Selain Kanker, Payudara Bisa Terasa Nyeri Karena 6 Hal Ini

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   01 Agustus 2019
Selain Kanker, Payudara Bisa Terasa Nyeri Karena 6 Hal IniSelain Kanker, Payudara Bisa Terasa Nyeri Karena 6 Hal Ini

Halodoc, Jakarta - Rasa nyeri yang muncul di payudara kerap memunculkan rasa takut bagi wanita. Tak jarang juga yang mengaitkannya dengan kanker payudara, terutama jika nyeri yang muncul terasa intens. Dalam medis, nyeri pada payudara ini disebut mastalgia, yang dapat terasa di bagian atas sebelah luar payudara, dan menjalar hingga ketiak dan lengan. 

Sebenarnya, kamu tidak perlu khawatir berlebihan ketika mengalami nyeri payudara, karena hal ini belum tentu gejala kanker payudara. Selain itu, kanker payudara juga biasanya memiliki gejala lain, tidak hanya berupa nyeri.

Rasa nyeri yang biasa dikeluhkan adalah sakit yang menusuk atau terasa kencang pada payudara. Nyeri semacam ini biasanya terasa hanya beberapa hari misalnya sebelum atau selama haid, selama satu minggu atau lebih dalam satu bulan.

Baca juga: Nyeri pada Satu atau Kedua Payudara, Awas Gejala Mastalgia

Penyebab nyeri payudara pun bisa beragam. Selain kanker, berikut beberapa penyebab umum dari munculnya nyeri pada payudara:

1. Siklus Menstruasi

Penyebab paling umum dari nyeri payudara adalah siklus menstruasi. Umumnya nyeri pada payudara terkait siklus menstruasi dirasakan tiga hari sebelum menstruasi dan akan membaik setelah menstruasi selesai, meski intensitas rasa nyeri dapat beragam tiap bulannya.

2. Ukuran Payudara

Wanita dengan ukuran payudara besar mungkin mengalami nyeri pada payudara. Nyeri ini juga bisa terasa hingga ke leher, bahu, dan punggung.

3. Peradangan Payudara

Nyeri payudara juga bisa terjadi karena adanya peradangan. Kondisi ini kerap dialami ibu menyusui, yang menyebabkan payudara terasa sakit dan bengkak. Infeksi pada payudara seperti pada abses payudara juga dapat menyebabkan nyeri pada payudara.

4. Efek Samping Obat-Obatan

Penggunaan beberapa jenis obat seperti KB hormonal, antidepresan, antipsikotik, dan obat-obatan untuk penyakit jantung dapat memunculkan efek samping seperti nyeri pada payudara. Jika terjadi karena hal ini, hal yang dapat dilakukan adalah menghentikan penggunaan obat, atau berdiskusi dengan dokter untuk mendapatkan resep obat penggantinya. 

Sekarang, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan juga bisa dilakukan di aplikasi Halodoc, lho. Lewat fitur Talk to a Doctor, kamu bisa obrolkan langsung gejalamu melalui Chat atau Voice/Video Call.

Baca juga: Mitos atau Fakta Mastalgia Tanda Idap Kanker Payudara

5. Benjolan pada Payudara

Benjolan yang bersifat jinak (bukan kanker) dapat timbul pada payudara, yang memicu rasa nyeri pada payudara. Contoh penyakit yang menyebabkan benjolan pada payudara adalah fibroadenoma.

6. Cedera pada Bagian Tubuh Lain

Nyeri pada payudara dapat diakibatkan oleh cedera dari bagian tubuh lain, seperti cedera otot di sekitar dada, bahu, atau punggung.

Adakah Cara untuk Mengatasinya?

Pada beberapa wanita, nyeri payudara siklik dapat membaik dengan sendirinya setelah 3 siklus haid, tanpa memerlukan pengobatan apapun. Jika nyeri payudara kambuh kembali, ada baiknya memang dibincangkan dengan dokter. 

Sebab pengobatan untuk mengatasi nyeri payudara perlu disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Untuk melakukan pemeriksaan, kini kamu bisa langsung buat janji dengan dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc, lho. Jadi, pastikan kamu sudah download aplikasinya di ponselmu, ya.

Namun, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meringankan rasa nyeri pada payudara tanpa obat-obatan, antara lain:

  • Gunakan bra yang sesuai ukuran. 

  • Kurangi makanan yang mengandung lemak jenuh. 

  • Kurangi asupan kafein. 

  • Berhenti merokok (jika merokok). 

  • Kompres air hangat atau dingin.

Jika diperlukan, kamu juga dapat mengonsumsi obat pereda nyeri seperti paracetamol, ibuprofen, atau aspirin untuk membantu meringankan nyeri. Namun, jangan lupa untuk perhatikan label kemasan untuk dosis dan cara penggunaannya. Pun, ketika tengah hamil atau sedang merencanakan kehamilan, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan.

Baca juga: Ketahui 3 Gaya Hidup Sehat untuk Mencegah Mastalgia

Waspadalah Jika…

Meski nyeri payudara umumnya tidak berbahaya, ada beberapa kondisi khusus yang perlu kamu waspadai. Jika mengalaminya, segeralah konsultasi ke dokter, ya. Berikut beberapa kondisi yang perlu kamu waspadai:

  • Perubahan bentuk atau ukuran payudara.

  • Keluarnya cairan yang diiringi darah dari puting payudara.

  • Ruam di sekitar puting atau perubahan bentuk puting.

  • Bengkak atau benjolan disertai nyeri pada ketiak dan tidak sesuai dengan datangnya siklus haid.

  • Tampak dimpling atau permukaan payudara yang nampak seperti tertarik dari dalam jaringan payudara.

  • Gejala infeksi seperti bengkak, kemerahan atau rasa panas pada payudara.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan