahayanya, pembengkakan ginjal dapat menekan organ-organ penting di sekitarnya. Jika dibiarkan, perlahan ginjal akan kehilangan fungsinya secara permanen. Berikut ini beberapa tanda pembengkakan pada ginjal:

  • Meningkatnya frekuensi buang air kecil.
  • Muncul rasa sakit pada perut atau panggul.
  • Mual dan muntah-muntah.
  • Terasa nyeri saat buang air kecil.
  • Kesulitan untuk mengosongkan kandung kemih.
  • Demam tinggi.

Saat aliran urine terganggu, maka pengidap akan berisiko mengalami infeksi saluran kemih (ISK). ISK menjadi salah satu komplikasi hidronefrosis paling umum terjadi. Kondisi ini ditandai dengan urine berwarna keruh, sensasi rasa terbakar saat buang air, demam, serta sakit kandung kemih. 

Baca juga: Menyerang Ginjal, Ini Penyebab Umum Hidronefrosis

Cegah komplikasi dengan memeriksakan diri ke dokter saat menemukan sejumlah gejalanya, ya! Dengan penanganan yang tepat, dokter dapat menentukan penyebab dan menentukan langkah penanganan yang tepat untuk pengidap, sehingga proses penyembuhan dapat berjalan lebih cepat.

Referensi:
MedicineNet. Diakses pada 2020. Hydronephrosis.
Verywell Health. Diakses pada 2020. An Overview of Hydronephrosis.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan