Sempat Membaik, Ledakan Sel Kanker Buat Kondisi Ibu Ani Yudhoyono Drop

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   03 Juni 2019
Sempat Membaik, Ledakan Sel Kanker Buat Kondisi Ibu Ani Yudhoyono DropSempat Membaik, Ledakan Sel Kanker Buat Kondisi Ibu Ani Yudhoyono Drop

Halodoc, Jakarta – Kabar duka cita datang, Sabtu (1/2) lalu, mantan ibu negara Ani Yudhoyono meninggal dunia di National University Hospital (NUH), Singapura. Ibu Ani wafat karena mengidap kanker darah yang sudah diidapnya sejak Februari 2019 silam.

Ibu Ani sudah menjalani beberapa perawatan, termasuk rencana akan transplantasi sumsum tulang belakang dari adik kandungnya. Kondisinya juga sempat membaik, tapi tiba-tiba saja drop, karena sesuatu yang disebut sebagai ledakan sel kanker. Lantas, apa itu ledakan sel kanker?

Menurut Yamini Ranchod, PhD, MS, dari Berkeley University of California mengatakan kalau sel kanker dapat secara tiba-tiba membelah tanpa terkendali, sehingga menyebabkan kematian. Sama halnya, seperti penumpukan mutasi sel yang terjadi pada seseorang, kemudian tiba-tiba saja “meledak”.

Ini membantu menjelaskan mengapa beberapa orang didiagnosis mengidap kanker hanya beberapa bulan setelah rontgen atau tes lain tanpa menemukan jejak penyakit sebelumnya. Faktor genetik dan pilihan gaya hidup, seperti merokok, pola makan dapat berkontribusi pada perkembangan penyakit. Beberapa elemen memengaruhi cara DNA berkomunikasi dengan sel dan mengarahkan pembelahan dan memicu ledakan.

Baca juga: Puasa Mematikan Sel Kanker, Benarkah?

Apa Itu Kanker?

Kanker adalah istilah yang luas. Ini menggambarkan penyakit yang terjadi ketika perubahan sel menyebabkan pertumbuhan dan pembelahan sel yang tidak terkendali. Beberapa jenis kanker menyebabkan pertumbuhan sel yang cepat, sedangkan yang lain menyebabkan sel tumbuh dan membelah pada tingkat yang lebih lambat.

Beberapa bentuk kanker tertentu menghasilkan pertumbuhan yang terlihat yang disebut tumor, sedangkan yang lain, seperti leukemia, tidak. Sebagian besar sel-sel tubuh memiliki fungsi spesifik dan rentang hidup yang tetap. Walaupun kedengarannya seperti hal yang buruk, tapi kematian sel adalah bagian dari fenomena alami dan bermanfaat yang disebut apoptosis.

Sebuah sel menerima instruksi untuk mati, sehingga tubuh dapat menggantinya dengan sel yang lebih baru yang berfungsi lebih baik. Sel kanker tidak memiliki komponen yang memerintahkan mereka untuk berhenti membelah dan mati.

Baca juga: 5 Jenis Kanker yang Sering Serang Anak di Dunia

Akibatnya, mereka menumpuk di tubuh, menggunakan oksigen dan nutrisi yang biasanya memberi makan sel-sel lain. Sel-sel kanker dapat membentuk tumor, merusak sistem kekebalan tubuh, dan menyebabkan perubahan lain yang mencegah tubuh berfungsi secara teratur. Sel kanker dapat muncul di satu area, kemudian menyebar melalui kelenjar getah bening. Ini adalah kelompok sel kekebalan yang terletak di seluruh tubuh.

Ada banyak penyebab kanker, dan beberapa dapat dicegah. Selain merokok, faktor risiko kanker meliputi:

  1. Konsumsi alkohol berat

  2. Kelebihan berat badan

  3. Aktivitas fisik yang kurang

  4. Nutrisi buruk

Penyebab lain kanker tidak dapat dicegah. Saat ini, faktor risiko paling signifikan yang tidak dapat dicegah adalah usia. Menurut American Cancer Society, 87 persen kasus kanker pada orang berusia 50 tahun atau lebih.

Kanker dan Genetik

Faktor genetik dapat berkontribusi pada perkembangan kanker. Kode genetik seseorang memberitahu sel mereka kapan harus membelah dan kedaluwarsa. Perubahan gen dapat menyebabkan instruksi yang salah, dan kanker dapat terjadi.

Gen juga memengaruhi produksi protein sel dan protein membawa banyak instruksi untuk pertumbuhan dan pembelahan sel. Beberapa gen mengubah protein yang biasanya memperbaiki sel-sel yang rusak. Ini dapat menyebabkan kanker.

Baca juga: Ini Metode Pengobatan untuk Pengidap Kanker

Jika orang tua memiliki gen-gen ini, mereka dapat meneruskan instruksi yang telah diubah kepada anak-anak mereka. Beberapa perubahan genetik terjadi setelah kelahiran, dan faktor-faktor, seperti merokok dan paparan sinar matahari dapat meningkatkan risiko.

Perubahan lain yang dapat menyebabkan kanker terjadi pada sinyal kimia yang menentukan bagaimana tubuh menyebarkan atau "mengekspresikan" gen tertentu. Akhirnya, seseorang dapat mewarisi kecenderungan untuk jenis kanker.  Seorang dokter dapat merujuk ini sebagai memiliki sindrom kanker herediter. Mutasi genetik yang diwariskan secara signifikan berkontribusi pada perkembangan 5–10 persen kasus kanker.

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai kanker dan apa itu ledakan sel kanker, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Talk to A Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan