Secara Medis, Ini Kaitan Stroke dengan Delirium

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   22 September 2020
Secara Medis, Ini Kaitan Stroke dengan DeliriumSecara Medis, Ini Kaitan Stroke dengan Delirium

Halodoc, Jakarta - Tahukah kamu jika delirium merupakan gangguan mental serius yang sering terjadi pada pengidap stroke akut? Pengidap stroke yang juga mengidap delirium biasanya akan memiliki hasil pemeriksaan yang kurang baik, sehingga memerlukan prosedur rawat inap yang lebih lama. Lantas, apa kaitan antara stroke dengan delirium? Berikut sejumlah faktor risiko delirium yang perlu diketahui!

Baca juga: Harus Tahu, Penanganan untuk Mengatasi Delirium

Ini Kaitan Stroke dengan Delirium Secara Medis

Delirium merupakan gangguan mental serius yang terjadi karena beberapa faktor pemicu, salah satunya adalah perubahan keseimbangan metabolisme dalam tubuh. Lantas, apa kaitannya dengan stroke? Pengidap stroke akan mengalami perubahan keseimbangan metabolisme dalam tubuh akibat terganggunya pasokan darah menuju otak akibat pecah atau penyumbatan dalam pembuluh darah.

Tanpa darah yang cukup, otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan. Akibatnya, sel-sel pada sebagian area otak akan mati. Saat sebagian area otak telah mati, maka bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang mati tidak dapat berfungsi dengan baik. Stroke menjadi salah satu faktor risiko delirium yang perlu diwaspadai. Penyakit yang satu ini menjadi gawat darurat medis yang membutuhkan penanganan secepatnya.

Bukan hanya stroke saja yang menjadi faktor risiko delirium, berikut sejumlah faktor risiko delirium yang perlu kamu waspadai:

  • Mengonsumsi alkohol dalam jumlah yang berlebihan.
  • Keracunan obat atau zat kimia tertentu.
  • Mengidap serangan jantung.
  • Mengalami cedera akibat jatuh.
  • Mengidap demam akibat infeksi pada anak, seperti demam tifoid.
  • Mengidap infeksi saluran kemih.
  • Mengidap radang paru-paru.
  • Mengidap influenza.
  • Terpapar karbon monoksida, sianida, atau racun.
  • Mengidap demensia.
  • Mengidap penyakit Parkinson.
  • Mengidap gangguan pendengaran.
  • Mengidap gangguan penglihatan.
  • Mengidap gangguan tidur.

Jenis obat-obatan yang dapat memicu munculnya sejumlah gejala delirium adalah pemakaian obat pereda nyeri, obat tidur, obat mengatasi kecemasan, obat asma, obat alergi, serta obat anti kejang. Untuk mencegahnya, konsumsi obat sesuai dengan anjuran dokter, ya!

Baca juga: Begini Cara Mengatasi Delirium yang Sebabkan Mental Terganggu

Bagaimana Langkah Mengatasi Delirium pada Pengidap Stroke?

Jika delirium terjadi pada pengidap stroke, maka langkah pengobatan yang dilakukan adalah dengan mengatasi stroke dengan baik dengan sejumlah perawatan yang dianjurkan oleh dokter. Proses pengobatannya sendiri akan dilakukan sesuai dengan penyebabnya. Umumnya proses penanganan delirium diatasi dengan dua cara, yaitu:

  1. Obat-obatan. Saat proses pengobatan ini dilakukan, dokter akan memberikan obat-obatan yang berguna untuk meringankan gejala yang muncul, mengatasi depresi dan kebingungan, serta membantu meringankan gejala keracunan akibat zat kimia atau obat yang dikonsumsi.
  2. Konseling. Proses pengobatan ini dilakukan guna membantu pengidap dalam mengatur pemikiran yang muncul. Konseling juga dilakukan untuk membantu pengidap berhenti mengosumsi alkohol atau narkotika.

Selain kedua hal tersebut, ada beberapa langkah yang dapat kamu lakukan untuk meringankan gejala delirium yang muncul. Hal yang dapat kamu lakukan adalah mengatasi stres dengan yoga atau meditasi, mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang, cukup waktu istirahat, serta olahraga secara teratur.

Baca juga: Delirium Tidak Selalu Menyerang Orang Usia Lanjut

Pencegahan delirium dilakukan dengan mencegah sejumlah faktor risiko yang dapat memicu munculnya gejala delirium. Untuk mencegah kondisi ini semakin bertambah parah, segera temui dokter di rumah sakit terdekat jika kamu mengalami sejumlah faktor risikonya, agar penyakit dapat diatasi dengan baik.


Referensi:
AHA Journal. Diakses pada 2020. Delirium in Acute Stroke.
NCBI. Diakses pada 2020. Prevalence for delirium in stroke patients: A prospective controlled study.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan