Sayang Hewan Kaki 4, Waspada 5 Penyakit Ini

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   03 Oktober 2019
Sayang Hewan  Kaki 4, Waspada 5 Penyakit IniSayang Hewan  Kaki 4, Waspada 5 Penyakit Ini

Halodoc, Jakarta – Binatang berbulu dan berkaki empat seperti anjing, kucing, atau kelinci memang memiliki rupa dan tingkah yang lucu. Enggak heran, bila banyak orang yang memelihara hewan-hewan tersebut. Selain bisa menghilangkan stres, hewan peliharaan juga bisa menjadi teman yang setia yang menemani pemiliknya agar tidak kesepian. Namun di balik kelucuannya, kamu yang punya hewan peliharaan juga mesti waspada terhadap penyakit yang bisa disebabkan oleh hewan berkaki empat ini. Yuk, simak penjelasannya di sini.

Baca juga: Manfaat Kesehatan Memiliki Hewan Peliharaan

1. Penyakit Lyme

Anjing dan kucing yang terkena penyakit Lyme memang tidak bisa menularkan penyakit tersebut ke kamu secara langsung, tetapi mereka bisa menularkan kutu yang membawa bakteri penyakit tersebut. Ketika kutu berpindah dari hewan peliharaan ke kulit kamu dan menularkan penyakit Lyme lewat gigitannya, maka kamu akan mengalami gejala berupa ruam merah di lokasi yang tergigit kutu, demam, sakit kepala, nyeri otot, atau nyeri sendi. Bila tidak segera diobati, penyakit Lyme bisa berkembang menjadi kronis seiring berjalannya waktu dan menyebabkan terjadinya peradangan saraf dan jantung, perubahan mental, dan nyeri.

2. Kurap atau Ringworm

Penyakit kulit yang satu ini lebih sering ditularkan oleh anjing dan kucing yang masih muda. Kurap merupakan masalah kulit yang disebabkan oleh jamur yang ditandai oleh ruam melingkar berwarna kemerahan pada kulit dan bersisik. Kurap bisa menular bila menyentuh hewan yang terinfeksi, menyentuh selimut atau handuknya, ataupun tanah tempat mereka buang air. 

3. Rabies

Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan nama penyakit yang disebabkan oleh hewan ini. Enggak hanya ditularkan melalui hewan-hewan liar, seperti rakun, kelelawar, dan rubah, rabies ternyata juga bisa ditularkan oleh anjing bila ia sering berinteraksi dengan hewan yang terinfeksi. Bila anjing kamu tergigit oleh hewan yang terinfeksi, maka ia berpotensi tertular rabies. Begitu juga bila anjing yang sudah terinfeksi tersebut menggigit kamu.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), gejala rabies biasanya muncul dalam beberapa hari sampai beberapa bulan setelah terinfeksi, yang meliputi demam, tidak enak badan, dan sakit kepala. Dalam beberapa hari, gejala tersebut bisa berkembang menjadi kebingungan, cemas, perubahan dalam perilaku, dan delirium.

4. Cacing Pita

Mungkin kamu bingung bagaimana hewan berkaki 4 bisa menularkan cacing pita. Infeksi cacing pita memang lebih sering didapatkan dari mengonsumsi daging yang telah terkontaminasi. Namun, anak-anak juga bisa tertular cacing pita dari anjing dan kucing yang sudah menelan kutu yang terinfeksi larva cacing pita. Ruas cacing tersebut, kemudian akan muncul dalam feses atau area sekitar anal pada hewan peliharaan. Ruas ini tampak seperti butir beras.

Baca juga: Bahaya Penularan Cacing Pita pada Manusia

5. Tokso

Tokso adalah penyakit yang biasanya ditularkan oleh kucing. Seseorang bisa terinfeksi tokso bila menyentuh feses kucing. Sedangkan kucing bisa terinfeksi penyakit ini bila sering memakan hewan pengerat, burung, atau hewan kecil lainnya yang terinfeksi. Penyakit ini menjadi sangat berbahaya bila menyerang wanita hamil, karena bisa memengaruhi perkembangan dan penglihatan janin. 

Baca juga: 5 Cara Mencegah Toksoplasmosis pada Ibu Hamil

Nah, itulah 5 penyakit yang perlu kamu waspadai bila memelihara hewan berkaki empat, seperti kucing atau anjing. Bila kamu mengalami gejala salah satu dari penyakit di atas, segera periksakan diri ke dokter. Untuk melakukan pemeriksaan, kamu bisa buat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan kamu melalui Halodoc. Yuk, download aplikasinya sekarang juga di App Store dan Google Play.

Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2019. Healthy Pets, Healthy People.
CBS News. Diakses pada 2019. 10 scary diseases pets give people.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan