Sering Dianggap Sama, Ini Bedanya Perlemakan Hati dan Gangguan Lambung

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   15 Maret 2019
Sering Dianggap Sama, Ini Bedanya Perlemakan Hati dan Gangguan LambungSering Dianggap Sama, Ini Bedanya Perlemakan Hati dan Gangguan Lambung

Halodoc, Jakarta - Gangguan lambung pada umumnya membuat pengidapnya mengalami gejala seperti mual dan perut yang terasa nyeri. Bagi kamu yang belum pernah memiliki masalah dengan lambung sebelumnya, harus lebih waspada. Pasalnya, bisa jadi gejala tersebut bukan terjadi karena gangguan lambung, melainkan masalah lain seperti penyakit perlemakan hati.

Perlemakan hati atau fatty liver adalah kondisi yang mengganggu fungsi hati. Gangguan ini muncul akibat konsumsi makanan atau minuman yang membahayakan tubuh, karena hati memproses dan menyaring semua hal tersebut. Perlemakan hati (steatosis) ini terjadi saat hati sudah tertutup lemak lebih dari 5 persen dari berat total hati.

Baca Juga: Inilah Pengaruh Alkohol Terhadap Kesehatan Jantung dan Liver

Letak Perbedaan Perlemakan Hati dan Gangguan Lambung

Perlemakan hati terdapat beberapa jenis, yakni perlemakan hati akibat konsumsi alkohol (alcoholic fatty liver), dan non-alkohol (non alcoholic fatty liver/NAFL), dan yang terjadi selama kehamilan. Semua jenis perlemakan hati bisa terjadi dengan gejala dan tanpa gejala juga.

Gejalanya antara lain rasa sakit di perut bagian kanan atas, kelelahan, dan penurunan berat badan, mual, linglung, ataupun sulit konsentrasi. Gejala khas lainnya dari penyakit ini adalah kulit bagian leher ataupun ketiak yang menghitam.

Gejala perlemakan hati memang mirip dengan gangguan lambung gastritis. Gejala gastritis yang serupa antara lain yaitu mual, muntah, dan kehilangan nafsu makan. Namun, rasa nyeri gastritis terasa pada perut bagian atas saja. Jika sudah parah, rasa nyeri ini disertai muntah darah atau tinja berwarna merah.

Selain gangguan lambung gastritis, infeksi lambung dan usus atau gastroenteritis memiliki gejala yang mirip dengan perlemakkan hati, yaitu mual, muntah, kehilangan nafsu makan, dan penurunan berat badan. Hanya saja, penyakit ini umumnya disertai dengan demam, sakit kepala, atau sakit otot.

Untuk mengetahui penyebab pasti munculnya gejala, apakah gejala tersebut akibat gangguan lambung atau perlemakan hati, maka kamu perlu mendatangi ahlinya untuk dilakukan pemeriksaan. Selain itu, apabila gejala yang muncul sudah dirasa parah dan tak kunjung mereda, segera temui dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

Mengatasi Gangguan Lambung dan Perlemakan Hati

Jika diagnosis yang dilakukan dokter menunjukkan kamu mengalami gangguan lambung, maka pengobatannya bisa melalui konsumsi obat sesuai resep dokter. Obat yang bisa diresepkan antara lain obat antasida; blocker asam seperti ranitidine, famotidine, atau cimetidine; hingga proton pump inhibitors seperti omeprazole dan lansoprazole. Pengidap gangguan lambung wajib istirahat cukup dan memulai konsumsi makanan dengan porsi sedikit.

Jika kamu didiagnosis mengalami perlemakan hati, maka perubahan gaya hidup adalah salah satu jalan keluarnya. Sebab kondisi ini tidak ada obatnya dan tidak bisa dioperasi. Gaya hidup yang wajib diterapkan adalah membatasi konsumsi alkohol, menjaga stabilitas kadar kolesterol dan gula darah serta menurunkan berat badan.

Kamu juga wajib memilih jenis makanan yang lebih sehat untuk memperbaiki kondisi, misalnya dengan mengganti daging merah dengan ayam atau ikan, serta konsumsi banyak sayur, buah, dan biji-bijian utuh. Selain itu, untuk menghindarkan terjadinya kerusakan yang lebih parah, dokter akan merekomendasikan vaksinasi hepatitis A dan B.

Baca Juga: Ini Bedanya Sakit Maag dengan Tukak Lambung

Jika kamu ragu terhadap gejala yang muncul dan butuh saran dokter, pakai aplikasi Halodoc  saja! Sampaikan keluhan dan gejala awal pada dokter melalui Video/Voice Call atau Chat. Dapatkan rekomendasi beli obat dan tips menjaga kesehatan dari dokter terpercaya. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan