Sama-Sama Bikin Lupa, Ini Bedanya Amnesia, Demensia, dan Alzheimer

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   08 Februari 2019
Sama-Sama Bikin Lupa, Ini Bedanya Amnesia, Demensia, dan AlzheimerSama-Sama Bikin Lupa, Ini Bedanya Amnesia, Demensia, dan Alzheimer

Halodoc, Jakarta - Terdapat beberapa penyakit lupa yang dapat menyerang seseorang. Hal tersebut dapat terjadi karena kecelakaan atau bertambahnya usia. Penyakit lupa yang dapat terjadi pada seseorang adalah demensia, alzheimer, dan amnesia. Hal tersebut berhubungan dengan gangguan otak yang membuat pengidapnya kesulitan untuk mengingat beberapa hal, hingga seluruh ingatannya.

Pada pengidap penyakit lupa, otaknya mengalami masalah serius yang dapat memengaruhi fungsi kognitif. Hal tersebut terjadi seiring bertambahnya usia. Mungkin saja kondisi tersebut disebabkan oleh masalah yang lebih besar pada otak, seperti hilang ingatan atau amnesia, demensia, serta Alzheimer. Meski sama-sama menyebabkan lupa, faktanya ketiga penyakit lupa tersebut memiliki perbedaan yang mendasar.

Baca Juga: Cedera Kepala yang Bisa Sebabkan Amnesia

Hilang Ingatan atau Amnesia

Amnesia mengacu pada jumlah momen yang terlupakan secara abnormal, sehingga mengalami kehilangan memori. Hilangnya memori tersebut dapat terjadi dalam jangka pendek, jangka panjang, hingga amnesia. Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang mengidap amnesia, seperti stroke, dementia, hingga cedera kepala.

Amnesia juga dapat menyebabkan terganggunya kemampuan menghasilkan memori baru, sehingga hanya momen-momen tertentu saja yang diingat. Amnesia yang terjadi dapat hanya sementara hingga permanen.

Demensia

Beberapa penyakit memang berhubungan dengan demensia, tetapi demensia sendiri bukanlah penyakit melainkan gejala. Demensia adalah hal yang digunakan untuk menggambarkan gejala yang menyebabkan penurunan memori dan fungsi kognitif lainnya. Akibatnya, seseorang akan mengalami penurunan kemampuan dalam beraktivitas sehari-hari. Gejala dari demensia yang dapat terjadi adalah halusinasi, perubahan suasana hati yang tiba-tiba, dan sebagainya.

Gejala spesifik yang berhubungan dengan demensia tergantung pada bagian otak mana yang terserang. Selain itu, kehilangan memori adalah gejala yang sering terjadi pada seseorang yang mengidap demensia, seperti Alzheimer. Selain itu, seseorang dapat mengalami lebih dari satu jenis demensia, yang umumnya disebut dengan demensia campuran.

Baca Juga: 5 Faktor Penyebab Alzheimer pada Seseorang

Alzheimer

Penyakit Alzheimer adalah sebuah penyakit pada otak yang secara perlahan dapat menyebabkan penurunan daya ingat seseorang dan fungsi kognitif lainnya. Sebagian besar orang yang mengidap gangguan penyakit lupa yang berhubungan dengan demensia ini mulai menunjukkan gejala ketika berada di usia 60an.

Lalu, hal yang menyebabkan seseorang mengidap penyakit Alzheimer adalah terjadinya penumpukan protein pada otak yang membentuk plak. Akibatnya, koneksi antara otak dengan sel-sel saraf akan terhambat. Hal tersebut dapat mengakibatkan hilangnya jaringan otak. Belum ada obat yang dapat menangani penyakit ini, tetapi beberapa kegiatan dapat membantu untuk mencegah perkembangan penyakit tersebut.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengelola gejala dari penyakit Alzheimer adalah:

  • Mengonsumsi obat untuk perubahan perilaku, seperti antipsikotik.

  • Mengonsumsi obat untuk kehilangan ingatan, seperti Aricept, Exelon, dan Namenda.

  • Mengonsumsi obat alternatif untuk meningkatkan fungsi otak, seperti minyak kelapa atau minyak ikan.

  • Mengonsumsi obat untuk depresi.

Baca Juga: Inilah 7 Gejala Umum Demensia Alzheimer

Pencegahan Alzheimer

Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit Alzheimer. Hal-hal yang dapat dilakukan adalah menurunkan risiko untuk terserang penyakit jantung, mengonsumsi makanan yang sehat, rutin berolahraga, berhenti merokok, menjaga berat badan tetap sehat, dan selalu berusaha menjaga otak agar tetap aktif bekerja sehingga tidak terdiam.

Itulah perbedaan antara amnesia, demensia, dan alzheimer. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal penyakit lupa tersebut, dokter dari Halodoc siap membantu. Komunikasi dengan dokter bisa dilakukan dengan mudah melalui Chat atau Voice/Video Call. Selain itu, kamu juga bisa beli obat di Halodoc. Praktis tanpa perlu keluar rumah, pesananmu akan diantarkan sampai tujuan dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya sekarang di App Store dan Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan