Sering Dikira Sama, Ini Bedanya Asam Urat dan Pseudogout

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   19 Desember 2018
Sering Dikira Sama, Ini Bedanya Asam Urat dan PseudogoutSering Dikira Sama, Ini Bedanya Asam Urat dan Pseudogout

Halodoc, Jakarta - Kalau mendengar istilah asam urat, pasti kamu sudah sering mendengarnya. Namun, tidak banyak orang yang mengetahui tentang pseudogout atau bisa disebut dengan asam urat palsu. Misalnya kamu tiba-tiba mengalami nyeri dan bengkak pada pergelangan tangan atau kaki. Hati-hati, karena kamu mungkin saja mengalami pseudogout.

Penyakit ini juga dikenal sebagai asam urat palsu, karena memang lebih kurang dikenal dibandingkan asam urat. Meski begitu, keduanya memiliki perbedaan mendasar yang perlu dipahami. Lalu, apa sebenarnya beda asam urat dengan pseudogout?

Apa Perbedaan Asam Urat dan Pseudogout?

Baik asam urat maupun pseudogout, keduanya sama-sama menyerang pada sendi dan termasuk dalam golongan penyakit artritis, yaitu penyakit peradangan pada sendi. Kedua penyakit tersebut sering menyerang pada orang yang sudah lanjut usia. Namun, asam urat dan pseudogout disebabkan oleh hal yang berbeda.

Gejala asam urat dan pseudogout yaitu keduanya sama-sama menimbulkan rasa nyeri luar biasa di salah satu persendian. Nyeri sendi yang timbul mungkin akan diikuti dengan pembengkakan dan warna kulit berubah menjadi kemerahan. Serangan tersebut biasanya terjadi secara tiba-tiba.

Perbedaan gejalanya terletak pada sendi yang diserang. Asam urat biasanya menyerang ujung jari, tumit, jempol kaki, serta pergelangan tangan atau kaki. Sedangkan pseudogout sering menyerang sendi yang lebih besar misalnya lutut, bahu, siku, pinggul, dan punggung.

Apa yang Menjadi Penyebab Terjadinya Asam Urat dan Pseudogout?

Kedua penyakit ini terjadi akibat dari adanya penggumpalan zat tertentu dalam tubuh, terutama pada persendian. Perbedaan terletak pada zat yang menyebabkan penggumpalan (kristal) tersebut, yaitu:

  • Asam urat terjadi jika penggumpalan (kristal) asam urat, yaitu zat sisa yang diproduksi setelah mengurai purin. Purin merupakan suatu zat kimia yang diproduksi secara alami oleh tubuh, tetapi terkandung juga dalam beberapa jenis makanan. Jadi, semakin banyak seseorang mengonsumsi makanan tinggi purin, semakin banyak pula produksi asam urat dalam tubuh

  • Sementara pseudogout disebabkan oleh pengkristalan kalsium pirofosfat dalam sendi. Sayangnya, sampai saat ini belum diketahui bagaimana persisnya kalsium pirofosfat bisa mengkristal hingga memicu radang sendi. Namun, kristal kalsium pirofosfat akan menumpuk seiring dengan pertambahan usia.

Faktor Apa yang Menjadi Pemicu Kedua Kondisi Ini?

  • Penyakit asam urat biasanya sudah mulai muncul gejala pada usia paruh baya, yaitu ketika seseorang memasuki usia 30 atau 50 tahun.

  • Orang yang lebih berisiko terserang pseudogout adalah orang lanjut usia, yaitu di atas usia 60 tahun.

Menurut para ahli, faktor risiko terbesar kedua kondisi ini adalah keturunan. Peluang seseorang mengalami asam urat atau pseudogout lebih besar jika dalam keluarga ada riwayat dari kedua penyakit tersebut.

Apa Langkah Pengobatan Serta Pencegahan Kedua Kondisi Ini?

Biasanya, langkah pengobatan dari asam urat maupun pseudogout difokuskan pada meredakan gejala yang muncul, khususnya nyeri pada sendi. Biasanya, dokter akan meminta seorang pengidap untuk mengompres air dingin pada area sendi yang sakit.

Penyakit asam urat juga dapat dicegah dengan mengurangi konsumsi makanan yang tinggi purin. Namun, sampai saat ini belum diketahui bagaimana cara khusus untuk mencegah penyakit pseudogout. Sebagai tindakan pencegahan dari kedua penyakit ini, sebaiknya mulailah jalani gaya hidup dan pola makan sehat.

Jika ada yang ingin kamu tanyakan seputar asam urat maupun pseudogout, atau kamu punya masalah kesehatan lain? Halodoc bisa jadi solusinya. Kamu bisa berdiskusi langsung dengan dokter melalui Chat atau Voice/Video Call. Selain itu, kamu juga bisa membeli obat yang sedang kamu butuhkan dan pesanan akan diantarkan tempat tujuan dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya di Google Play atau App Store!

Baca juga:

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan