Sering Diabaikan, Ini 5 Hal yang Sering Memicu Depresi pada Remaja
“Depresi pada remaja adalah masalah serius yang memengaruhi banyak remaja hari ini. Namun, peran orang tua dalam membantu remaja mengatasi depresi seringkali diabaikan.”
Halodoc, Jakarta – Depresi adalah masalah kesehatan mental yang serius dan dapat memengaruhi siapa saja, termasuk remaja. Menurut data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 10-20% remaja mengalami gangguan mental, termasuk depresi.
Sayangnya, kondisi ini seringkali diabaikan dan terkadang sulit untuk diidentifikasi pada remaja. Untuk mengetahui lebih lanjut, kamu juga dapat membaca artikel mengenai Penyebab Depresi pada Remaja yang Sering Diabaikan.
Depresi pada Remaja
Depresi adalah masalah kesehatan mental yang serius yang dapat memengaruhi seseorang pada berbagai tingkat keparahan.
Pada remaja, kondisi ini seringkali dikaitkan dengan gejala seperti perasaan sedih, perubahan suasana hati, hilangnya minat pada aktivitas yang sebelumnya dinikmati, kelelahan, perubahan dalam pola makan dan tidur, dan pikiran tentang bunuh diri.
Apa yang Menjadi Pemicu Depresi pada Remaja?
Ada beberapa faktor yang menjadi pemicu, seperti:
1. Mengalami peristiwa traumatis
Alasan paling umum adalah pengalaman traumatis kaum muda. Ini seperti kehilangan orang tersayang atau hewan peliharaan ketika orang tua bercerai atau menikah lagi.
Setiap kejadian yang menyebabkan stres atau trauma, atau bahkan perubahan gaya hidup yang besar, dapat memicu depresi pada kelompok berisiko.
2. Depresi remaja karena situasi sosial atau keadaan keluarga
Sayangnya, hanya sedikit remaja yang hidup dalam kondisi sulit.
Misalnya, mereka mengalami kekerasan dalam rumah tangga, penyalahgunaan narkoba, hidup dalam kemiskinan atau memiliki masalah keluarga lainnya.
Kondisi yang berbeda ini dapat menyebabkan stres dan depresi.
3. Kondisi genetik memicu depresi pada orang muda
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa depresi terkait dengan penyakit genetik dalam keluarga.
Namun, remaja yang berada di lingkungan keluarga yang mengalami depresi tidak yakin apakah itu depresi.
Demikian pula, remaja tanpa riwayat keluarga depresi dapat mengalami kondisi mental ini.
4. Depresi pada orang muda karena sakit
Terkadang gejala depresi juga bisa menjadi tanda penyakit lain. Misalnya hipotiroidisme atau masalah kesehatan lainnya.
Selain itu, orang dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti pengidap kanker dan penyakit gula, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami depresi.
5. Penyalahgunaan zat dan narkoba
Memang benar bahwa beberapa jenis obat resep dapat menyebabkan depresi sebagai efek sampingnya. Namun, obat-obatan terlarang atau tidak terdaftar resmi legal dapat menyebabkan depresi.
Peran Orang Tua dalam Membantu Remaja Mengatasi Depresi
Orang tua berperan penting dalam membantu remaja mengatasi depresi.
Berikut ini beberapa hal yang dapat orang tua lakukan, seperti:
1. Mendengarkan
Orang tua harus selalu siap mendengarkan dan berbicara dengan remaja mereka. Remaja seringkali merasa kesepian, cemas, dan terisolasi, jadi orang tua harus menunjukkan bahwa mereka peduli dan dapat menjadi teman mengobrolnya.
2. Menyediakan Dukungan Emosional
Orang tua harus menyediakan dukungan dan cinta tanpa syarat untuk remaja. Orang tua harus terbuka dan jujur dalam berbicara dengan remaja mereka tentang topik yang sensitif.
Ini dapat membantu remaja merasa lebih nyaman untuk berbicara tentang masalah yang mereka hadapi.
3. Meningkatkan Komunikasi
Orang tua harus memahami bahasa tubuh dan bahasa non-verbal remaja mereka dan dapat membantu mereka merasa lebih nyaman dalam berbicara.
4. Mengarahkan Remaja pada Bantuan Profesional
Orang tua harus membantu remaja mereka dalam mencari bantuan profesional.
Konseling, psikoterapi, dan obat-obatan dapat membantu remaja mengatasi depresi mereka.
Dalam memperingati Hari Remaja Asia, harapannya dapat menjadi momentum untuk meningkatkan empati dan simpati akan kejadian depresi yang terjadi pada remaja. Harapannya peran remaja sebagai generasi bangsa, dapat lebih bahagia, sehat, dan penuh harapan lagi.
Jangan pernah mengabaikan tanda atau gejala depresi. Segera temui dokter dan cari bantuan profesional jika anak remaja menunjukkan gejala yang menunjukkan depresi.
Kamu juga bisa menghubungi psikolog Halodoc yang sudah tepercaya, jika merasa memiliki gejala yang mengarah pada depresi.
Referensi:
Verywell Mind. Diakses pada 2023. Depression in Teens.
Journal of the American Academy of Child & Adolescent Psychiatry. Diakses pada 2023. Cumulative Prevalence of Psychiatric Disorders by Young Adulthood: A Prospective Cohort Analysis From the Great Smoky Mountains Study.
Arch Gen Psychiatry. Diakses pada 2023. Prevalence, Persistence, and Sociodemographic Correlates of DSM-IV Disorders in the National Comorbidity Survey Replication Adolescent Supplement.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan