Sebelum Dicek, 5 Tes Laboratorium Ini Mewajibkan Puasa

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   28 Juni 2019
Sebelum Dicek, 5 Tes Laboratorium Ini Mewajibkan PuasaSebelum Dicek, 5 Tes Laboratorium Ini Mewajibkan Puasa

Halodoc, Jakarta - Puasa menjadi salah satu persiapan yang penting sebelum melakukan tes laboratorium. Persiapan ini dilakukan sebagai upaya untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang akurat guna menentukan proses pengobatan selanjutnya.  Berikut ini beberapa tes laboratorium yang mewajibkan berpuasa!

Baca juga: Berencana Tes Gula Darah, Harus Puasa Berapa Lama?

Mengapa Beberapa Tes Laboratorium Mewajibkan Puasa bagi Pesertanya?

Makanan dan minuman yang kamu konsumsi mempunyai nilai gizi yang akan langsung diserap ke dalam aliran darah. Hal ini dapat memberikan dampak langsung pada tingkat glukosa darah, besi, dan lemak. Untuk itu, puasa diperlukan selama 10-12 jam sebelum melakukan tes laboratorium guna memastikan pemeriksaan yang dilakukan tidak dipengaruhi oleh kandungan dari makanan dan minuman yang dikonsumsi.

Puasa yang dimaksud di sini adalah puasa yang tidak mengonsumsi makanan, dan hanya mengonsumsi air putih saja. Jika kamu mengonsumsi air putih dalam jumlah yang cukup, hasil pemeriksaan akan mendapatkan hasil yang akurat karena pemeriksaan tidak dipengaruhi oleh makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh peserta. Namun, jika puasa yang dilakukan justru menimbulkan masalah kesehatan lain, ini saatnya kamu diskusikan dengan dokter, ya!

Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Cek Kolesterol?

Berikut Beberapa Tes Laboratorium yang Mewajibkan Puasa

Ada beberapa pemeriksaan yang mewajibkan kamu untuk berpuasa sebelum melakukannya, antara lain:

1. Tes Darah

Tes darah merupakan pemeriksaan sampel darah yang biasanya diambil melalui pembuluh darah lengan dengan tujuan untuk mendeteksi penyakit, mengetahui fungsi organ, serta mendeteksi kandungan racun, obat, atau zat tertentu. Tes darah dapat dilakukan jika kamu ingin memeriksa kondisi kesehatan secara keseluruhan.

2. Tes Kolesterol

Tes kolesterol merupakan pemeriksaan yang dilakukan guna mengukur kadar lemak dalam darah. Seseorang dengan riwayat kolesterol tinggi perlu melakukan tes kolesterol secara rutin. Jika kamu tidak memiliki gangguan kesehatan khusus, kamu cukup melakukan pemeriksaan ini setidaknya lima tahun sekali.

Namun, jika kamu merupakan seseorang dengan gangguan kesehatan seperti obesitas, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, stroke, atau penyakit jantung, tes kolesterol secara berkala penting untuk dilakukan guna mencegah timbulnya komplikasi. 

3. Tes Gula Darah

Tes gula darah ini dilakukan guna mendiagnosis kondisi pradiabetes dan penyakit diabetes dengan gejala sering haus, sering buang air kecil, dan sering merasa lapar. Tes ini dilakukan untuk memantau kadar gula darah dalam tubuh kamu, agar tidak keluar dari batas normal.

Baca juga: Mengenal Manfaat Tes Darah Sesuai Jenisnya

4. Tes Fungsi Hati

Tes fungsi hati merupakan tes yang digunakan untuk mendiagnosis fungsi hati. Serangkaian tes fungsi hati akan mengukur enzim yang dilepaskan sel-sel hati dalam menanggapi kerusakan atau penyakit. Tes fungsi liver dilakukan untuk mengukur jumlah protein, enzim hati, dan juga kadar bilirubin di dalam darah. Selain pada pengidap penyakit hati, tes ini dapat dilakukan guna memantau efek obat terhadap kondisi hati.

5. Tes Kadar Besi dalam Tubuh

Tes kadar besi dalam tubuh dilakukan guna melihat jumlah zat besi yang ada dalam darah untuk mendiagnosis anemia. Sebelum melakukan pemeriksaan ini, peserta akan berpuasa selama 8 jam. Karena zat besi bisa diserap dengan sangat cepat ke dalam darah, puasa diperlukan untuk menunjukkan hasil yang sebenarnya.

Untuk lebih jelasnya tentang pemeriksaan-pemeriksaan di atas, kamu bisa langsung membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihanmu melalui Halodoc. Yuk,  download aplikasinya segera!

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan