Seberapa Umumkah Infeksi MRSA Terjadi?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   14 Oktober 2019
Seberapa Umumkah Infeksi MRSA Terjadi?Seberapa Umumkah Infeksi MRSA Terjadi?

Halodoc, Jakarta – Infeksi MRSA alias methicillin-resistant Staphylococcus aureus umum terjadi dan bisa menyerang siapa saja, terutama orang yang tinggal di lingkungan padat. Meski begitu, jenis infeksi yang satu ini sama sekali tidak boleh dianggap sepele. Jika dibiarkan tanpa penanganan, infeksi MRSA yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus ini bisa berakibat fatal. 

Penyebab utama dari infeksi MRSA adalah bakteri Staphylococcus yang sudah tidak mempan lagi terhadap banyak jenis antibiotik. Pada dasarnya, bakteri ini hidup di kulit serta hidung manusia dan jarang membahayakan tubuh. Namun, ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan bakteri tumbuh secara tidak terkendali dan berujung pada infeksi. 

Baca juga: 3 Hal yang Bisa Sebabkan MRSA

Hindari Efek Fatal dengan Mencegah Infeksi MRSA 

Pertumbuhan bakteri Staphylococcus di dalam tubuh manusia bisa tidak terkendali dan berujung pada infeksi. Infeksi yang ringan bisa diatasi dengan pemberian antibiotik. Namun, semakin lama ada kemungkinan muncul bakteri Staphylococcus, berjenis MRSA yang tidak bisa diatasi dengan antibiotik. Penanganan medis harus segera dilakukan saat infeksi bakteri ini menyerang. 

Penyakit ini umum terjadi, namun risikonya meningkat pada orang yang tinggal di lingkungan padat dan kumuh, bekerja di fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit atau klinik, serta sering bertukar barang-barang pribadi, misalnya handuk, tempat makan, atau pisau cukur. Selain itu, infeksi MRSA juga rentan menyerang orang yang memiliki perilaku seks tidak sehat. 

Jika tidak segera ditangani, infeksi ini bisa menyebabkan komplikasi berupa gangguan pada organ tubuh lainnya, seperti paru-paru, tulang, sendi, aliran darah, hingga jantung. Kabar buruknya, MRSA cenderung sulit untuk ditangani karena bakteri penyebab infeksi tidak mempan atau tahan terhadap banyak jenis antibiotik. Secara umum, infeksi ini ditangani dengan pemberian obat berjenis antibiotik, baik melalui suntikan maupun antibiotik tablet. Namun pada kondisi tertentu, pengobatan yang dilakukan mungkin akan berbeda yang tergantung pada kondisi tubuh dan tingkat keparahan penyakit.

Baca juga: 8 Gejala MRSA yang Perlu Diwaspadai

Penyakit ini bisa dicegah, termasuk oleh kelompok orang yang memiliki faktor risiko. Salah satu kunci untuk mencegah infeksi MRSA adalah dengan selalu menjaga kebersihan, terutama jika berada di rumah sakit atau saat mengunjungi pasien infeksi. Infeksi MRSA yang terjadi pada orang yang tengah menjalani rawat inap harus segera ditangani. Dalam hal ini, pasien harus ditempatkan di ruang isolasi agar infeksi tidak menyebar. Orang yang menangani dan mengunjunginya pun harus menjaga kebersihan dan mengenakan pakaian khusus. 

Cara terbaik untuk mencegah infeksi MRSA adalah rutin mencuci tangan, terutama setelah beraktivitas. Jika memiliki luka, cobalah untuk menutup bagian tubuh yang terluka dengan penutup khusus agar tidak mudah terkontaminasi. Saat memiliki luka di kulit, pastikan untuk menjaga kebersihan pakaian. Biasakan untuk selalu mencuci pakaian dengan air panas dan sabun cuci untuk menghilangkan bakteri penyebab infeksi yang mungkin menempel di kain. Hindari juga penularan penyakit dengan tidak berbagi barang pribadi dengan orang lain. 

Baca juga: Inilah 2 Tipe MRSA yang Perlu Diketahui

Cari tahu lebih lanjut seputar infeksi MRSA dan cara mencegahnya dengan bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa dihubungi kapan dan di mana saja melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play! 

Referensi
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Diseases and Conditions MRSA Infection.
Healthline. Diakses pada 2019. MRSA (Staph) Infection.
WebMD. Diakses pada 2019. Understanding MRSA Infection.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan