Ragam Menu Sehat untuk Perkenalkan Puasa pada Anak

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   14 Mei 2020
Ragam Menu Sehat untuk Perkenalkan Puasa pada AnakRagam Menu Sehat untuk Perkenalkan Puasa pada Anak

Halodoc, Jakarta - Tentu ayah dan ibu sangat menyambut baik jika anak ingin belajar puasa. Agar Si Kecil kuat menjalani puasa dan bersemangat, orangtua perlu memperhatikan pilihan makanan sahur dan berbuka yang sehat dan menarik selera anak. Karena perut anak berbeda dengan perut orang dewasa, pilihlah sajian makanan dan minuman sehat dan tepat untuk Si Kecil. 

Setiap makanan dan minuman yang dikonsumsi anak, dapat mempertahankan kadar gula darah. Namun, saat puasa kadar gula akan menurun secara bertahap. Setelah empat jam, tubuh akan memecah cadangan yang disimpan dalam hati dan otot (glikogen). Jika cadangan glikogen habis, tubuh akan menggunakan cadangan lemak dan protein sebagai sumber energi. 

Baca juga: Orang Tua Wajib Tahu, Ini Nutrisi Penting Saat Anak Puasa

Makanan yang Harus Dikonsumsi Anak Selama Puasa

Meskipun terkadang anak semangat di awal untuk belajar puasa, biasanya ia akan malas untuk makan sahur karena mengantuk. Hal ini tidak boleh dibiarkan. Saat sahur tubuh anak harus dicukupi oleh berbagai jenis makanan agar anak kuat menjalankan ibadah puasa. 

Maka itu, sangat penting untuk menghadirkan berbagai jenis makanan yang wajib untuk mereka konsumsi saat sahur dan berbuka puasa.

1. Makanan Pokok Sumber Energi

Makanan pokok sumber energi seperti nasi atau kentang adalah menu paling wajib dihidangkan untuk sahur dan berbuka puasa. Nasi dan kentang mencukupi kebutuhan zat besi harian anak selama puasa. Jika Si kecil malas makan nasi, orangtua dapat menggantinya dengan kentang sebanyak 2 buah atau roti putih sebanyak 3 irisan. 

Kandungan antioksidan yang ada di kentang juga melindungi anak dari berbagai penyakit. Alternatif lain yang bisa orangtua pilih yaitu talas, jagung, atau singkong pun dapat menjadi menu makanan untuk buka puasa dan sahur. 

Baca juga: 5 Tips Ajarkan Anak Puasa untuk Pertama Kali

2. Lauk Pauk Hewani Sebagai Sumber Protein

Sumber protein hewani ada di dalam daging ayam, sapi, ikan, dan telur. Menu makanan ini pun wajib ada ketika berbuka dan sahur. Protein penting bagi pertumbuhan anak. Selain itu, protein juga membuat anak kenyang lebih lama karena zat gizi yang terkandung dicerna lebih lambat dalam tubuh. Mencukupi asupan protein di bulan puasa merupakan langkah yang bijak. 

Inilah kebutuhan protein anak yang harus orangtua penuhi berdasarkan usia anak:

  • 1-3 tahun: 13 gram.
  • 4-8 tahun: 19 gram.
  • 9-13 tahun: 34 gram.
  • 14-18 tahun (perempuan): 48 gram.
  • 14-18 tahun (laki-laki): 52 gram.

3. Sayur-Sayuran

Asupan serat penting untuk memenuhi nutrisi harian Si Kecil selama puasa. Maka itu sangat penting untuk menyajikan menu makanan sayur saat berbuka dan sahur. Selain dapat menambah asupan energi selama puasa, serat dan antioksidan dari sayuran dapat mencegah gangguan sembelit dan menangkal radikal bebas. 

Makanan dapat tertahan lebih lama jika mengonsumsi asupan serat, sehingga anak tidak akan cepat merasa kelaparan lagi. Maka itu, sayur-sayuran jadi bagian penting untuk makan anak saat berbuka dan sahur. Pilihlah sayuran yang mengandung cukup banyak air, sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan cairan tubuh.

4. Susu

Susu bukan lagi sebagai minuman pelengkap gizi anak, melainkan menu wajib yang dikonsumsi. Untuk itu, setelah berbuka puasa dan sahur sebaiknya anak minum segelas susu. Susu mengandung kalsium, vitamin, zat besi, serta protein yang kaya. Kandungan tersebut bermanfaat untuk memaksimalkan pertumbuhan tulang selama masa kanak-kanak dan agar anak kuat menjalani ibada puasa. 

Baca juga: Makan Banyak saat Sahur Bisa Menahan Lapar Lebih Lama?

5. Buah-Buahan Segar

Buah-buahan pun kini bukan sekedar pelengkap, melainkan makanan wajib ada saat sahur dan buka puasa, terutama untuk Si Kecil. Agar anak mau makan buah yang kaya akan antioksidan, vitamin, dan air dalam buah-buahan. 

Agar anak mau makan buah, ada beberapa tips yang dapat orangtua ikuti:

  • Tambahkan buah pada sereal/yoghurt anak pada saat sahur.
  • Ajak anak memilih buah ketika berbelanja.
  • Buat salad buah segar atau es buah sehat untuk takjil saat berbuka. 

Jika anak mengalami gangguan kesehatan selama proses ia belajar puasa, sebaiknya bicarakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan saran yang tepat. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang!

Referensi:
Kementerian Kesehatan RI. Diakses pada 2020. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014 Tentang Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
WebMD. Diakses pada 2020. Round Out Your Child’s Plate.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan