Risiko Radang Panggul, Bisa Sampai Nyeri Panggul Kronis dan Kehamilan Ektopik?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   09 Desember 2018
Risiko Radang Panggul, Bisa Sampai Nyeri Panggul Kronis dan Kehamilan Ektopik?Risiko Radang Panggul, Bisa Sampai Nyeri Panggul Kronis dan Kehamilan Ektopik?

Halodoc, Jakarta –  Penyakit radang panggul adalah infeksi yang terjadi pada organ reproduksi wanita. Pelvis berada di perut bagian bawah dan termasuk tuba falopi, ovarium, serviks, dan uterus. Menurut Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, Amerika Serikat (AS), kondisi ini umum terjadi dan memengaruhi sekitar 1 juta wanita setiap tahun di AS.

Beberapa jenis bakteri yang berbeda dapat menyebabkan radang panggul, termasuk bakteri yang sama yang menyebabkan infeksi menular seksual gonore dan klamidia. Hal yang sering terjadi adalah bakteri pertama masuk ke Miss V dan menyebabkan infeksi. Seiring berjalannya waktu, infeksi ini dapat berpindah ke organ panggul.

Radang panggul bisa menjadi sangat berbahaya, bahkan mengancam jiwa jika infeksi sampai menyebar ke darah. Perawatan yang tidak cepat dan tepat dapat memperburuk kondisinya. Bahkan, bisa sampai mengarah ke masalah infertilitas atau ketidakmampuan untuk hamil.

Kehamilan ektopik atau kehamilan yang terjadi di luar rahim juga menjadi salah satu risiko yang dihadapi oleh perempuan yang mengalami radang panggul. Agar kehamilan terjadi, indung telur harus melepaskan telur ke tuba fallopi, di mana akan tinggal menetap selama sekitar 24 jam.

Di tuba fallopi telur akan bersentuhan dengan sperma untuk dibuahi. Telur yang dibuahi tetap harus ada di tuba fallopi selama 3 atau 4 hari sebelum menuju ke rahim. Namun, jika telur yang dibuahi di tuba falopi berada di tempat yang tidak seharusnya, maka ini akan menjadi kehamilan ektopik.

Nyeri panggul kronis adalah ancaman lainnya buat pengidap radang panggul. Nyeri panggul kronis nyeri ini terjadi di perut bagian bawah yang disebabkan oleh parut pada saluran tuba dan organ panggul lainnya.

Penanganan Radang Panggul

Dokter akan meminta kamu mengonsumsi antibiotik untuk mengobati radang panggul. Oleh karena dokter mungkin tidak tahu jenis bakteri yang menyebabkan infeksi, maka besar kemungkinan kamu akan mendapatkan dua jenis antibiotik yang berbeda untuk mengobati berbagai bakteri.

Dalam beberapa hari setelah memulai perawatan, gejalamu akan membaik atau hilang. Namun, kamu harus menyelesaikan pengobatan, bahkan jika kamu merasa lebih baik. Menghentikan pengobatan lebih awal dapat menyebabkan pengulangan infeksi.

Jika kamu mengalami sakit sehingga tidak dapat menelan pil atau mengalami abses (kantong nanah yang disebabkan oleh infeksi) di pelvis, dokter akan mengirim kamu ke rumah sakit untuk perawatan.

Penyakit ini terkadang memerlukan pembedahan. Ini jarang dan hanya diperlukan jika abses di pelvis kamu pecah atau dokter menduga bahwa abses akan pecah. Ini juga dapat diperlukan jika infeksi tidak merespon pengobatan.

Bakteri yang menyebabkan radang panggul dapat menyebar melalui kontak seksual. Jika kamu aktif secara seksual, pasangan juga harus diperiksa untuk mengetahui kemungkinan radang panggul. Laki-laki mungkin pembawa bakteri diam yang menyebabkan penyakit radang panggul. Infeksi kamu dapat kambuh jika pasangan tidak menerima perawatan. Salah satu penanganan lain dalam proses penyembuhan penyakit ini adalah untuk tidak melakukan hubungan intim sampai infeksi telah teratasi.

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai radang panggul serta komplikasi penyakit lain yang diakibatkannya, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Baca juga:

 

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan