Sakit Tenggorokan setelah Menyanyi, Apa Sebabnya?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   07 Agustus 2020
Sakit Tenggorokan setelah Menyanyi, Apa Sebabnya?Sakit Tenggorokan setelah Menyanyi, Apa Sebabnya?

Halodoc, Jakarta - Kamu seorang penyanyi atau hobi bernyanyi? Pada dasarnya, ketika kamu terlalu sering menggunakan pita suara, misalnya untuk bernyanyi, lama-kelamaan kamu bisa mengalami sakit tenggorokan. Kondisi ini dikenal juga sebagai laringitis. 

Studi dari University of Southern Indiana menyebutkan, laringitis adalah peradangan yang terjadi pada kotak suara (laring) dan jaringan di sekitarnya, yang menyebabkan suara serak. Penyebab umum dari laringitis adalah infeksi virus. Namun, faktor lain yang juga bisa berperan adalah alergi, iritasi, hingga penggunaan suara secara berlebihan.

Baca juga: Awasi Penyebab Laringitis yang Menyerang Tenggorokan

Penyebab Sakit Tenggorokan Laringitis Setelah Menyanyi

Di dalam laring ada pita suara, yaitu dua lipatan selaput lendir yang menutupi otot dan tulang rawan. Biasanya, pita suara akan membentuk suara melalui gerakan dan getarannya. 

Namun, saat kamu mengalami laringitis, maka pita suara menjadi meradang atau teriritasi. Ini akan membuat pita suara membengkak, yang mendistorsi suara yang dihasilkan oleh udara. Akibatnya suara kamu terdengar parau. 

Gejala lainnya adalah sakit tenggorokan, kesulitan menelan, tubuh terasa lelah, hingga terkadang suara hampir tidak keluar. Laringitis mungkin tidak bertahan lama atau berumur pendek (akut) atau tahan lama (kronis). Sebagian kasus sakit tenggorokan dipicu oleh infeksi sementara dan tidak serius. Suara serak yang persisten terkadang dapat menandakan kondisi medis mendasar yang lebih serius. 

  • Laringitis Akut

Ini adalah kondisi sementara yang disebabkan oleh penggunaan pita suara secara berlebihan. Laringitis akut juga dapat disebabkan oleh infeksi. Mengobati kondisi yang mendasarinya akan menyebabkan radang atau sakit tenggorokan sembuh. 

  • Laringitis Kronis

Laringitis kronis terjadi akibat paparan jangka panjang terhadap bahan iritan. Biasanya lebih parah dan memiliki efek yang lebih lama daripada laringitis akut. 

Sementara itu faktor risiko sakit tenggorokan dapat meliputi:

  • Terlalu banyak menggunakan suara, dengan bernyanyi, berbicara terlalu banyak, berbicara atau menyanyi terlalu keras, atau berteriak. 
  • Memiliki infeksi pernapasan, seperti pilek, bronkitis atau sinusitis. 
  • Paparan zat-zat yang mengiritasi, seperti asap rokok, asupan alkohol yang berlebihan, asam lambung, atau bahan kimia di tempat kerja. 

Jika kamu mengalami suara yang serak, sakit tenggorokan, dan sampai mengganggu aktivitas, lebih baik segera periksakan diri ke rumah sakit terdekat. Penanganan lebih cepat akan semakin efektif untuk memulihkan kondisi tubuhmu. 

Baca juga: Ikuti Tips Ini untuk Mencegah Laringitis


Pengobatan untuk Meredakan Gejala Laringitis

Jika virus telah menyebabkan laringitis akut, gejala biasanya hilang tanpa pengobatan dalam waktu tujuh hari. Dokter akan mengobati bakteri laringitis dengan antibiotik, meskipun bentuk laringitis jarang terjadi. 

Dokter juga mungkin akan meresepkan kortikosteroid, obat yang dapat mengurangi peradangan, untuk mengobati sakit tenggorokan akut dan kronis. Perawatan ini membantu mengurangi pembengkakan pita suara dan kotak suara.

Kortikosteroid mampu mengobati dan meredakan gejala dari laringitis, terutama yang terjadi akibat virus akut. Sedangkan untuk laringitis kronis, pengobatan terbaik akan mengatasi penyebab masalah yang mendasarinya. 

Seperti halnya laringitis akut, kondisi lain seperti disfonia atau kelumpuhan pita suara dapat diobati dengan istirahat, terapi vokal yang diberikan oleh ahli patologi atau wicara, atau prosedur minor. 

Dalam kasus kelumpuhan pita suara, pengobatan dapat mencakup bedah. Pembedahan mengubah posisi atau bentuk pita suara untuk mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh suaran. 

Sementara itu untuk mengatasi sakit tenggorokan, kamu dapat melakukan beberapa langkah ini di rumah:

  • Gunakan humidifier untuk mengurangi kekeringan.
  • Lakukan terapi vokal untuk menganalisis dan mengoreksi cara kamu menggunakan suara dan pola bicara abnormal apapun yang memberi tekanan pada pita suara dan kotak suara. 
  • Minum banyak air.
  • Berkumur dengan ½ sdt. garam dan ½ sdt. baking soda dalam 1 gelas air hangat. 
  • Istirahatkan suara. 
  • Hindari berteriak atau berbicara, berteriak, atau menyanyi dalam waktu yang lama. 
  • Hindari dekongestan yang dapat membuat tenggorokan kering. 

Baca juga: Perhatikan 5 Hal Ini saat Mengalami Laringitis

Itulah hal yang perlu kamu ketahui mengenai sakit tenggorokan setelah menyanyi. Kamu dapat berdiskusi pada dokter melalui aplikasi Halodoc untuk mengetahui informasi lainnya tentang laringitis. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Laryngitis. 
Medical News Today. Diakses pada 2020. What you need to know about laryngitis
Healthline. Diakses pada 2020. Laryngitis.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan