Salah Pilih Smoothies Bisa Naikkan Berat Badan, Perhatikan 5 Hal Ini

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   13 November 2019
Salah Pilih Smoothies Bisa Naikkan Berat Badan, Perhatikan 5 Hal IniSalah Pilih Smoothies Bisa Naikkan Berat Badan, Perhatikan 5 Hal Ini

Halodoc, Jakarta - Hanya karena smoothies terbuat dari campuran buah-buahan dan sayuran, bukan berarti akan selalu rendah kalori dan baik untuk menurunkan berat badan. Kamu tetap harus berhati-hati ketika membuat atau membeli smoothies karena apa yang ada di dalamnya mungkin menyamarkan kalori, gula, dan lemak yang tidak diinginkan. Smoothies pun dapat menyebabkan kenaikan berat badan jika kamu salah mengonsumsinya.

Tak bisa dimungkiri, smoothies merupakan solusi untuk mengonsumsi lebih banyak sayuran dan buah-buahan ke dalam porsi diet kamu, apalagi jika kamu memang kesulitan mengonsumsi sayur dan buah-buahan karena tidak menyukainya. Mengonsumsi sayuran hijau dan buah-buahan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi harian kamu seperti vitamin, serat, dan antioksidan. Namun, agar tetap menjadi menu makanan yang sehat buat program diet, kamu harus memperhatikan beberapa hal berikut ini.

Baca juga: Turunkan Berat Badan dengan Program Diet DASH

  1. Gelas Smoothies yang Terlalu Besar

Kesalahan pertama ketika mengonsumsi smoothies adalah porsinya yang terlalu besar. Satu porsi smoothies yang ideal seharusnya hanya seberat 10 ons. Namun, nyatanya smoothies yang biasa dikonsumsi beratnya dua kali lipat antara 16 dan 24 ons. Perlu diketahui bahwa smoothies mengandung kalori, karbohidrat, dan gula yang lebih banyak daripada sayur dan buah segar. Oleh karena itu, kelebihan porsi ini dapat berdampak buruk karena kamu tidak benar-benar membutuhkannya.

Solusinya, ketika membuat smoothies sendiri di rumah, kamu bisa menakarnya terlebih dahulu dan bekukan sisanya untuk diminum nanti. Jika kamu membelinya di luar, pesanlah dengan ukuran anak atau meminta dua gelas lalu bagi dua sama rata. Mungkin kamu merasa setengah gelas terlalu sedikit dan tergoda menghabiskan semuanya sekaligus tapi percayalah porsi tersebut merupakan yang paling mendekati 10 ons.

  1. Terlalu Banyak Campuran

Jangan salah, bahkan smoothies yang bahan dasarnya terdiri dari makanan sehat bisa mengandung tinggi kalori jika tidak tepat mencampurkannya. Bahan-bahan seperti yoghurt, krim kue, pemanis, atau es krim, memang akan meningkatkan cita rasa tapi sejalan dengan jumlah kalorinya. Smoothies dalam kemasan yang biasa kamu temukan di toko biasanya mengandung 300 hingga 600 kalori dalam 16 ons sajiannya. Jika dikonsumsi secara keliru dan berlebih, kalori segitu banyak tentunya akan sedikit menghambat program diet kamu.

Maka dari itu, jangan lupa perhatikan campuran tambahan di dalamnya. Biasanya jika mengandung tambahan kacang, mentega, minyak kelapa, atau alpukat, memiliki jumlah kalori yang tinggi. Jika kamu mengonsumsi smoothies untuk camilan, jangan lupa lihat label nutrisi untuk melihat berapa banyak kalori di dalamnya dan masukan kedalam total kalori harian kamu.

Baca juga: Kunci Menjalani Diet Sehat yang Perlu Diketahui

  1. Jangan Kelewat Manis

Rasa enggak pernah bohong, smoothies yang rasanya manis pasti disukai oleh banyak orang. Rasa manis ini berasal dari pemanis tambahan seperti gula putih, sirup, esens buah, dan madu. Namun, tanpa kamu sadari perasa manis yang terlalu banyak bisa mendatangkan malapetaka untuk gula darah kamu. Selain itu, sebagian besar smoothies yang dijual dipasaran mengandung gula yang hampir sama banyaknya dengan minuman bersoda. 

Tentunya, kamu tidak ingin terkena diabetes karena mengonsumsi smoothies. Sehingga, pastikan smoothies yang kamu konsumsi terdiri dari lebih banyak sayur dan buah-buahan daripada campuran lainnya. Pilihlah sayuran rendah gula seperti kangkung, bayam, dan mentimun. Selain itu, jangan mencampurkan lebih dari dua macam buah ke dalam satu porsi smoothies kamu.

  1. Makan Smoothies Menggunakan Sendok

Kamu dianjurkan untuk makan smoothies pelan-pelan menggunakan sendok alih-alih menyeruputnya dengan sedotan. Ketika kamu mengunyah makanan dengan benar, akan merangsang tubuh mengeluarkan hormon yang membantu meningkatkan perasaan kenyang. Hal ini dapat juga dapat menghambat aliran gula dari smoothies, sehingga tidak menimbulkan lonjakan gula darah dan menunda lebih lama perasaan lapar.  

  1. Minum di waktu yang tepat

Secara alamiah, tubuh akan lebih efektif mengolah gula pada waktu yang berbeda dalam sehari. Selain itu, semakin banyak kamu beraktivitas, semakin baik juga tubuh kamu dapat memproses dan menyerap gula. Maka dari itu, jangan mengonsumsi smoothies sehabis makan besar atau sebelum berangkat tidur. Kamu lebih dianjurkan untuk mengonsumsi smoothies setelah berolahraga atau di antara jam makan ketika kamu sedang sangat aktif bergerak hari itu. Mengonsumsi smoothies di waktu yang tepat dapat memberimu energi yang cukup tanpa tertimbun menjadi lemak.

Baca juga: Menu Diet Sehat Bebas Kalori

Mau tahu lebih jauh mengenai makanan sehat lainnya? Kamu bisa bertanya langsung ke dokter di aplikasi Halodoc. Caranya mudah, kamu bisa diskusi kapan dan di mana saja dengan dokter pilihan melalui Video/Voice Call dan Chat. Yuk, unduh aplikasinya sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi:
Prevention. Diakses pada 2019. Are Smoothies Healthy? 5 Ways Your Smoothie Is Making You Gain Weight

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan