Protein Hewani atau Protein Nabati, Manakah yang Lebih Ampuh untuk Diet?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   12 Desember 2018
Protein Hewani atau Protein Nabati, Manakah yang Lebih Ampuh untuk Diet?Protein Hewani atau Protein Nabati, Manakah yang Lebih Ampuh untuk Diet?

Halodoc, Jakarta - Apakah kamu sedang dalam program diet? Pasti kamu sedang mencari-cari dan memilih apa saja makanan yang tepat untuk dimakan saat diet. Orang yang sedang diet mungkin cenderung memilih makanan yang sehat, serta rendah lemak dan gula. Bagaimana jika kamu justru dihadapkan pada pilihan protein hewani dan protein nabati? Kira-kira makanan mana yang akan kamu pilih supaya diet tetap lancar?

Protein merupakan salah satu asupan gizi yang penting bagi kesehatan tubuh. Protein terdiri dari dua jenis, yaitu hewani dan nabati. Lalu, apa perbedaanya dan mana yang lebih baik?

Protein Tidak Kalah Penting

Bukan serat saja yang dapat membantu berat badan turun, tapi protein juga mempunyai fungsi utama sebagai zat pembangun. Dalam beberapa penelitian, diketahui bahwa protein punya cara tersendiri dalam membantu penurunan berat badan. Perlu kamu tahu bahwa 20 persen dari tubuh manusia terdiri dari protein. Diperkirakan terdapat lebih dari dua juga protein yang terdapat dalam 20.000 hingga 25.000 gen. Dalam ilmu gizi, perbedaan utama antara protein hewani dan nabati terletak pada profil asam amino. Profil tersebutlah yang menentukan jumlah asam amino yang diserap oleh tubuh.

Bagaimana protein dapat membantu menurunkan berat badan?

  • Mencegah perut keroncongan.

  • Mampu meningkatkan jumlah kalori terbakar.

  • Membantu kerja hormon yang memengaruhi berat badan jadi lebih efektif.

  • Membangun dan membentuk otot.

Itulah mengapa banyak yang mengandalkan protein ketika sedang diet. Mungkin banyak di antara kamu yang mengira protein nabati lebih baik dikonsumsi saat menjalani diet ketat. Makanan berbahan dasar tumbuhan itu memang tampak lebih menjanjikan dan terasa lebih aman bagi lemak dalam tubuh. Padahal, hal ini tidak sepenuhnya benar.

Ternyata, protein hewani lebih banyak memiliki kesamaan dengan protein yang ada dalam tubuh kita, yaitu protein substrat. Protein tersebut termasuk dalam protein yang siap untuk diproses di dalam tubuh. Sementara itu, protein nabati sendiri memiliki keterbatasan amino.

Protein hewani lebih efektif dalam membentuk dan meningkatkan massa otot kamu. Bahkan jika dibandingkan dengan protein nabati, protein hewani masih lebih ampuh dan menjadi makanan yang baik bagi otot kamu. Dengan bertambahnya massa otot, tumpukan lemak tersebut akan tersingkir perlahan-lahan. Sebagai gantinya, berat badan akan turun dan otot-otot akan semakin kuat dan kencang. Pada akhirnya, tidak ada lagi lemak yang bergelambir di lengan, perut, atau paha.

Namun, jangan salah, hal ini hanya dapat terjadi jika kamu juga berlatih keras dengan otot-otot kamu. Jadi, tidak bisa hanya mengonsumsi protein hewani, kemudian otot terbentuk dan berat badan turun. Kamu juga harus melakukan olahraga rutin setiap hari.

Jumlah Protein untuk Orang Diet

Sebaiknya hal ini disesuaikan dengan kebutuhan kalori harian kamu. Biasanya, jika orang sedang berdiet, kalori yang sebaiknya dipenuhi sehari-hari adalah sekitar 1.500-1.800 kalori. Nah, kebutuhan protein untuk orang dewasa normalnya 10-15 persen dari kebutuhan kalori harian.

Kamu juga bisa makan sebanyak 0,8-1 gram protein per kilogram berat badan dalam satu hari. Jadi, misalkan berat badan kamu 65 kilogram, artinya kebutuhan protein yang dibutuhkan adalah sekitar 52-65 gram protein per hari.

Meskipun protein hewani lebih efektif dalam membentuk otot-otot, kamu tetap dapat menggabungkan kedua jenis protein ini di dalam menu makanan kamu setiap hari. Dengan begitu, menu makanan kamu juga lebih beragam dan kandungan zat gizi yang didapat juga lebih banyak.

Itulah yang perlu kamu ketahui mengenai perbedaan protein hewani dan nabati untuk proses diet. Jika kamu memiliki keingintahuan lain mengenai makanan yang baik untuk diet, kamu bisa lho menanyakannya pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana pun. Saran dokter dapat diterima dengan praktis dengan cara download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga!

Baca juga:

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan