Sakit pada Sendi Saat Bergerak, Hati-Hati Bursitis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   11 Oktober 2018
Sakit pada Sendi Saat Bergerak, Hati-Hati BursitisSakit pada Sendi Saat Bergerak, Hati-Hati Bursitis

Halodoc, Jakarta – Bursitis adalah peradangan atau iritasi pada bursa yang merupakan kantong yang berisi cairan pelumas dan terletak di antara jaringan, seperti tulang, otot, tendon, dan kulit, yang berfungsi untuk mengurangi gesekan dan iritasi.

Gejala bursitis yang paling umum adalah rasa nyeri pada saat sendi bergerak. Rasa sakit dapat menumpuk secara bertahap atau mendadak dan berat, terutama jika ada endapan kalsium. Kehilangan gerak yang parah pada bahu yang disebut "perekat capsulitis" atau bahu yang membeku, dapat disebabkan oleh imobilitas dan rasa sakit yang terkait dengan bursitis bahu.

Pertambahan usia juga sangat berperan sebagai penyebab bursitis di mana tendon kehilangan kemampuan untuk menahan stres, elastisitasnya berkurang, serta mudah robek. Beberapa kegiatan yang memaksimalkan fungsi gerak persendian juga bisa meningkatkan risiko bursitis. Terlalu sering melakukan postur yang salah baik di tempat kerja maupun di rumah, peregangan, ataupun pemanasan yang salah saat berolahraga juga dapat menyebabkan bursitis.

Orang-orang yang berusia 40 tahun ke atas lebih tinggi berisiko mendapat bursitis. Terlebih lagi mereka yang jarang menggerakkan badan ataupun melakukan olahraga aktif. Persendian memang menjadi bagian tubuh yang harus diwaspadai terhadap serangan bursitis. Beberapa bagian tubuh tersebut adalah siku, bahu, panggul, lutut, dan tendon achilles.

Pencegahan Bursitis

Biasanya orang-orang yang baru akan memulai olahraga kerap mendapatkan serangan bursitis. Ini dikarenakan persendian belum terbiasa dengan aktivitas yang dilakukan. Melakukan pengulangan gerakan yang benar akan membuatmu terhindar dari bursitis, tetapi pengulangan yang salah akan meningkatkan risiko bursitis.

Menghentikan aktivitas ataupun kegiatan yang kamu lakukan saat mengalami rasa sakit yang tidak biasa akan meredakan gejala bursitis. Beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk meredakan serangan bursitis adalah mengambil sikap istirahat. lalu merilekskan bagian tubuh yang nyeri. Membalurkan obat anti-inflamasi juga bisa menjadi salah satu upaya menghilangkan rasa nyeri.

Mengompres dengan es juga bisa kamu lakukan untuk menghentikan pembengkakan dan rasa nyeri yang terjadi. Ketika kamu tidak bisa meninggalkan aktivitas, melindungi bagian sendi yang mengalami bursitis dengan cara membebatnya adalah langkah pencegahan. Tujuannya, supaya sendi tidak terbentur sehingga menambah sensasi sakitnya.

Kapan Harus ke Dokter?

Banyak orang melakukan segala cara mengobati bursitis di rumah, tetapi jika gejalanya lebih parah maka harus mencari bantuan medis. Jika kondisi tidak membaik dalam waktu lama dengan ciri-ciri:

1. Rasa nyeri sendi yang mencegah semua gerakan

2. Berlangsung sampai dua minggu bahkan lebih

3. Rasa nyeri yang mengarah ke sakit nan tajam

4. Pembengkakan yang berlebihan, seperti memar, ruam, atau kemerahan

5. Demam

mendapatkan tindakan medis adalah langkah terbaik untuk proses kesembuhan bursitis. Biasanya, dokter akan memberikan resep obat untuk mengurangi peradangan yang dapat disuntikkan langsung ke tempat cedera. Terapi fisik adalah pilihan pengobatan lain yang sering digunakan tergantung dengan kebutuhan pengidap. Bahkan bila kondisi sudah akut, pembedahan bisa menjadi tindakan rasional lainnya.

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai bursitis ataupun informasi kesehatan terkait radang sendi, nyeri sendi, dan lain-lainnya, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Hubungi Dokter, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Baca juga:

 

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan