Salah Penanganan, Gangrene Bisa Sebabkan Amputasi?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   29 Oktober 2018
Salah Penanganan, Gangrene Bisa Sebabkan Amputasi?Salah Penanganan, Gangrene Bisa Sebabkan Amputasi?

Halodoc, Jakarta - Apakah kamu pernah mendengar gangrene? Kondisi ini adalah matinya jaringan tubuh karena tidak mendapat cukup pasokan darah atau karena infeksi dan luka. Seringnya, jari kaki, tungkai, dan jari tangan menjadi bagian tubuh yang umum terserang masalah ini, meski tak jarang bisa terjadi pada organ dalam atau otot. Jika tidak segera ditangani, masalah ini menimbulkan dampak serius dan berujung pada kematian.

Pada umumnya, ada beberapa jenis gangrene yang perlu kamu ketahui, yaitu:

  • Gangrene Basah

Jenis ini sering menyerang pengidap diabetes, yang tidak menyadari bahwa bagian kakinya telah mengalami luka. Gangrene basah bisa menyerang seseorang yang mengalami frostbite atau luka bakar dengan gejala kulit melepuh, bengkak, dan basah.

  • Gangrene Kering

Jenis ini ditandai dengan gejala kulit mengering dan mengalami perubahan warna menjadi biru, hitam, atau cokelat. Terjadi secara bertahap, gangrene jenis ini biasanya terjadi pada pengidap arteri perifer.

  • Gangrene Gas

Jenis ini paling sering terjadi pada jaringan otot. Mulanya, kulit yang terserang gangrene gas tak banyak menimbulkan perubahan, tetapi kelamaan kulit mengalami perubahan warna menjadi ungu kemerahan dan disertai dengan terbentuknya gelembung udara. Gangrene jenis ini terjadi karena infeksi bakteri Clostridium perfringens yang berkembangbiak pada luka akibat cedera atau bedah yang mengeluarkan banyak darah.

Adapun gejala gangrene yang muncul berbeda pada setiap pengidap, bergantung pada jenis dan penyebabnya. Namun, penyakit ini memiliki gejala dasar seperti:

  • Perubahan warna kulit bergantung jenisnya.

  • Munculnya rasa nyeri pada bagian yang terinfeksi dan diikuti rasa kebas.

  • Bengkak dan kulit melepuh yang diikuti dengan keluarnya nanah.

  • Kulit pucat dan dingin ketika disentuh.

Penyebaran bakteri yang menyebabkan gangrene bisa menuju ke seluruh bagian tubuh yang disebut dengan sepsis. Apabila terjadi, pengidap menunjukkan gejala pusing, demam, dan tekanan darah rendah serta sesak napas.

Penyebab Gangrene

Lalu, apa sebenarnya yang menyebabkan gangrene? Penyebab utamanya adalah kurangnya aliran darah pada bagian tubuh tertentu yang menyebabkan kematian jaringan dan sel tubuh. Gangrene juga terjadi karena infeksi akibat dari perkembangbiakan bakteri dan luka terbuka yang mengalami kontaminasi.

Seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang cenderung rendah lebih berisiko untuk mengalami gangrene. Mereka yang baru menjalani operasi, mengalami kecelakaan, dan mengidap frostbite juga rentan mengalaminya. Terlebih jika diikuti dengan pola hidup yang tidak sehat.

Penanganan Gangrene

Gangrene harus ditangani dengan tepat, karena salah penanganan memungkinkan pengidap kehilangan bagian tubuh yang terinfeksi. Langkah operasi dilakukan untuk mengangkat jaringan yang mati dan mencegah penyebaran serta memungkinkan pemulihan jaringan yang sehat. Langkah ini diikuti dengan pemberian antibiotik dalam bentuk infus atau obat minum.

Cara menghindarinya adalah selalu perhatikan kondisi tubuh kamu, terlebih jika mengidap diabetes yang rentan mengalami pembusukan jika terluka. Usahakan untuk menjaga berat badan dan menerapkan pola hidup sehat. Jika ada bagian tubuh kamu yang terluka, segera bersihkan dan beri obat untuk mencegah terjadinya infeksi.

Kalau kamu ingin tahu informasi lebih lanjut tentang gangrene atau hal-hal kesehatan lain, gunakan layanan Tanya Dokter di aplikasi Halodoc. Aplikasi ini bisa kamu download di App Store atau Play Store. Aplikasi Halodoc juga bisa kamu pakai untuk beli obat dan cek lab di mana saja, kapan saja.

 

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan