Sering Berjemur Bisa Kena Melanoma

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   02 Juli 2019
Sering Berjemur Bisa Kena MelanomaSering Berjemur Bisa Kena Melanoma

Halodoc, Jakarta – Sering berjemur di bawah sinar matahari disebut menjadi salah satu penyebab seseorang terserang melanoma, yaitu jenis kanker yang menyerang kulit. Kanker melanoma merupakan jenis kanker yang berkembang di sel pigmen kulit bernama melanosit. Sel ini memiliki fungsi sebagai penghasil melamin yang berperan menyerap sinar ultraviolet dan melindungi kulit dari kerusakan. 

Melanoma merupakan jenis kanker yang cukup langka dan sangat berbahaya. Pada awalnya, jenis kanker ini akan menyerang mulai dari kulit dan seiring berjalannya waktu, kanker akan menyebar ke organ lain pada tubuh. Pada beberapa kasus, kanker melanoma dimulai dengan tumbuhnya tahi lalat di permukaan kulit. Tahi lalat tanda kanker melanoma biasanya muncul tidak normal pada bagian tubuh. Tahi lalat atau bintik hitam yang muncul biasanya berwarna lebih gelap dan sangat cepat berkembang. 

Baca juga: Apakah Tahi Lalat Berbahaya?

Hingga kini masih belum diketahui secara pasti penyebab kanker ini bisa terjadi, namun mutasi genetik diyakini menjadi salah satu penyebabnya. Selain itu, sering berjemur di bawah matahari dan terkena radiasi sinar matahari juga disebut bisa meningkatkan risiko seseorang terkena kanker melanoma. Pasalnya, paparan sinar matahari berlebih juga bisa merusak DNA dalam sel-sel kulit yang pada kasus tertentu bisa menyebabkan kerusakan yang memengaruhi gen dan memicu kanker. 

Paparan sinar matahari akibat berjemur memang bisa berdampak berbeda antara satu orang dengan yang lainnya. Pada beberapa orang, sel-sel kulit yang terpapar sinar matahari tidak mampu memperbaiki DNA yang rusak, dan cenderung rentan mengembangkan kanker melanoma. Tahi lalat melanoma biasanya memicu rasa gatal, dan bisa mengeluarkan darah. Seseorang berisiko terkena melanoma jika memiliki tahi lalat yang jumlahnya sangat banyak misalnya lebih dari 50 buah, sering terpapar sinar matahari, memiliki riwayat keluarga dengan penyakit yang sama, pernah memiliki melanoma, dan memiliki kulit yang sensitif serta mudah terbakar sinar matahari. 

Baca juga: Kenali 9 Gejala Kanker Kulit yang Jarang Disadari

Orang yang Berisiko Terserang Melanoma 

Bintik hitam tanda kanker melanoma pada dasarnya bisa muncul di seluruh bagian tubuh, tapi paling sering ditemukan di wajah, tangan, punggung, dan kaki. Meski demikian, tidak semua tahi lalat yang muncul di tubuh merupakan tanda kanker kulit melanoma. Kanker melanoma terjadi karena sel-sel pigmen kulit berkembang dengan tidak normal. 

Meski sebagian besar kasus kanker kulit melanoma terjadi karena paparan sinar UV, tapi bukan berarti semua orang yang terpapar akan mengalami hal yang sama. Ada faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena kanker melanoma. Di antaranya: 

  • Memiliki banyak tahi lalat di bagian tubuh

  • Kulit terlihat pucat dan mudah terbakar sinar matahari 

  • Orang dengan rambut pirang memiliki risiko lebih tinggi mengalami kanker kulit melanoma 

  • Wanita berusia di bawah 40 tahun disebut lebih rentan terserang penyakit ini 

  • Riwayat penyakit tertentu, misalnya HIV yang dapat menurunkan kekebalan tubuh 

  • Pernah didiagnosa mengalami kanker kulit 

  • Ada anggota keluarga yang pernah, atau mengidap penyakit yang sama

  • Sering terpapar sinar matahari dan senyawa kimia tanpa perlindungan sama sekali

Baca juga: 5 Ciri Awal Kanker Kulit yang Perlu Diwaspadai

Untuk menghindari serangan kanker melanoma, ada baiknya untuk selalu menjaga pola hidup sehat dan menjauhi pemicu kanker. Kalau kamu termasuk orang yang banyak beraktivitas di bawah sinar matahari, pastikan untuk selalu menggunakan tabir surya untuk melindungi kulit. Kamu juga bisa menjaga kesehatan kulit dari dalam dengan mengonsumsi suplemen. Biar lebih mudah beli suplemen di aplikasi Halodoc saja. Kamu bisa membeli obat dan produk kesehatan lain dalam satu aplikasi. Dengan layanan antar, pesanan akan dikirim ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play. 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan