Seluk Beluk Mengenai Tifus Scrub yang Perlu Diketahui

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   21 Februari 2021
Seluk Beluk Mengenai Tifus Scrub yang Perlu DiketahuiSeluk Beluk Mengenai Tifus Scrub yang Perlu Diketahui

Halodoc, Jakarta – Tifus scrub merupakan penyakit yang terjadi karena serangan bakteri bernama Orientia tsutsugamushi. Bakteri penyebab penyakit ini menular melalui gigitan chigger atau tungau larva yang terinfeksi. Penyakit ini disebut sering ditemui di daerah Asia Tenggara, Indonesia, Jepang, India, China, dan Australia. 

Kondisi ini biasanya ditandai oleh beberapa gejala, seperti demam, menggigil, sakit kepala, nyeri tubuh, nyeri otot, serta muncul ruam di kulit atau area gelap bekas gigitan bakteri. Biasanya, gejala tifus akan mulai muncul beberapa hari setelah bakteri pertama kali menggigit. Tifus scrub juga menyebabkan pengidapnya mengalami pembesaran kelenjar getah bening serta perubahan mental, termasuk sering merasa kebingungan.

Baca juga: Jenis Jenis Penyakit Tifus yang Perlu Diwaspadai

Diagnosis dan Cara Mengobati Tifus Scrub 

Kondisi ini tidak boleh dianggap sepele sama sekali dan harus segera diobati. Secara umum, penyakit tifus scrub memiliki gejala yang mirip dengan penyakit lainnya. Maka dari itu, disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter atau ke rumah sakit terdekat jika mengalami gejala yang menyerupai penyakit ini. 

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis tifus scrub, yaitu tes darah dan pengujian laboratorium. Tes darah dilakukan untuk mengetahui apakah gejala penyakit yang muncul merupakan tanda tifus scrub atau penyakit lainnya. Biasanya, pengujian laboratorium atau sampel membutuhkan waktu selama beberapa hari hingga beberapa minggu sampai keluar hasilnya. 

Setelah terdiagnosis dengan tifus scrub, dokter biasanya akan mulai menentukan metode pengobatan yang dibutuhkan. Semakin cepat ditangani, kemungkinan penyakit ini bisa sembuh dengan cepat akan menjadi lebih tinggi. Kabar buruknya, tidak ada vaksin yang tersedia untuk pencegahan penyakit tifus scrub. 

Baca juga: Fakta dan Bahaya Tentang Penyakit Tifus yang Perlu Diketahui

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko penyakit ini adalah dengan menghindari kontak dengan chigger yang terinfeksi. Saat harus bepergian atau tinggal di daerah rawan tifus scrub, selalu jaga kebersihan dan hindari tempat-tempat yang mungkin menjadi tempat tinggal tungau pembawa bakteri penyebab penyakit. 

Sementara tindakan pencegahan yang bisa dilakukan saat berdiam diri di rumah adalah menggunakan obat atau produk anti tungau dan serangga, serta selalu menjaga kebersihan untuk menghindari tungau yang bisa menularkan bakteri penyebab tifus scrub. Jika di rumah ada bayi atau anak-anak, pastikan Si Kecil mengenakan pakaian yang tertutup, sampai ke lengan dan kaki. 

Saat mengenakan pengusir serangga atau tungau, jangan sampai kena ke mata, tangan, mulut, serta luka terbuka yang ada di kulit. Sebab, hal ini bisa meningkatkan risiko terjadinya iritasi, terutama pada anak-anak. Tifus scrub sebaiknya segera ditangani untuk menghindari risiko munculnya kondisi yang lebih berbahaya. 

Jika mengalami gejala menyerupai penyakit ini, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit terdekat. Jika ada riwayat atau pernah melakukan perjalanan ke daerah rawan tifus scrub, pastikan untuk menyampaikan informasi tersebut pada dokter. Dengan begitu, dokter bisa mempertimbangkan tifus scrub sebagai diagnosis. 

Baca juga: Mudah Kambuh, Begini Cara Cegah Penyakit Tipes

Cari tahu lebih lanjut seputar tifus scrub dan apa saja gejala yang bisa menjadi tanda penyakit ini dengan bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa dengan mudah dihubungi melalui Video/Voice Call atau Chat. Kamu juga bisa menyampaikan keluhan kesehatan yang dialami dan dapatkan rekomendasi pengobatan dari ahlinya. Ayo, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! 

Referensi:
CDC. Diakses pada 2021. Scrub Typhus.
NCBI. Diakses pada 2021. Typhoid and Scrub Typhus Coinfection in a Returned Traveler.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan