Punya Gangguan Darah Trombositosis, Coba Ubah Gaya Hidup dengan Cara Ini

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   27 Mei 2021
Punya Gangguan Darah Trombositosis, Coba Ubah Gaya Hidup dengan Cara IniPunya Gangguan Darah Trombositosis, Coba Ubah Gaya Hidup dengan Cara Ini

Halodoc, Jakarta – Trombositosis adalah penyakit gangguan darah di mana jumlah trombosit dalam darah meningkat melebihi kadar normal. Trombosit atau platelet adalah sel darah yang diperlukan tubuh untuk membantu proses pembekuan darah. Trombosit membekukan darah dengan cara saling menempel, sehingga darah menggumpal. 

Jika jumlah trombosit dalam darah terlalu banyak, maka dapat memicu terjadinya penyumbatan pembuluh darah di beberapa anggota tubuh. Akibatnya, pengidap trombositosis berisiko mengalami stroke atau serangan jantung. Namun, kamu bisa terhindar dari gangguan darah ini dengan melakukan perubahan gaya hidup. 

Baca juga: 5 Makanan yang Sebaiknya Dikonsumsi Ketika Terkena Trombositosis

Gaya Hidup untuk Mencegah Trombositosis

Nilai trombosit normal pada manusia adalah 150.000 sampai 450.000 per mikroliter darah. Seseorang bisa dinyatakan mengalami trombositosis bila jumlah trombositnya meningkat hingga di atas batas maksimal, yaitu di atas 450.000 per mikroliter darah. Meski bisa terjadi pada siapa saja, namun trombositosis lebih banyak dialami wanita dan sering terjadi di usia 50 tahun ke atas.

Perubahan gaya hidup dipercaya membantu mengurangi risiko seseorang mengalami trombositosis. Lakukan cara-cara sederhana berikut agar kamu bisa terhindar dari gangguan darah ini:

1. Menerapkan Pola Makan Sehat

Perbanyak mengonsumsi makanan yang mengandung biji-bijian, sayuran, buah, dan lemak jenuh yang rendah. Selain itu, makanlah dalam porsi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh kamu.

2.Menjaga Berat Badan

Kelebihan berat badan bisa menyebabkan tekanan darah dan juga trombosit di dalam darah meningkat. Karena itu, kamu perlu menjaga berat badan tetap ideal agar bisa terhindar dari trombositosis. Cara ini juga bisa menghindarkan kamu dari obesitas.

3. Berhenti Merokok

Merokok termasuk dalam daftar faktor pemicu trombositosis. Sebaiknya, kurangi atau kalau bisa berhenti sama sekali merokok agar terhindar dari gangguan darah tersebut.

Baca juga: 7 Kiat Berhenti Merokok

4. Rutin Berolahraga

Kamu juga dianjurkan untuk berolahraga agar terhindar dari trombositosis. Tidak usah melakukan olahraga yang sulit dan berat, jogging, berenang, atau bersepeda saja sudah cukup untuk membantu menjaga kadar trombosit dalam darah kamu tetap normal. Lakukan olahraga dengan intensitas sedang selama setidaknya 30 menit setiap hari.

Perlu diketahui, trombosit diproduksi dan dibentuk di sumsum tulang belakang. Tapi, pada kasus trombositosis, sumsum tulang belakang mengalami gangguan, sehingga memproduksi trombosit secara berlebihan (trombositosis primer).

Kenaikan jumlah trombosit ini juga bisa disebabkan oleh penyakit lain yang mengakibatkan tubuh memberi reaksi berupa menghasilkan trombosit dalam jumlah yang banyak (trombositosis sekunder).

Bila trombositosis primer disebabkan oleh mutasi gen, trombositosis sekunder disebabkan oleh banyak faktor, antara lain perdarahan, infeksi, operasi pengangkatan limfa, beberapa jenis kanker termasuk leukemia, defisiensi atau kekurangan zat besi, peradangan usus, dan hemolisis, yaitu kerusakan sel darah merah secara prematur. Tidak ketinggalan juga ada obat-obatan, seperti epinephrine, vincristine atau heparin sodium yang dapat membuat jumlah trombosit dalam darah meningkat.

Baca juga: Ketahui Komplikasi yang Disebabkan Trombositosis

Itulah perubahan gaya hidup yang perlu kamu lakukan bila tidak mau terkena trombositosis. Jika ingin tahu lebih banyak tentang penanganan medis maupun gaya hidup lainnya untuk pengidap trombositosis, kamu bisa berdiskusi lebih banyak dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

 

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Essential thrombocythemia
Canadian Cancer Society. Diakses pada 2021. Essential thrombocytosis


Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan