Sering Belanja Online, Tanda Psikologi Kalau Sedang Stres?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   29 Oktober 2019
Sering Belanja Online, Tanda Psikologi Kalau Sedang Stres?Sering Belanja Online, Tanda Psikologi Kalau Sedang Stres?

Halodoc, Jakarta – Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Michigan, berbelanja online dapat menghilangkan stres, bahkan bisa memberikan sensasi kendali 40 kali lebih efektif. 

Berbelanja online untuk mengatasi stres sebenarnya dapat membantu kamu menjalani kehidupan yang lebih sehat dengan memastikan tekanan darah stabil. Namun, apakah ini bisa menjadi coping yang baik dan bisa dilakoni untuk seterusnya?

Penjelasan Kenapa Belanja Online Bisa Atasi Stres

Ada beberapa alasan kenapa sering belanja online dapat meredakan stres. Umumnya, orang yang melakukan online shopping, karena kemudahan yang diberikan dari belanja daring tersebut. Kamu dapat mendapatkan apa yang di mau, dan ini berbanding terbalik dengan kondisi yang membuatmu stres, ketika tidak bisa mendapatkan apa yang kamu inginkan.

Akhirnya, belanja online bisa menjadi semacam stress release, sehingga mendapatkan kesenangan saat melakukannya. Selain ini, ada hal-hal lain yang menjadikan belanja online medium melepaskan stres, yaitu:

  1. Ada Banyak Opsi

Medium online menjadikan kamu memiliki banyak pilihan, sebuah situasi yang berkebalikan dengan penyebab stres, di mana kamu kerap tidak memiliki pilihan, sehingga menyebabkan tekanan emosional. 

  1. Berselancar dan Sekadar Lihat-Lihat

Belanja online tidak hanya soal membeli, tetapi juga window shopping ala online. Sejatinya, dengan melihat-lihat beragam barang menarik akan memberikan sensasi kesenangan seolah “melarikan” pikiranmu dari hal-hal yang membebani pikiran. 

  1. Memberikan Kebahagiaan pada Orang Lain

Konsep online shopping sebagai medium pelepas stres, juga dimaknai ketika kamu memiliki kekuatan untuk membelikan seseorang suatu benda dan membuat orang lain bahagia.  Menurut sebuah survei tahunan dari American Psychological Association, ketika kamu memusatkan perhatian pada kebutuhan orang lain, tingkat stres terbukti akan menurun. 

Membantu orang lain dapat meminimalkan dampak stres pada tubuh, meningkatkan kesehatan fisik, serta kesehatan emosional.

Terlalu Impulsif

Namun ternyata, sering belanja online tidak selamanya bisa menjadi pilihan stress release yang baik, disarankan, dan untuk seterusnya dilakukan. Dalam kasus-kasus tertentu, mekanisme pertahanan dalam bentuk belanja online justru dapat menjadi bom waktu atau sesuatu yang tidak menyehatkan bila dilakukan berlebihan.

Baca juga: Perhatikan, Ini 7 Tanda Perlu Segera Mengunjungi Psikolog

Jangan sampai tidak berbelanja menyebabkan kamu cemas, sehingga menjadi faktor utama penyebab gangguan keuangan. Kalau kamu merasa terlalu impulsif saat belanja online, sehingga tidak bisa mengendalikan kondisi finansialmu lagi, tanyakan langsung ke Halodoc. Bisa jadi kamu mengalami gangguan kesehatan jiwa. 

Dokter ataupun psikolog yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Berikut ini tips mengendalikan hasrat belanja online supaya tidak berlebihan:

  1. Membuat Anggaran dan Menjaga Keuangan Tetap Seimbang

Lacak pengeluaran dan kendalikan ke mana uang pergi. Dengan membatasi uang keluar, kamu dapat dapat mengendalikan pengeluaran dan mengurangi kecemasan secara keseluruhan. 

Baca juga: Awas, Komentar di Sosmed Bisa Berakibat Fatal

  1. Transfer Uang ke Rekening yang Tidak Bisa Diambil

Setiap mendapatkan gaji, ada baiknya kamu mentransfer sejumlah uang yang ditentukan tersebut ke rekening yang tidak bisa diambil. Ini akan membantu kamu memiliki limit untuk mengeluarkan uang bulanan. 

  1. Cari Coping yang Lebih Bermanfaat

Kalau kamu merasa “ketagihan belanja online, ada baiknya kamu mencari coping lain yang bisa mengatasi stres. Kamu bisa mengurangi durasi memegang gadget dengan mencari aktivitas lain, seperti olahraga, ikut komunitas masyarakat, mencoba hobi baru, contohnya melukis, mewarnai, dan hal-hal positif lainnya.

Referensi:

Very Well Mind. Diakses pada 2019. How Helping Others Can Reduce Stress and Increase Happiness.
Forbes. Diakses pada 2019. The Behavioral Psychology Of In-Store And Online Shoppers.
Huffpost. Diakses pada 2019. Can Shopping Help Anxiety? The Psychology Behind Retail Therapy.

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan