Remaja Mulai Pacaran, Orangtua Harus Apa?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   30 Juni 2020
Remaja Mulai Pacaran, Orangtua Harus Apa?Remaja Mulai Pacaran, Orangtua Harus Apa?

Halodoc, Jakarta - Meski usianya yang masih belia, tetapi tak sedikit para remaja yang sudah mulai tertarik pada lawan jenisnya. Ingat, “cinta monyet”  adalah hal yang wajar dan normal. Namun, bagaimana respon para orangtua terhadap hal ini? Tentu ada yang tak setuju, ada pula yang tidak. 

Bagi para orangtua yang tak setuju punya alasan beragam. Mulai dari kondisi psikologi anak yang belum matang, usia yang masih belia, hingga takut mengganggu kewajibannya sebagai pelajar. Hal yang perlu ditegaskan, bagi para orang tua yang memperbolehkan anak memiliki teman spesial atau pacar, perlu memperhatikan berbagai hal.

Meski perspektif orangtua agak ketinggalan jaman, ajaklah anak untuk membahas masalah ini. Mungkin saja ibu atau ayah bisa berbagai pengalamanan dengan anak mengenai “cinta monyet” yang sedang mereka alami. 

Lalu, hal apa saja sih yang sebaiknya orangtua perhatikan, ketika anak mereka yang memasuki usia remaja mulai berpacaran? 

Baca juga: Perkembangan Fisik Remaja yang Perlu Diketahui

1. Kenali Siapa Teman Spesialnya

Ajaklah anak untuk bercerita mengenai sosok yang disukainya. Hal ini bisa memberikan energi positif, apalagi anak mengetahui orangtuanya menyukai teman spesialnya tersebut. Di sisi lain, orang tua juga bisa mengetahui ke arah mana hubungan anak ini berjalan, juga memberikan peringatan dini kalau ada niatan tidak baik dari teman dekat  anak.

Selain itu, tak ada salahnya untuk mengajak teman dekat anak untuk berkunjung ke rumah. Dengan begitu, ibu bisa mengenal lebih dekat sosok tersebut.

2. Mereka Tetap Memerlukan Bimbingan

Umumnya para remaja belum memiliki pikiran yang bijak, boleh dibilang mereka “berpikir” dengan emosional, bukan dengan logika dan akal sehat. Nah, disinilah orangtua bisa mengambil peran. Meski tak terlalu sehat untuk terlibat dalam kehidupan berpacaran anak remaja, tetapi ada saatnya orang tua harus turun tangan. Jika ibu mendengar anak mengatakan komentar kasar atau menggunakan taktik manipulatif, ajak mereka bicara dan beri mereka bimbingan. Demikian pula, jika anak menerima perilaku tidak sehat dari teman spesialnya, penting untuk membantunya. 

Baca juga: Cara Didik Remaja Agar Terhindar dari Pengaruh Narkotika

3. Bicara dan Dengarkan

Semua ini tentang keseimbangan. Ketika anak mulai memiliki teman spesial, kebutuhan alami anak akan privasi biasanya akan meningkat. Nah, oleh sebab itu, pastikan agar jalur komunikasi ibu dan anak tetap terbuka. Misalnya, rutinlah untuk mengajak anak bercerita mengenai kegiatannya di sekolah dengan teman-temannya. Hal yang paling penting, jadilah pendengar yang baik. Jangan terus-menerus menginterupsi perkataan anak. 

4. Menetapkan Aturan Keamanan

Sebagai orang tua, tugas kita tentunya menjaga anak agar selalu merasa aman. Buat kesepakatan bersama anak apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tentu saja tidak diinginkan. Singkat kata, ibu perlu membuat peraturan mengenai “cinta monyet” yang sedang anak jalani. Ingat, buatlah aturan yang didasarkan pada perilaku dan umur mereka. 

Nah, bila anak tak jujur mengenai keigatan mereka, atau tak mematuhi aturan yang telah dibuat (contohnya, jam malam), artinya mereka belum  memiliki kedewasaan untuk memiliki lebih banyak kebebasan (selama aturan orangtua masuk akal).

Singkat kata, para remaja, khususnya yang masih belia, membutuhkan lebih banyak aturan, karena mereka belum mampu menangani tanggung jawab hubungan romantis.

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Kam bisa kok bertanya langsung pada psikolog atau dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi:
Verywell Family. Diakses pada 2020. 5 Truths About Teens and Dating.
U.S. News & World Report L.P. Diakses pada 2020. How to Manage When Your Teen Starts Dating.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan