Seberapa Sering Bayi Dapat Minum Obat Batuk?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   03 November 2021
Seberapa Sering Bayi Dapat Minum Obat Batuk?Seberapa Sering Bayi Dapat Minum Obat Batuk?

“Bayi tidak boleh secara sembarangan diberikan obat batuk non resep. Kecuali, jika batuk sudah parah dan dokter memberikan resep obat tertentu yang umumnya disesuaikan oleh faktor pemicu batuknya. Konsumsinya juga harus benar-benar disesuaikan dengan aturan pemakaian yang diizinkan oleh dokter.”

Halodoc, Jakarta – Batuk merupakan salah satu kondisi yang kerap kali dialami oleh bayi. Batuk pada bayi sebenarnya bukanlah kondisi yang berbahaya. Melainkan reaksi alami tubuh sebagai sistem pertahanan dalam mengeluarkan partikel dan zat dari saluran pernapasan.

Namun, dalam beberapa kondisi, baik berdahak atau kering, batuk yang terjadi secara terus-menerus dapat mengganggu kenyamanan Si Kecil.  Alhasil, bayi cenderung menjadi rewel dan mudah menangis. Ketika kondisi tersebut terjadi, apakah bayi minum obat batuk non-resep aman untuk kesehatannya? Dan seberapa sering kah bayi dapat minum obat batuk? Yuk, simak penjelasannya di sini!

Baca juga: Batuk Anak Tak Kunjung Sembuh? Awasi 5 Penyakit Ini 

Bayi Minum Obat Batuk, Harus Sesuai Resep dan Izin Dokter  

Dilansir dari laman resmi Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, penggunaan obat batuk non resep pada bayi dan anak kecil yang berusia di bawah 2 tahun, sudah dilarang sejak tahun 2008. Pemberian obat batuk bagi anak-anak yang berusia 2-11 tahun pun juga harus dalam dosis yang terkontrol. Artinya, obat batuk non resep sebaiknya tidak diberikan secara sembarangan untuk mengatasi batuk pada bayi. 

Pasalnya, beberapa obat batuk non resep berisiko menimbulkan efek samping yang serius pada bayi dan anak-anak berusia di bawah dua tahun. Misalnya seperti membuat pernapasan melambat, sehingga penggunaan secara sembarangan pun harus dihindari.

Namun, bila batuk sudah parah dan dokter meresepkan obat tertentu yang umumnya disesuaikan oleh faktor pemicu batuknya. Barulah bayi dapat mengonsumsi obat batuk yang diresepkan, sebagai sebuah pengecualian. Konsumsi obat batuknya pun harus benar-benar disesuaikan dengan aturan pemakaian yang diizinkan oleh dokter. 

Maka dari itu, penting untuk terlebih dahulu memeriksakan kesehatan bayi pada dokter, guna benar-benar mengetahui apakah Si kecil membutuhkan resep obat atau tidak.

Cara Meredakan Batuk Pada Bayi 

Pada sebagian besar kasus batuk pada bayi dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, batuk secara terus menerus membuat bayi rewel dan tidak nyaman. Nah, berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan guna meredakan batuknya tanpa konsumsi obat, antara lain:

  1. Meneteskan Cairan Saline

Cairan saline atau larutan air garam steril adalah obat tetes hidung yang berfungsi untuk mengeluarkan lendir pada tenggorokan dan hidung pada bayi. Cairan saline juga dapat diperoleh di apotek atau toko obat karena dijual secara bebas. Gunakan cairan tersebut dua atau tiga kali sehari, dan hindari penggunaan yang berlebihan. Sebab, penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan rasa sakit pada hidung bayi. Pastikan ibu telah membaca label kemasan untuk mengetahui dosis penggunaannya.

  1. Memberikan Uap Hangat

Uap hangat berfungsi untuk membantu bayi bernapas lebih mudah dan mengencerkan dahaknya. Nah, ibu dapat menggunakan pelembab udara atau air humidifier di ruangan tempat bayi berada. Namun, pastikan untuk tidak menggunakan suhu yang terlalu panas dan bersihkanlah perangkat air humidifier secara rutin untuk mencegah manifestasi jamur. Selain itu, memandikan Si kecil dengan air hangat juga dapat dilakukan guna memberikannya uap hangat dan kehangatan pada tubuhnya. 

  1. Meningkatkan Asupan Cairan  

Jika usia bayi masih di bawah enam bulan, maka berikanlah dirinya air susu ibu atau ASI lebih banyak. Pasalnya, ASI mengandung berbagai zat pembentuk kekebalan tubuh. Kandungan tersebut tentu dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi dalam melawan infeksi pada tubuhnya. Menariknya lagi, ASI juga dapat melegakan tenggorokan dan mengencerkan dahak bayi. 

Sementara itu, pada bayi yang sudah berusia enam bulan, ibu dapat memberikannya air putih, jus, sup ayam, dan susu yang hangat. Namun, perlu diperhatikan bahwa ketika memberikannya minuman hangat, janganlah mencampurkan minuman tersebut dengan madu. Sebab, bakteri clostridium penyebab botulisme pada bayi biasanya dapat mencemari beberapa makanan, khususnya madu.

Baca juga:  2 Obat Batuk Berdahak Anak yang Aman Dikonsumsi

Nah, itulah penjelasan mengenai seberapa sering bayi dapat minum obat batuk. Secara garis besar, konsumsi obat batuk yang dijual bebas seharusnya tidak diperbolehkan untuk anak-anak berusia di bawah usia dua tahun. Kecuali, bila batuk sudah parah dan dokter memberikan resep obat batuk tertentu, maka pemberiannya pun harus sesuai dengan aturan pemakaian yang diberikan dokter. Meski begitu, umumnya batuk pada bayi dapat sembuh dengan sendirinya, dan dokter jarang meresepkan obat untuk meredakan batuk pada bayi.

Baca juga: Ini 8 Cara Alami Redakan Batuk Berdahak pada Anak

Bila Si kecil mengalami batuk yang tak kunjung membaik, segeralah periksakan dirinya ke dokter spesialis anak. Sebab, batuk bisa jadi merupakan gejala awal dari penyakit serius, seperti batuk rejan yang disebabkan oleh bakteri.

Melalui aplikasi Halodoc, ibu dapat menghubungi dokter untuk menanyakan kondisi yang dialami Si Kecil. Lewat fitur chat/video call secara langsung pada aplikasinya. Jadi tunggu apa lagi? Yuk download aplikasi Halodoc sekarang!

This image has an empty alt attribute; its file name is Banner_Web_Artikel-01.jpeg

Referensi:

FDA.gov. Diakses pada 2021. When to Give Kids Medicine for Coughs and Colds
WebMD. Diakses pada 2021. Cough Remedies for Babies and Toddlers
Healthline. Diakses pada 2021. What to Do About Your Baby’s Ingrown Toenail or Fingernail

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan