Seputar Penyakit Blount, Kelainan Tulang pada Anak-Anak

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   19 Oktober 2018
Seputar Penyakit Blount, Kelainan Tulang pada Anak-AnakSeputar Penyakit Blount, Kelainan Tulang pada Anak-Anak

Halodoc, Jakarta - Saat masih anak-anak, pertumbuhan fisik terjadi dengan pesat. Pertumbuhan tersebut di antaranya adalah pertumbuhan tulang yang membuat anak semakin tinggi dan berat badan berangsur naik seiring pertumbuhan tulang. Meski sudah diberikan asupan gizi yang cukup, kelainan pada pertumbuhan bukan berarti dapat dicegah. Kelainan pada pertumbuhan tulang dapat mengintai anak, dan salah satunya menyebabkan penyakit Blount.

Apa itu Penyakit Blount?

Penyakit Blount atau tibia vara adalah kondisi saat pertumbuhan yang tidak normal pada bagian lempeng tulang kering atas. Akibat kondisi ini, ujung atas tulang kering tumbuh menyudut. Anak yang mengalami kelainan ini tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya, ia berjalan dengan kaki terputar masuk ke dalam. Apabila penyakit Blount ini tidak segera diberi tindakan pengobatan, bisa menimbulkan terjadinya deformitas bowlegs dan menyebabkan kerusakan sendi.

Saat masih balita, orang tua cenderung sulit membedakan antara penyakit Blount atau hanya bentuk kaki O pada umumnya. Namun, semakin ia bertambah dewasa, mereka yang mengidap penyakit ini tidak memiliki perkembangan bentuk kaki yang normal.

Penyebab Penyakit Blount

Penyakit Blount tergolong penyakit yang jarang terjadi. Menurut penelitian, penyakit ini lebih sering ditemui pada anak perempuan dan etnis Afrika. Pada anak-anak penyakit ini muncul sejak usia dua tahun, sementara pada remaja muncul pada 8 tahun. Beberapa penyebab dicurigai oleh para peneliti dapat jadi penyebab penyakit blount ini antara lain:

  • Meski belum dipastikan, namun banyak peneliti yang percaya bahwa penyakit ini berkaitan erat dengan obesitas yang diderita anak.

  • Belum genap satu tahun namun sudah bisa berjalan.

  • Ketidakseimbangan nutrisi dengan kebutuhan pertumbuhan tulang.

  • Faktor genetik.

  • Stres mekanik.

Diagnosis Penyakit Blount

Cara memastikan anak menderita penyakit Blount atau tidak, bisa dilakukan dengan berikut ini:

  • Pengecekan Riwayat: Anak-anak yang terserang penyakit blount biasanya tidak menunjukkan tanda atau gejala sebelum mereka mulai berjalan. Biasanya pemeriksaan akan dilakukan ketika anak menunjukkan gejala bowlegs atau kaki O yang semakin memburuk seiring pertumbuhannya. Penyakit Blount sulit didiagnosis karena memiliki persamaan gejala dengan penyakit lain.

  • Pemeriksaan Fisik: Secara umum biasanya penyakit Blount menunjukkan sudut varus dan sisi lateral lutut yang cekung. Dalam pemeriksaan ini, dapat terjadi diagnosis palsu sebab saat diperiksa balita cenderung berdiri dengan kaki yang diputar eksternal dan pinggulnya agak ditekuk. Pengukuran yang akurat dengan memutar pinggul sampai patela (tulang di depan sendi lutut) menghadap ke depan dan lutut diekstensi penuh. Foto klinis serial digunakan untuk menentukan tingkat keparahan kelengkungan tibia.

  • Pemeriksaan Radiologi: Menurut penelitian terdapat 6 jenis tingkatan yang terjadi mulai dari yang ringan hingga berat. Pemeriksaan sinar X digunakan tidak hanya untuk memeriksa perubahan epifisial, tapi menentukan derajat angulasi ekstremitas bawah dengan mengukur tibiofemoral angle. Penyakit Blount dapat didiagnosis jika tibiofemoral angle lebih dari 15 derajat.

Pengobatan Penyakit Blount

Upaya untuk mencegah timbulnya gangguan lanjutan yang tidak diinginkan, bisa dilakukan dengan dua jenis cara mengobati penyakit blount ini.

  • Terapi Non-Operatif: Pada penyakit Blount fase awal, penggunaan alat penyangga (brace/splint) adalah cara tepat untuk memperbaiki sudut varus proksimal tibia, dan cara ini tepat untuk dilakukan untuk anak yang memiliki usia di bawah 3 tahun. Knee ankle foot orthosis (KAFO) adalah metode pemasangan alat penyangga yang sering digunakan. Metode ini memfiksasi lutut pada posisi ekstensi dan memberikan ruang medial agar menjadi valgus. Hasil lebih baik didapatkan dengan menggunakan alat penyangga ini selama 23 jam sehari, 2 tahun, atau tergantung derajat angulasi varus.

  • Terapi Operatif: Usia lebih dari 3 tahun dengan derajat berat merupakan indikasi terapi bedah. Selain itu anak yang menderita obesitas juga dapat menjalani terapi pembedahan ini. Teknik pembedahan yang digunakan adalah lateral hemiepiphysiodesis, teknik ini mengarahkan pertumbuhan epifiseal melalui manipulasi lempeng pertumbuhan. Teknik hemiepiphysiodesis ini direkomendasikan pada anak dengan tulang hampir matur. Metode lain yang direkomendasikan adalah osteotomi valgus proksimal tibia. Teknik ini dilakukan dengan cara irisan tulang tibia yang memungkinkan anggota badan kembali ke susunan fisiologis.

Jaga selalu kesehatan anak dengan menjaga asupan makan dan serta kebersihan lingkungan. Apabila ibu ingin mengetahui lebih lanjut mengenai penyakit Blount yang rentan menyerang anak, tanyakan pada ahlinya dengan menggunakan aplikasi Halodoc melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan