Selain Alergi, Ini 3 Penyebab Terjadinya Angioedema

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   25 Agustus 2019
Selain Alergi, Ini 3 Penyebab Terjadinya AngioedemaSelain Alergi, Ini 3 Penyebab Terjadinya Angioedema

Halodoc, Jakarta - Pernah mengalami bibir bengkak atau biduran? Kondisi ini biasanya terjadi karena dampak dari reaksi alergi yang dikeluarkan tubuh. Pada sebagian besar kasus, reaksi ini tidak membahayakan. Namun, meski jarang terjadi, angioedema membuat seseorang sulit bernapas, karena pembengkakan terjadi di saluran napas. Selain pembengkakan, dampak lain dari kelainan ini adalah biduran.

Sebagian besar kasus angioedema terjadi karena reaksi alergi. Reaksinya juga beragam, bergantung pada jenis alergi yang dialami. Paling sering terjadi, angioedema karena alergi makanan, obat, gigitan serangga, dan alergi lateks. Namun, ternyata masih ada lagi penyebab angioedema lainnya, yaitu:

  • Penggunaan obat tertentu

Penggunaan jenis obat tertentu bisa menyebabkan terjadinya angioedema, meski kamu tidak memiliki riwayat alergi obat. Pembengkakan bisa terjadi setelah obat dikonsumsi, tetapi bisa juga memakan waktu berbulan-bulan bahkan hingga bertahun-tahun. Jenis obatnya termasuk ibuprofen yang termasuk ke dalam golongan obat antiinflamasi nonsteroid dan obat-obatan untuk mengatasi hipertensi.

Baca juga: 4 Gejala yang Dialami saat Terkena Angioedema

  • Keturunan

Penyebab angioedema bisa karena faktor keturunan, dalam hal ini penyebabnya adalah kurangnya protein jenis penghambat C1-esterase di dalam darah. Jenis protein ini memegang peran penting untuk menjaga imunitas tubuh, sehingga kurangnya asupan protein ini justru membuat imunitas tubuh berbalik menyerang tubuh dan memunculkan gejala angioedema. 

Pembengkakan bisa terjadi karena beberapa hal, seperti stres, melakukan bedah atau perawatan gigi, menggunakan pil KB, sedang hamil, dan mengalami cedera atau infeksi. Jika ada anggota keluarga kamu mengalaminya, biasanya risiko diturunkan akan ada. Jadi, penting untuk melakukan pemeriksaan dini, agar tindakan penanganan bisa dilakukan segera. Kamu bisa membuat janji dengan dokter langsung di rumah sakit terdekat atau bertanya pada dokter melalui fitur Tanya Dokter di aplikasi Halodoc.

Baca juga: 4 Hal yang Bisa Tingkatkan Risiko Angioedema

  • Idiopatik

Sayangnya, ada pula kasus angioedema yang tidak diketahui apa penyebabnya. Namun, faktornya diduga karena gangguan yang terjadi di sistem imunitas tubuh. Terjadinya pembengkakan pada kasus angioedema yang terjadi tanpa penyebab dipicu oleh beberapa hal, seperti stres, penggunaan pakaian yang terlalu ketat, melakukan olahraga berat, iklim yang tidak tentu, bisa terlalu panas atau terlalu dingin, mengonsumsi alkohol, makanan pedas, dan kafein berlebihan, dan memiliki kondisi medis tertentu. 

Jika dilihat dari faktor-faktor pemicunya, bisa dikatakan angioedema terjadi pada orang-orang yang lebih mudah mengalami stres, memiliki riwayat pada keluarga atau diri sendiri, memiliki alergi tertentu, pun memiliki riwayat medis yang berkaitan atau memicu terjadinya angioedema. 

Apabila angioedema ini hadir dengan gejala yang terbilang ringan, penanganannya bisa dilakukan sendiri di rumah. Kamu bisa mengompres area yang bengkak dengan air dingin atau es batu. Supaya kulit tidak mengalami iritasi, hindari dulu mengenakan pakaian yang ketat. Jika terjadi pembengkakan, jangan sampai digaruk karena bisa membuat gejalanya lebih buruk. Pada kasus penyebab angioedema karena alergi, hindari hal-hal yang menjadi pemicunya. 

Baca juga: Kenali Angioedema, Pembengkakan karena Alergi

Sementara itu, pada kasus angioedema karena penggunaan obat tanpa adanya riwayat alergi, dokter bisa memberikan resep pengobatan lainnya. Biasanya, obat diberikan untuk mengurangi pembengkakan. Jika bengkak tidak membaik dalam beberapa hari setelah konsumsi antihistamin, dokter dapat memberikan obat kortikosteroid dalam bentuk suntik. 

Referensi: 
Medical News Today. Diakses pada 2019. Everything You Need to Know about Angioedema.
NHS. Diakses pada 2019. Angioedema.
Drugs. Diakses pada 2019. Angioedema.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan