Remaja Lebih Rentan Terkena Gangguan Kepribadian Ambang

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   29 Juli 2020
Remaja Lebih Rentan Terkena Gangguan Kepribadian AmbangRemaja Lebih Rentan Terkena Gangguan Kepribadian Ambang

Halodoc, Jakarta - Ibu mungkin pernah merasakan jika anak remajanya memiliki emosi tidak stabil. Ia dapat merasa sangat senang lalu berselang beberapa menit tiba-tiba menjadi sedih atau marah. Hal tersebut dapat membuat hubungan orangtua dengan anak menjadi tidak baik. Mungkin saja ia mengidap gangguan kepribadian ambang, yang membuatnya kesulitan untuk mengontrol emosi.

Meski begitu, banyak orang yang percaya jika gangguan ini lebih rentan terjadi pada remaja. Namun, apa alasannya remaja lebih berisiko dengan gangguan kepribadian ambang? Lalu, gejala apa saja yang dapat timbul dan bagaimana cara untuk mengatasinya? Berikut adalah pembahasan lebih lengkap terkait gangguan tersebut.

Baca juga: Ini Beda Mood Swing dan Gangguan Kepribadian Ambang

Gangguan Kepribadian Ambang pada Remaja

Borderline personality disorder atau gangguan kepribadian ambang adalah suatu gangguan mental yang dapat ditandai dengan ketidakstabilan emosi, perilaku yang impulsif, bermasalah pada citra diri, dan hubungan interpersonal yang tidak stabil. Hal ini kerap membingungkan orang terdekatnya dan bahkan membuat frustasi.

Lalu, apa alasan remaja lebih rentan mengidap borderline personality disorder ini? Remaja pada generasi ini kerap ingin menjadi pusat perhatian dengan masifnya pengaruh sosial media di lingkungannya. Padahal, kepribadian aslinya tidak menginginkan hal tersebut. Dengan banyaknya tuntutan lingkungan tersebut, dirinya akan mengalami krisis kepercayaan diri. Pada akhirnya, depresi dapat timbul yang jika dibiarkan dapat berkembang menjadi gangguan kepribadian ambang.

Seseorang dengan gangguan ini juga kerap membahayakan dirinya, seperti melukai diri sendiri, berusaha untuk bunuh diri, hingga penyalahgunaan obat-obatan. Maka dari itu, ibu dapat mengetahui apa saja faktor risiko dan penyebab yang membuat gangguan kepribadian ambang pada remaja. Sehingga, pencegahan dan penanganan yang tepat harus dilakukan jika anak mengalami gangguan ini.

Baca juga: Waspada 5 Komplikasi dari Gangguan Kepribadian Ambang

Faktor Risiko dan Penyebab Gangguan Kepribadian Ambang

Penyebab seseorang untuk mengidap gangguan ini belum diketahui secara pasti. Namun, faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko dari gangguan kepribadian ambang pada remaja sangat mirip dengan yang terjadi pada orang dewasa. Beberapa faktor dapat timbul akibat kejadian pada masa lalu. Berikut beberapa faktor tersebut:

  • Faktor Lingkungan: Beberapa beberapa faktor lingkungan dan kejadian di masa lampau dapat menyebabkan seseorang berisiko lebih tinggi terhadap kelainan mental ini. Contohnya antara lain pelecehan seksual dan kehilangan orangtua. 
  • Genetik: Remaja juga dapat berisiko lebih tinggi untuk mengidap gangguan kepribadian ambang disebabkan faktor keturunan. Anak-anak yang memiliki orangtua dengan gangguan kesehatan mental serius juga memiliki risiko lebih tinggi akan kelainan mental tersebut.
  • Kelainan pada otak: Pengidap gangguan mental ini juga dapat terjadi akibat perubahan struktur dan fungsi otak, terutama pada bagian yang mengatur emosi. Hal ini juga dapat terjadi akibat kelainan zat kimia pada otak.

Meskipun seseorang memiliki semua faktor tersebut, bukan berarti dapat dipastikan ia akan mengidapnya. Cara yang pasti untuk memastikannya adalah dengan memeriksakan diri ke dokter atau psikolog untuk memastikan gangguan yang terjadi. Jangan pernah melakukan diagnosis sendiri karena penanganan tiap gangguan mental dapat berbeda.

Baca juga: Cara Pengidap Gangguan Kepribadian Ambang Memuaskan Dirinya

Itulah pembahasan mengenai remaja yang lebih berisiko untuk mengidap borderline personality disorder. Jika remaja di lingkungan keluarga kerap mengalami emosi yang tidak stabil, ada baiknya untuk melakukan pemeriksaan. Semakin dini pemeriksaan dilakukan, semakin cepat penanganan yang dilakukan agar menjadi lebih baik.

Ibu juga dapat bertanya pada psikolog atau psikiater dari Halodoc terkait gangguan kepribadian ambang pada remaja tersebut. Dengan memanfaatkan fitur Chat atau Voice/Video Call, interaksi dapat menjadi lebih mudah. Caranya mudah, cukup download aplikasi Halodoc di smartphone yang digunakan!

Referensi:
Very Well Mind. Diakses pada 2020. Borderline Personality Disorder in Teens.
Psychology Today. Diakses pada 2020. Borderline Personality Disorder in Adolescence.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan