Rentan Berakibat Fatal, Ini Cara-Cara Mencegah Angina Pektoris

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   26 Juni 2019
Rentan Berakibat Fatal, Ini Cara-Cara Mencegah Angina PektorisRentan Berakibat Fatal, Ini Cara-Cara Mencegah Angina Pektoris

Halodoc, Jakarta – Angina pektoris adalah istilah medis untuk nyeri dada atau ketidaknyamanan karena penyakit jantung koroner. Ini terjadi ketika otot jantung tidak mendapatkan darah sebanyak yang dibutuhkan. Ini biasanya terjadi karena satu atau lebih arteri jantung menyempit atau tersumbat, juga disebut iskemia.

Angina biasanya menyebabkan tekanan yang tidak nyaman, kenyang, meremas atau sakit di bagian tengah dada. Pengidapnya juga mungkin merasakan ketidaknyamanan di leher, rahang, bahu, punggung atau lengan.

Angina sering terjadi ketika otot jantung itu sendiri membutuhkan lebih banyak darah daripada yang didapatnya, misalnya, selama masa aktivitas fisik atau emosi yang kuat. Arteri yang menyempit parah memungkinkan darah yang cukup untuk mencapai jantung ketika permintaan oksigen rendah, seperti ketika kamu sedang duduk. 

Baca juga: Angin Duduk Bisa Sebabkan Kematian Mendadak?

Tetapi, dengan aktivitas fisik, seperti berjalan di atas bukit atau menaiki tangga, jantung bekerja lebih keras dan membutuhkan lebih banyak oksigen. Gejala angina pektoris adalah rasa sakit atau tidak nyaman yang terjadi:

  1. Ketika jantung harus bekerja lebih keras, biasanya saat aktivitas fisik

  2. Episode nyeri cenderung sama

  3. Biasanya berlangsung dalam waktu singkat (5 menit atau kurang)

  4. Terasa lega setelah istirahat atau obat-obatan

  5. Terasa seperti gas atau gangguan pencernaan

  6. Rasa nyeri dada yang menyebar ke lengan, punggung, atau area lain

Kemungkinan pemicu angina pektoris meliputi:

  1. Stres emosional 

  2. Paparan suhu yang sangat panas atau dingin dimana cuaca dingin dan panas memengaruhi jantung

  3. Mengonsumsi makanan berat

  4. Merokok 

Biasanya jenis ketidaknyamanan dada ini akan berkurang dengan istirahat, nitrogliserin, ataupun keduanya. Nitrogliserin melemaskan arteri koroner dan pembuluh darah lainnya, mengurangi jumlah darah yang kembali ke jantung dan meringankan beban kerja jantung. Dengan merelaksasi arteri koroner, itu meningkatkan suplai darah jantung.

Baca juga: Bukan Dikerok, Begini Cara Mengobati Angin Duduk

Jika kamu mengalami ketidaknyamanan dada, pastikan dan kunjungi dokter untuk evaluasi lengkap dan, mungkin, tes. Jika kamu memiliki angina pektoris dan mulai merasakan nyeri dada lebih mudah dan lebih sering. 

Bagaimana Mencegah Angina Pektoris

Angina pektoris adalah tanda bahwa otot jantung tidak mendapatkan oksigen yang dibutuhkannya. Itu tidak menyebabkan kerusakan permanen pada jantung, tetapi itu bisa menjadi peringatan serangan jantung.  Jadi, meskipun beberapa orang mengalami angina selama bertahun-tahun tanpa pernah mengalami serangan jantung, nyeri angina harus ditanggapi dengan serius.

Baca juga: 4 Tips Mencegah Angin Duduk

Berikut ini 3 cara pencegahan angina pektoris, yakni: 

  1. Mengadopsi Gaya Hidup Sehat

Jantung yang sehat dapat membantu kamu menjaga kolesterol dan tekanan darah tetap rendah, menjaga pembuluh darah tetap bersih, dan mencegah angina.

  1. Makan Banyak Buah-buahan

Selain mengonsumsi buah-buahan, jenis makanan lain yang baik dikonsumsi adalah sayuran, biji-bijian, dan sumber protein rendah lemak seperti kacang-kacangan dan ikan.

  1. Berolahraga Secara Teratur

Pertahankan berat badan yang sehat dan kontrol diabetes tetap terkendali

Diagnosis Penyebab Angina Pektoris

  • Elektrokardiogram (EKG)

Tes ini mencatat aktivitas listrik jantung, yang digunakan untuk mendiagnosis kelainan jantung seperti aritmia atau untuk menunjukkan iskemia (kekurangan oksigen dan darah) ke jantung.

  • Tes Stres Tanpa Pencitraan 

Tes pemantauan jantung ini digunakan untuk membantu mengevaluasi seberapa baik jantung bekerja dengan aktivitas. Selama tes stres, kamu biasanya akan diminta untuk melakukan latihan fisik, seperti berjalan di atas treadmill. 

EKG direkam selama periode latihan. EKG dinilai oleh dokter untuk melihat apakah jantung mencapai detak jantung yang sesuai dan apakah ada perubahan yang menyarankan penurunan aliran darah ke jantung. Jika kamu tidak dapat melakukan olahraga, obat-obatan yang meniru respons jantung terhadap olahraga dapat digunakan.

  • Tes Darah

Tes ini dapat mengidentifikasi enzim tertentu seperti troponin yang bocor ke dalam darah setelah jantung mengidap angina atau serangan jantung. Tes darah juga dapat mengidentifikasi peningkatan kolesterol, LDL dan trigliserida yang menempatkanmu pada risiko lebih tinggi untuk penyakit arteri koroner dan karena itu angina.

Kalau punya masalah kesehatan, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter lewat aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan