Serba-Serbi Diet Sehat Bagi Pengidap Psoriasis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   12 Desember 2018
Serba-Serbi Diet Sehat Bagi Pengidap PsoriasisSerba-Serbi Diet Sehat Bagi Pengidap Psoriasis

Halodoc, Jakarta - Sebuah penelitian yang terbit dalam JAMA Internal Medicine Menemukan hubungan kuat antara berat badan dengan psoriasis. Memiliki lingkar pinggang, lingkar pinggul, serta selisih lingkar pinggang ke pinggul yang lebih besar dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit.

Penelitian lain yang diterbitkan dalam Journal of American Academy of Dermatology juga mengamati hubungan antara obesitas dengan peningkatan risiko penyakit psoriasis. Peneliti juga menemukan bahwa indeks massa tubuh yang lebih tinggi memiliki hubungan dengan peningkatan risiko terjadinya psoriasis dan radang sendi psoriasis (psoriasis arthritis), serta peningkatan keparahan penyakit.

Obesitas dapat memicu psoriasis pada orang-orang yang berisiko memiliki psoriasis. Selain itu, orang dengan obesitas yang melakukan diet penurunan berat badan dapat meningkatkan efektivitas pengobatan psoriasis. Sel-sel lemak mengeluarkan sitokinin, yaitu protein yang memicu peradangan.

Penelitian lain juga menemukan bahwa penurunan berat badan dapat mengurangi tingkat keparahan psoriasis. Usaha penurunan berat badan ini harus dibarengi dengan pengobatan sistemik dan olahraga, supaya lebih efektif. Dampak jangka panjang dari diet sehat pada psoriasis masih perlu dilakukan penelitian. Namun, hasil penelitian yang sudah ada menekankan pentingnya penurunan berat badan dalam mengobati psoriasis, terutama jika kamu mengalami obesitas.

Dermatologis telah lama merekomendasikan diet sehat sebagai cara paling efektif untuk mengatasi psoriasis. Diet ini termasuk banyak mengonsumsi buah dan sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak. Selain itu, menjaga berat badan yang sehat dapat mengurangi psoriasis menyebar dan gejala lainnya.

Apa Saja Diet yang Harus Dilakukan?

1. Diet Rendah Kalori dan Lemak

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet rendah lemak dan rendah kalori dapat mengurangi tingkat keparahan psoriasis. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan JAMA Dermatology , penelitian memberikan peserta diet rendah kalori sebanyak 800-1.000 kalori per hari selama delapan minggu. Kemudian, ditingkatkan menjadi 1.200 kalori per hari selama delapan minggu selanjutnya.

Hasil penelitian tersebut merupakan peserta tidak hanya kehilangan berat badan, tapi juga mengalami penurunan tingkat keparahan psoriasis. Penelitian berpendapat bahwa obesitas meningkatkan peradangan di tubuh, sehingga membuat psoriasis makin parah. Oleh karena itu, diet yang mengakibatkan penurunan berat badan dapat membantu.

  1. Diet Kaya Antioksidan

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa antioksidan, seperti vitamin C, vitamin E, beta karoten, dan selenium, dapat mengurangi psoriasis. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa asam lemak dan minyak ikan dapat sangat membantu. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai ini.

Psoriasis merupakan sebuah kondisi peradangan. Beberapa orang yang memiliki psoriasis mengatakan bahwa mereka dapat mengelola gejalanya dengan lebih baik jika mereka mengkonsumsi lebih banyak makanan anti-radang, termasuk antioksidan. Makanan anti-radang pada umumnya sehat, jadi tidak ada salahnya untuk mencobanya. Makanan ini termasuk:

  • Buah dan sayuran, terutama buah beri, ceri, dan sayuran hijau

  • Salmon, sarden, dan ikan lainnya kaya akan asam lemak omega-3

  • Ramuan dan rempah kaya antioksidan seperti bawang putih, jinten, dan jahe

  • Sumber lemak sehat seperti minyak zaitun, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

Makanan olahan dan gula olahan, daging merah berlemak, serta susu termasuk beberapa makanan yang dapat membuat peradangan bertambah parah. Karena itu, sebaiknya hindari mengonsumsi makanan tersebut.

Kondisi psoriasis memang tidak dapat disembuhkan. Namun, kamu dapat mengurangi gejalanya dengan pola makan yang sehat dan pengelolaan stres yang baik. Kamu juga bisa menanyakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc mengenai diet sehat untuk pengidap psoriasis. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana pun. Saran dokter dapat diterima dengan praktis dengan cara download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga!

Baca juga:

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan