Seksomnia, Gangguan Tidur Apa Itu?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   19 November 2020
Seksomnia, Gangguan Tidur Apa Itu?Seksomnia, Gangguan Tidur Apa Itu?

Halodoc, Jakarta – Tidur berjalan hingga berbicara saat tidur menjadi beberapa gangguan tidur yang sudah cukup banyak dikenal oleh masyarakat. Bahkan, kondisi ini bisa saja kamu alami sendiri. Namun, ada gangguan tidur yang mungkin kamu jarang dengar, yaitu sleep sex atau seksomnia. Hampir sama dengan tidur berjalan, seksomnia termasuk gangguan tidur dalam jenis parasomnia. Kondisi ini terjadi ketika otak terjebak pada tahap tidur.

Baca juga: Sama-Sama Gangguan Tidur, Ini Beda Insomnia dan Parasomnia

Pengidap seksomnia umumnya akan bertindak seolah-olah kamu terjaga dari tidur dan mengalami perilaku terkait kegiatan seksual. Perilaku ini berkisar antara melakukan masturbasi, hingga hubungan intim. Tidak ada salahnya mengetahui cara mencegah dan mengatasi seksomnia agar kamu terhindar komplikasi, seperti depresi atau gangguan hubungan sosial.

Kenali Gejala Seksomnia

Umumnya, kondisi seksomania terjadi selama non rapid eye movement atau tahap siklus tidur terdalam tanpa mimpi. Seseorang yang mengalami kondisi seksomnia sering melakukan gerakan menyentuh diri sendiri atau mencari keintiman pada orang lain tanpa disadari. Kondisi ini juga kerap terjadi bersamaan dengan aktivitas parasomnia lainnya, seperti berjalan atau berbicara saat tidur.

Ada beberapa gejala yang umum dialami oleh seseorang dengan kondisi seksomnia, seperti membelai atau menggosok bagian tubuh sendiri, mengerang, napas menjadi lebih berat, jantung berdetak lebih kencang, berkeringat, masturbasi, dan mengalami orgasme spontan.

Biasanya, pengidap seksomnia tidak akan mengingat apapun yang terjadi selama kegiatan ini berlangsung. Namun, orang yang berada dalam satu kamar atau berada pada lingkungan yang sama akan mengetahui gejala yang dialami oleh pengidap seksomnia. Selain itu, gejala pada fisik akan terlihat pada pengidap seksomnia dengan menurunnya konsentrasi dan memiliki tatapan kosong selama menjalani aktivitas.

Jangan ragu untuk mengajak pasangan mengunjungi rumah sakit terdekat dan lakukan pemeriksaan ketika mengalami perilaku aneh, atau terkait dengan gejala seksomnia. Penanganan yang tepat dapat menghindari kondisi sosial maupun gangguan kesehatan yang lebih buruk lagi.

Baca juga: 5 Kelainan Seksual yang Perlu Diketahui

Mulai dari Kelelahan hingga Mengonsumsi Alkohol

Hingga saat ini belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab seseorang mengalami kondisi seksomnia. Namun, adanya gangguan otak pada saat memasuki beberapa fase tidur dinilai menjadi pemicu kondisi ini. 

Selain itu, beberapa faktor dapat memicu kondisi ini, seperti kurang tidur, peningkatan kondisi stres yang cukup tinggi, mengalami gangguan cemas, kelelahan, mengonsumsi minuman alkohol, hingga pola tidur yang tidak teratur. Bahkan, beberapa gangguan kesehatan juga dapat memicu kondisi seksomnia, seperti gangguan tidur simultan, restless leg syndrome, cedera kepala, GERD, hingga penyakit migrain.

Bisakah Seksomnia Disembuhkan?

Hingga saat ini belum ada pengobatan yang dapat dilakukan untuk menghilangkan seksomnia pada pengidapnya. Namun, ada beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk mengurangi gejala pada seksomnia, seperti obat penenang maupun antidepresan untuk mengatasi faktor pemicu yang dapat menyebabkan seksomnia. Penggunaan obat akan dipantau oleh dokter yang menangani kondisi ini untuk memastikan pengobatan yang dilakukan berjalan optimal.

Baca juga: Gangguan Kesehatan Mental Dapat Sebabkan Disfungsi Seksual

Selain itu, dokter akan menyarankan untuk membuat lingkungan yang aman pada pengidap seksomnia. Mulai dari memisahkan kamar, hingga mengunci kamar dengan orang lain yang bukan pasangannya. Jika seksomnia dipicu oleh penyakit lain, maka dokter akan mengobati penyakit penyebab seksomnia terlebih dahulu sambil dilakukan pemantauan terhadap kondisi ini.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. What Is Sleep Sex?
Medical News Today. Diakses pada 2020. Sexsomania: What is Sleep Sex?
Everyday Health. Diakses pada 2020. What Is Sexsomania?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan