Seberapa Ampuh Terapi Hormon Atasi Sindrom Klinefelter?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   24 Maret 2019
Seberapa Ampuh Terapi Hormon Atasi Sindrom Klinefelter?Seberapa Ampuh Terapi Hormon Atasi Sindrom Klinefelter?

Halodoc, Jakarta - Sindrom Klinefelter adalah kelainan genetik yang terjadi ketika seorang anak laki-laki dilahirkan dengan salinan ekstra kromosom X. Sindrom ini memengaruhi pertumbuhan testis (testis berukuran lebih kecil dibandingkan dengan norma), dan tentu saja membuat produksi hormon testosteron menjadi lebih sedikit.

Tidak hanya itu, kelainan genetik ini juga membuat massa otot berkurang, rambut pada kepala dan tubuh berkurang, dan pembesaran jaringan payudara. Efeknya bervariasi, karena tidak semua orang memiliki tanda dan gejala yang sama. Sebagian besar pria dengan sindrom Klinefelter menghasilkan sperma dalam jumlah minimal, bahkan tidak memproduksi sama sekali.

Terapi Hormon Atasi Sindrom Klinefelter, Ampuhkah?

Kamu bisa mendapatkan ekstra kromosom X secara tidak sengaja. Entah apakah telur atau sperma yang bergabung membuat terjadinya ekstra kromosom X. Ibu dengan usia yang lebih tua dibandingkan usia ayah disinyalir memiliki peluang untuk melahirkan anak dengan kelainan ini lebih tinggi.

Baca juga: Ini Faktor yang Memicu Sindrom Klinefelter

Sayangnya, tidak ada cara untuk memperbaiki perubahan kromosom seks akibat dari kelainan genetik ini, perawatan tertentu membantu mengurangi dampaknya. Semakin cepat diagnosis dibuat dan pengobatan dilakukan, semakin besar peluang seorang anak laki-laki untuk sembuh. Salah satu cara untuk mengobati sindrom ini adalah terapi hormon. Namun, benarkah terapi hormon atas sindrom Klinefelter terbukti ampuh?

Pengobatan terapi hormon yang dimaksud adalah terapi penggantian testosteron. Terapi ini melibatkan konsumsi obat-obatan tertentu yang mengandung hormon testosteron. Pemberian bisa diberikan dalam bentuk gel atau tablet pada remaja, bisa juga dalam bentuk suntikan untuk dewasa.

Terapi hormon ini dipertimbangkan setelah masa pubertas dimulai dan membantu perkembangan perubahan suara, wajah, dan rambut, serta peningkatan massa otot, pengurangan lemak pada tubuh, dan peningkatan energi. Pengobatan jangka panjang selama masa dewasa juga membantu masalah lain yang berkaitan dengan kelainan genetik ini, termasuk osteoporosis, dorongan seksual rendah, meski tidak bisa membalikkan infertilitas.

Baca juga: Pria Kelebihan Kromosom X Bisa Jadi Mirip Perempuan?

Selain terapi hormon untuk atasi sindrom Klinefelter, pengobatan lain yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:

  • Pengangkatan jaringan payudara, untuk pria yang memiliki pembesaran payudara. Tindakan ini bisa membuat ukuran dada kembali menjadi normal.

  • Perawatan kesuburan. Kebanyakan pria dengan sindrom Klinefelter tidak bisa menjadi ayah karena produksi sperma yang sedikit, bahkan tidak ada. Perawatan kesuburan mungkin diperlukan dengan cara injeksi sperma intrasitoplasmik. Selama prosedur ini, sperma diambil dengan jarum biopsi dan diinjeksikan pada sel telur.

  • Terapi bicara dan fisik. Perawatan ini membantu anak laki-laki dengan kelainan ini untuk bisa berbicara normal, melatih kemampuan bahasa, dan kelemahan otot.

Baca juga: Harus Tahu, Ini 3 Langkah Penanganan Sindrom Klinefelter

Jadi terapi hormon atasi sindrom Klinefelter menjadi pilihan utama yang dianjurkan dokter dalam pengobatan sindrom ini. Jika diperlukan, pengobatan lain turut dilakukan. Kenali gejalanya sedini mungkin, sehingga kamu bisa segera mendapatkan perawatan yang tepat. Tanyakan pada dokter jika kamu mengalami keluhan pada tubuh yang tidak biasa. Pakai aplikasi Halodoc supaya lebih mudah dan cepat. Download aplikasi Halodoc sekarang juga, ya!

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan