Selaput Tumbuh pada Mata Disebabkan Pterygium

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   07 Desember 2018
Selaput Tumbuh pada Mata Disebabkan PterygiumSelaput Tumbuh pada Mata Disebabkan Pterygium

Halodoc, Jakarta – Mata merupakan organ penting yang kita gunakan hampir sepanjang waktu, mulai dari bangun di pagi hari sampai sesaat sebelum tidur di malam hari. Itulah sebabnya menjaga kesehatan mata sangat penting agar mata dapat tetap berfungsi dengan baik dan terhindar dari berbagai penyakit. Salah satu penyakit yang bisa menyerang mata adalah pterygium. Penyakit ini lebih sering terjadi pada orang yang sering beraktivitas di bawah sinar matahari dalam waktu yang lama. Pterygium bisa dikenali dari gejalanya yang paling khas, yaitu tumbuhnya selaput di permukaan bola mata. Kondisi ini bisa terjadi di salah satu mata atau kedua mata sekaligus.

Pterygium merupakan luka yang bersifat nonkanker dan jarang menyebabkan kondisi yang serius. Meski demikian, pterygium sebaiknya tetap perlu ditangani karena pertumbuhan selaput bisa menyebar sampai menutupi pupil mata, sehingga berpotensi mengganggu penglihatan pengidapnya. Pertumbuhan selaput ini biasanya dimulai dari bagian tepi mata yang dekat dengan hidung, kemudian menyebar ke arah mata bagian tengah.

Penyebab Pterygium

Sampai saat ini penyebab pterygium yang pasti masih belum diketahui. Namun, kondisi ini paling sering terjadi pada para peselancar yang sering beraktivitas di bawah sinar matahari yang terang dalam waktu yang lama. Apalagi aktivitas tersebut dilakukan di atas air yang bisa memantulkan sinar UV yang berbahaya. Itulah mengapa penyakit mata ini sering disebut juga dengan istilah “surfer’s eye”. Meski begitu, kamu yang bukan peselancar pun berisiko mengalami pterygium bila sering beraktivitas di bawah sinar matahari terlalu lama.

Selain itu, paparan debu, asap, dan angin yang bisa membuat mata kering juga diduga dapat memicu terjadinya pterygium. Penyakit ini juga lebih banyak dialami oleh para pria daripada wanita.

Gejala Pterygium

Pterygium biasanya hanya menimbulkan gejala berupa tumbuhnya selaput di permukaan bola mata tanpa disertai keluhan lain. Namun, kadang-kadang kondisi ini juga bisa disertai oleh gejala lainnya, seperti mata merah, mata terasa gatal atau perih, iritasi, pandangan menjadi kabur, dan terasa ada yang mengganjal di mata bila selaput sudah menebal.

Pengobatan Pterygium

Bila kamu mengalami gejala pterygium di atas, maka ada baiknya kamu segera memeriksakan mata ke dokter mata. Biasanya, dokter akan langsung mengenali pterygium dengan melihat gejala utamanya saja, yaitu tumbuhnya selaput tipis di permukaan bola mata. Kemudian, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk mengetahui tingkat keparahan kondisi kamu. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengukur kemampuan penglihatan serta memeriksa perubahan lengkungan pada kornea pengidap.

Bila kondisi pterygium masih tergolong ringan dan tidak mengganggu penglihatan, kamu tidak perlu mendapatkan penanganan khusus. Meski demikian, kamu tetap disarankan untuk menjalani pemeriksaan mata secara berkala guna memantau perkembangan penyakit ini.

Namun, bila sudah terlalu mengganggu kenyamanan dan menghalangi penglihatan, maka kamu bisa mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan oleh dokter atau melakukan operasi. Obat-obatan yang biasanya digunakan untuk mengatasinya adalah obat tetes mata yang mengandung steroid dan lubrikasi. Obat ini bermanfaat untuk meringankan gejala dan mencegah terjadinya peradangan. Apabila tetap tidak membaik setelah mengonsumsi obat, kamu bisa melakukan pengangkatan selaput pterygium dengan cara operasi.

Namun, operasi pengangkatan selaput pterygium dapat menimbulkan efek samping berupa bekas luka dan goresan pada kornea atau pandangan menjadi kabur akibat permukaan kornea yang tidak rata. Karena itu, operasi ini hanya dianjurkan bila penanganan lain sudah terbukti tidak efektif dan kemampuan penglihatan pengidap terancam menurun.

Mengingat pterygium berisiko mengganggu kenyamanan mata kamu, maka ada baiknya kamu melakukan tindakan pencegahan terhadap penyakit ini. Lindungilah mata dari paparan sinar matahari, asap, ataupun debu yang bisa memicu pterygium dengan cara menggunakan kacamata hitam saat berpergian.

Kalau kamu ingin tahu lebih lanjut seputar penyakit pterygium, tanyakan saja langsung kepada ahlinya dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan