Sering Berdarah Saat Buang Air Besar, Waspada Penyakit Hematochezia

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   22 Agustus 2019
Sering Berdarah Saat Buang Air Besar, Waspada Penyakit HematocheziaSering Berdarah Saat Buang Air Besar, Waspada Penyakit Hematochezia

Halodoc, Jakarta – Hematochezia adalah munculnya darah pada kotoran saat buang air besar. Terkadang mengonsumsi makanan tertentu bisa menjadi penyebab hematochezia, seperti buah bit (makan buah bit bisa bikin warna feses seperti darah) ataupun mengalami wasir. 

Selain kondisi umum tersebut, hematochezia perlu diwaspadai karena bisa jadi tanda polip usus ataupun kanker usus. Beberapa gejala hematochezia adalah diare, perubahan kebiasaan buang air besar, sakit perut, demam, dan penurunan berat badan. Ketahui lebih banyak mengenai hematochezia lewat artikel ini!

Baca juga: Ini Penyakit yang Dapat Sebabkan Hematochezia

Penyakit Hematochezia

Kondisi hematochezia biasanya bersumber dari saluran pencernaan bagian bawah salah satunya adalah usus besar. Beberapa hal dapat menyebabkan pendarahan di saluran pencernaan bagian bawah, termasuk:

  1. Wasir internal;

  2. Penyakit divertikular, seperti divertikulitis;

  3. Robekan lapisan anus ;

  4. Kanker usus besar;

  5. Kolitis iskemik;

  6. Penyakit radang usus;

  7. Polip neoplastik; dan

  8. Tumor jinak.

Kalau ingin tahu apakah kamu mengidap hematochezia atau tidak, periksakan diri ke dokter melalui Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Jika kamu memiliki hematochezia, dokter akan memulai diagnosis dengan kolonoskopi. Ini melibatkan memasukkan tabung kecil dengan kamera ke dubur. Alat ini akan membuat dokter bisa melihat saluran pencernaan bagian bawah, termasuk usus besar. Melalui alat ini, dokter dapat tahu dari mana asal darah. Selama prosedur, dokter juga bisa mengambil sampel jaringan kecil untuk pengujian tambahan.

Baca juga: Ketahui 7 Pemeriksaan untuk Deteksi Hematochezia

Tes lain yang digunakan untuk mendiagnosis penyebab hematochezia meliputi:

  1. Enteroskopi

Prosedur ini dilakukan dengan cara memasukkan tabung dengan kamera kecil di ujungnya yang dimasukkan ke kerongkongan. Ini dilakukan untuk melihat bagian dalam usus besar dan salurannya. 

  1. Barium X-Ray

Dokter akan meminta kamu menelan bahan kontras yang disebut barium. Ini akan membantu dokter bisa melihat saluran pencernaan bawah dengan lebih jelas. 

  1. Pemindaian Radionuklida

Sejumlah kecil bahan radioaktif disuntikkan ke dalam pembuluh darah sementara dokter memantau aliran darah melalui kamera.

  1. Angiografi

Ini melibatkan menyuntikkan zat pewarna ke dalam vena untuk membuat pembuluh darah terlihat pada CT scan atau X-ray.

  1. Laparotomi

Ini adalah tes yang lebih invasif (sayatan kecil) yang melibatkan pembedahan membuka perut untuk menemukan sumber perdarahan.

Baca juga: Pola Hidup Sehat untuk Cegah Hematochezia

Ketika kamu menemukan darah dalam tinja (hematochezia) berarti ada perdarahan di suatu tempat di saluran pencernaan. Kadang-kadang jumlah darah sangat kecil, sehingga kamu tidak menyadarinya kalau tidak memerhatikan tekstur kotoranmu dengan jelas. 

Di lain waktu perdarahan bisa jadi banyak. Kalau pendarahan yang kamu temukan berwarna hitam, maka ada kemungkinan perlukaan terjadi di saluran pencernaan yang lebih tinggi dan bukan di saluran bawah.

Perawatan untuk hematochezia bisa berbeda-beda tergantung keparahannya. Bisa jadi dokter akan melakukan pembakaran pembuluh darah atau jaringan atau hanya menutup pembuluh darah yang berdarah atau sumber pendarahan lain di jaringan saluran pencernaan.

Injeksi endoskopi bisa dilakukan untuk menghentikan aliran darah. Jika wasir menjadi penyebabnya,  prosedur ligasi pita bisa dilakukan. Prosedur ini melibatkan penempatan gelang karet kecil di sekitar wasir atau vena yang membengkak untuk memotong suplai darah, sehingga membuat jaringan tersebut mengering dan lepas dengan sendirinya.

Referensi:

WebMD. Diakses pada 2019. Blood In Stool
Medical News Today. Diakses pada 2019. What to know About Black Stool
University of Iowa Health Care. Diakses pada 2019. Stools with Blood

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan