Seberapa Penting Ibu Hamil untuk Melakukan Tes Imunologi?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   07 September 2020
Seberapa Penting Ibu Hamil untuk Melakukan Tes Imunologi?Seberapa Penting Ibu Hamil untuk Melakukan Tes Imunologi?

Halodoc, Jakarta – Tes imunologi adalah pemeriksaan untuk melihat seberapa kuat sistem kekebalan tubuh seseorang dalam melawan serangan berbagai antigen atau benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Antigen dapat berupa mikroba, seperti bakteri, virus, jamur dan parasit. Tes imunologi juga dapat melihat apakah terdapat kelainan pada imun seseorang.

Lantas, apakah ibu hamil perlu melakukannya? Faktanya, ibu hamil lebih membutuhkan melakukan indirect Coombs test atau tes Coombs tidak langsung. Tujuannya untuk menjaga kesehatan diri sendiri dan janin. Nantinya, tes ini akan memeriksa darah ibu yang sedang hamil apakah mengandung antibodi yang dapat membahayakan bayinya atau tidak.

Baca juga: Kenali Perbedaan Serologi dan Imunoserologi

Manfaat Tes Coombs Tidak Langsung untuk Ibu Hamil

Tes imunologi dapat digunakan untuk berbagai kondisi dan tujuan medis, misalnya untuk menguji alergi, untuk menyaring kanker usus, dan lain-lain. Pada wanita hamil, tes ini sebenarnya dilakukan untuk mendeteksi kehamilan. 

Namun, saat menjadi calon ibu, ibu juga perlu menjalani tes Coombs tidak langsung sebagai salah satu tes prenatal. Sistem kekebalan tubuh membuat antibodi untuk melawan hal-hal yang dianggapnya merupakan musuh.

Hal itu sering kali baik karena antibodi biasanya menargetkan kuman. Saat hamil, sistem kekebalan tubuh juga dapat membantu melindungi bayi ibu. Namun, bila sel darah merah ibu berbeda dari bayi, hal ini bisa berbahaya.

Kondisi yang paling umum terjadi adalah terkait dengan positif atau negatif golongan darah ibu, yang disebut faktor Rh. Kebanyakan orang memiliki Rh positif, yang berarti mereka memiliki protein Rh pada sel darah merah mereka.

Sedangkan orang dengan Rh negatif tidak. Jadi, mereka akan membuat antibodi untuk menyerang sel darah Rh-positif yang masuk ke tubuh mereka.

Bila ibu memiliki Rh negatif dan bayi memiliki Rh positif, darah ibu mungkin memiliki antibodi Rh yang dapat diteruskan pada janin melalui aliran darah, yang dapat menyerang dan menghancurkan sel darah merah bayi ibu.

Hal ini dapat menyebabkan jenis anemia yang sangat serius dan bisa berakibat fatal. Selain itu, ada kemungkinan tubuh ibu juga dapat membuat antibodi lain yang dapat menyerang sel darah merah bayi ibu juga.

Nah, dengan melakukan tes Coombs tidak langsung, dokter mengetahui apakah ibu memiliki antibodi tersebut, sehingga dokter dapat mengambil tindakan untuk melindungi janin yang sedang bertumbuh.

Baca juga: Memahami Fungsi dari Tes Imunitas yang Harus Diketahui

Bagaimana Prosedur Tes Coombs Tidak Langsung untuk Ibu Hamil?

Ibu harus memeriksakan golongan darah ibu di awal kehamilan, yang mungkin dilakukan pada kunjungan prenatal pertama ibu. Bila ibu memiliki Rh negatif, ibu harus menjalani tes Coombs tidak langsung selama 3 bulan pertama ibu hamil. Bila ibu memiliki Rh positif, dokter mungkin masih menganjurkan untuk melakukan tes yang sama pada trimester pertama ibu.

Melalui prosedur tes Coombs tidak langsung, seorang laboran menggunakan jarum untuk mengambil sampel darah dari pembuluh darah di tangan atau lengan ibu. Ibu mungkin akan mengalami sedikit pendarahan atau memar di tempat jarum ditusuk. Kemudian, mereka akan mengirim sampel ke laboratorium untuk menjalankan tes Coombs tidak langsung yang memeriksa antibodi sel darah merah.

Bila hasil tes Coombs tidak langsung negatif, artinya ibu tidak memiliki antibodi berbahaya di dalam darah ibu. Jika memiliki Rh positif, ibu juga dapat mengandung bayi dengan golongan darah positif atau negatif dengan aman dan tenang.

Namun, bila hasil tesnya negatif dan ibu memiliki Rh negatif, tapi ada kemungkinan bayi Rh positif (karena ayahnya), ibu perlu melakukan tes lagi sekitar 28 minggu setelah kehamilan. Bila negatif lagi, dokter mungkin akan memberi ibu suntikan obat yang disebut Rho (D) immunoglobulin untuk menghentikan sistem kekebalan tubuh ibu membuat antibodi Rh.

Antibodi tersebut mungkin tidak menimbulkan masalah bagi bayi pertama ibu, tapi suntikan dapat membantu mencegah masalah bila ibu hamil lagi.

Bila hasil tesnya positif, artinya ibu sudah memiliki antibodi dalam darah ibu. Bila antibodi tersebut adalah antibodi Rh, suntikan tidak dapat membantu mengatasinya. Oleh karena itu, dokter akan memantau kondisi ibu dan bayi dengan cermat. Bila

ada masalah selama kehamilan, bayi ibu perlu lahir lebih awal atau mendapatkan transfusi darah melalui tali pusat.

Baca juga: Kapan Waktu Terbaik Melakukan Tes Imunitas?

Itulah penjelasan mengenai pentingnya tes Coombs tidak langsung bagi ibu hamil. Diskusikan pada dokter kandungan ibu mengenai pemeriksaan kesehatan yang perlu ibu lakukan selama kehamilan. Untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, ibu juga bisa langsung buat janji di rumah sakit pilihan ibu melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga.

Referensi:
NCBI. Diakses pada 2020. What are immunological tests?
WebMD. Diakses pada 2020. Prenatal Antibody Testing


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan