Sering Alami Kesemutan? Hati-Hati Gejala dari Parestesia

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   03 Mei 2019
Sering Alami Kesemutan? Hati-Hati Gejala dari ParestesiaSering Alami Kesemutan? Hati-Hati Gejala dari Parestesia

Halodoc, Jakarta -  Semua orang pasti pernah mengalami kesemutan. Namun, sebaiknya kenali kondisi kesemutan yang terjadi pada bagian tubuh karena bisa jadi ini gejala dari paresthesia. Penyakit paresthesia adalah kondisi yang menyebabkan bagian tubuh mengalami sensasi panas, gatal atau mati rasa tanpa penyebab yang jelas. Seringnya, kondisi paresthesia terjadi pada beberapa bagian tubuh seperti tangan dan kaki.

Parestesia dapat bersifat sementara atau bersifat kronis. Parestesia yang bersifat sementara dapat hilang dengan sendirinya. Sedangkan paresthesia yang bersifat kronis seringkali menjadi tanda adanya gangguan kesehatan pada tubuh.

Ada berbagai macam penyakit yang dapat menyebabkan kondisi paresthesia pada tubuh seperti kekurangan vitamin dan gangguan pada saraf. Namun, untuk memastikan penyebab parestesia kronis ada pemeriksaan seperti pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan evaluasi riwayat medis.

Baca juga: Waspada, Ini 6 Penyakit yang Ditandai dengan Kaki Kesemutan

Gejala Parestesia

Ada beberapa gejala yang dialami oleh pengidap paresthesia selain kesemutan seperti rasa kaku dan lemah secara tiba-tiba pada beberapa bagian tubuh. Selain itu, mati rasa juga dialami oleh pengidap paresthesia.

Terkadang pengidap parestesia kronis mengalami sensasi rasa nyeri seperti ditusuk-tusuk hingga pengidap mengalami kesulitan menggerakkan bagian tubuh tersebut. Gejala parestesia dapat terjadi pada seluruh bagian tubuh, namun biasanya gejala lebih sering terjadi pada bagian tungkai atas atau bawah.

Penyebab Parestesia

Pada paresthesia yang bersifat sementara, kondisi ini terjadi akibat adanya penekanan saraf sehingga menyebabkan sirkulasi darah menjadi terhambat.

Pada kondisi parestesia kronis ada kondisi gangguan saraf yang digolongkan menjadi 2 bagian, yaitu:

1. Radikulopati

Kondisi ini disebabkan karena adanya penekanan, iritasi atau peradangan pada saraf. Radikulopati terjadi ketika seseorang mengalami penyempitan saluran saraf pada tulang belakang atau adanya benjolan yang menekan saraf tulang belakang.

Kondisi radikulopati yang terjadi pada bagian lumbar atau pinggang menyebabkan paresthesia pada bagian paha maupun kaki. Selain pada bagian lumbar, radikulopati terjadi pada bagian leher atau servikal. Kondisi ini terjadi pada saraf yang mengatur sensoris dan motorik pada tangan.

2. Neuropati

Kondisi ini terjadi ketika seseorang mengalami kerusakan saraf kronis. Misalnya pada kasus gula darah tinggi, adanya penyakit saraf, penyakit ginjal, penyakit hati, trauma, cedera akibat kecelakaan, penyakit autoimun atau stroke.

Diagnosis Paresthesia

Ada beberapa pemeriksaan yang dilakukan untuk memastikan kondisi paresthesia yang kamu alami. Dokter mengevaluasi kesehatan secara umum yang digunakan untuk memperkirakan kerusakan jaringan atau saraf yang dialami oleh pasien. Selain itu, pemeriksaan fisik secara menyeluruh juga perlu dilakukan. Pemeriksaan ini termasuk pemeriksaan neurologis.

Selain pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah dan cairan serebrospinal dilakukan pada pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan melalui foto rontgen, USG atau MRI direkomendasikan dokter jika terdapat masalah pada bagian leher atau tulang belakang.

Pencegahan Paresthesia

Pengobatan paresthesia bergantung pada penyebab kesemutan. Namun kondisi paresthesia dicegah dengan beberapa cara seperti menghindari gerakan berulang yang dapat menekan saraf.

Kamu juga perlu istirahat secara berkala ketika melakukan gerakan yang berulang dalam waktu yang cukup panjang dan jangan lupa untuk melakukan peregangan ketika kamu berada dalam satu posisi yang cukup lama.

Gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya langsung pada dokter mengenai kesehatan kamu dan penjelasan lebih mendalam tentang parestesia. Yuk, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga!

Baca juga: Apa Saja Penyebab Tangan & Kaki Kesemutan? Berikut Jawabannya

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan