Prosedur Pemeriksaan Serologi untuk Mendiagnosis Campak

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   20 Januari 2021
Prosedur Pemeriksaan Serologi untuk Mendiagnosis CampakProsedur Pemeriksaan Serologi untuk Mendiagnosis Campak

Halodoc, Jakarta - Pemeriksaan serologi dilakukan untuk mencari antibodi dalam darah. Antibodi dapat terbentuk saat tubuh terserang infeksi penyakit yang bersumber dari antigen asing, seperti bakteri, jamur, virus, dan parasit. Saat masuk ke tubuh, sistem imun menyerang antigen dengan memproduksi antibodi. Tujuannya untuk menempel pada antigen, kemudian menonaktifkannya. Untuk mendeteksi antigen dan antibodi, diperlukan pemeriksaan darah yang disebut pemeriksaan serologi. 

Campak adalah salah satu penyakit yang dapat diperiksa melalui pemeriksaan serologi. Pemeriksaan serologi campak yang ditujukan untuk mendeteksi jumlah antibodi IgG terhadap campak dalam serum manusia. Pemeriksaan campak IgM dilakukan dengan menggunakan teknologi chemiluminescence immunoassay (CLIA) untuk penentuan jumlah antibodi IgM spesifik terhadap virus campak dalam serum manusia. 

Baca juga: Mirip, Ini Bedanya Campak, Cacar Air, dan Rubella

Pemeriksaan Serologi untuk Mendiagnosis Campak

Pemeriksaan serologi campak tradisional membutuhkan peningkatan titer antibodi yang signifikan antara serum akut dan penyembuhan. Namun, dengan pemeriksaan serologi Campak (IgM) deteksi antibodi dalam satu spesimen dapat mengindikasikan penyakit akut. 

Saat pemeriksaan serologi campak dilakukan, maka prosedur pertama pengambilan darah dengan pungsi vena. Darah yang diambil sekitar 7-10 ml yang dimasukkan dalam tabung atau serum separator tube. Berikut ini prosedur lengkap yang harus dijalani:

  • Lengan atas akan dibendung menggunakan tourniquet.
  • Setelah petugas lab melihat pembuluh dara vena di sekitar bagian dalam siku, maka dilakukan prosedur antiseptik (membersihkan area penusukan dengan alkohol) untuk mencegah infeksi saat ditusuk. 
  • Setelah bersih, petugas menusukkan jarum ke dalam pembuluh darah vena. Kemudian, tourniquet pada lengan atas dibuka untuk memperlancar pengambilan darah. 
  • Setelah mendapat volume darah yang diperlukan, petugas lab akan mengirim sampel darah ke laboratorium untuk dianalisis. 

Setelah infeksi primer, antibodi IgG dan IgM berkembang dalam waktu 3-7 hari setelah timbulnya ruam. Kedua antibodi kemudian meningkat 2-3 minggu kemudian. Kadar antibodi dapat dilaporkan sebagai:

  • Non-Reaktif (tidak ada antibodi yang dapat dideteksi)
  • Tidak pasti (tingkat antibodi yang terdeteksi dianggap sebagai batas reaktif atau samar-samar) 
  • Reaktif (antibodi dapat dideteksi dalam kisaran positif)

Kadar non-reaktif dan tidak pasti dari antibodi IgG dan IgM dapat diamati pada tahap akut infeksi yang meningkat ke reaktif pada minggu-minggu berikutnya. Jika tidak ada infeksi akut, tingkat IgG yang tidak pasti dapat menunjukkan tingkat antibodi yang sangat rendah bertahun-tahun setelah infeksi awal atau vaksinasi. Sedangkan tingkat IgM yang tidak pasti mungkin disebabkan oleh penurunan kadar IgM beberapa bulan setelah infeksi.

Jika sampel darah akut menunjukkan hasil IgG atau IgM reaktif rendah, tak tentu, atau non reaktif, maka sampel penyembuhan harus diambil. Infeksi yang baru terjadi dipastikan jika peningkatan yang signifikan dalam kadar antibodi diamati antara serum akut dan penyembuhan. 

Baca juga: Begini Cara Efektif Obati Campak pada Bayi

Hasil pemeriksaan dari IgM tergantung pada waktu pengambilan spesimen yang tepat berkaitan dengan timbulnya ruam. Waktu pengambilan ini sangat penting untuk menafsirkan hasil IgM negatif, karena puncak antibodi IgM sekitar 10 hari setelah onset ruam dan biasanya tidak terdeteksi 30 hari setelah onset ruam.

Perlu diketahui, selain campak, pemeriksaan serologi dapat mendiagnosis berbagai penyakit, termasuk:

  • Brucellosis;
  • Amebiasis;
  • Rubella;
  • HIV;
  • Sifilis;
  • Infeksi jamur.

Untuk mempercepat konfirmasi hasil pemeriksaan campak dari kasus yang sangat mencurigakan (misalnya baru melakukan perjalanan, terdapat tanda dan gejala), maka pemeriksaan serologi dapat dilakukan. 

Setelah pemeriksaan serologi dilakukan, perawatan dan pengobatan dapat dilakukan. Perawatan atau pengobatan dilakukan tergantung pada hasil temuan antibodi. Atau bisa juga tergantung pada sifat respons kekebalan tubuh dan tingkat keparahannya.

Antibiotik atau jenis obat lain membantu tubuh melawan infeksi. Meskipun hasil pemeriksaan adalah normal, dokter mungkin tetap memberikan pemeriksaan tambahan jika ia masih menduga kamu mengalami infeksi. 

Baca juga: 5 Penanganan Pertama saat Anak Alami Campak

Perlu diketahui bahwa bakteri, virus, parasit atau jamur di tubuh akan berkembang biak seiring waktu. Sebagai respons, sistem kekebalan tubuh akan menghasilkan lebih banyak antibodi. Hal ini membuat antibodi lebih mudah dideteksi saat infeksi semakin parah. 

Hasil pemeriksaan juga dapat menunjukkan adanya antibodi yang berkaitan dengan kondisi kronis, seperti gangguan autoimun. Jika kamu mencurigai adanya kondisi serupa, segera bicarakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Kemungkinan dokter akan merekomendasikan pemeriksaan. Jika dokter meresepkan obat untuk perawatan, kamu bisa beli obat melalui aplikasi Halodoc. Yuk, segera download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. What Is Serology?
CDC. Diakses pada 2021. Serologic testing for measles in low prevalence setting
Public Health Ontario. Diakses pada 2021. Measles – Serology


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan