Sering Ditolak, Ini 5 Cara Mengatasinya

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   14 Februari 2018
Sering Ditolak, Ini 5 Cara MengatasinyaSering Ditolak, Ini 5 Cara Mengatasinya

Halodoc, Jakarta – Cinta ditolak, dukun bertindak? Duh, semoga kamu bukan salah satu diantaranya, ya. Penolakan memang menyakitkan, apalagi ditolak sama orang yang disukai. Namun, jangan sampai hal tersebut membuat kamu bertindak yang aneh-aneh, ya. Nah, karena penolakan enggak bisa dihindari, maka kamu perlu mencari cara untuk mengatasinya. Selain mencari cara agar tidak ditolak lagi di kemudian hari, kamu juga perlu mencari cara untuk mengatasi penolakan. Simak beberapa tips atasi penolakan berikut ini, yuk!

1. Jujur sama Perasaan

Sebuah studi menyebutkan bahwa area otak yang mendukung komponen sensori sakit atau nyeri fisik menjadi aktif setelah terjadi penolakan. Jadi, enggak heran kalau setelah ditolak kamu akan merasakan “sakit”. Kalau kamu sedih atau kecewa karena ditolak, ungkapkan saja. Hal ini akan membantu kamu untuk meluapkan emosi yang menyakitkan setelah penolakan. Kalau mau, kamu bisa menceritakan kesedihan atau kekecewaan kamu kepada orang yang kamu percaya.

2. Berpikir Positif

Selalu ada hikmah di balik hal-hal buruk, termasuk penolakan. Maka dari itu, cobalah melihat sisi baik dari penolakan. Berpikir positif dapat memperbaiki perasaan dan memberikan harapan baru untuk mencoba lagi. Misalnya, kamu ditolak orang yang disukai, daripada kamu larut dalam kesedihan, lebih baik kamu berpikir tentang apa yang bisa kamu lakukan bersama teman-teman. 

3. Jadikan Motivasi

Ditolak tentu ada alasannya, jadi kalau kamu bisa mengetahui alasan dan memperbaikinya, maka kamu akan bisa mengatasinya. Misalnya, kamu ditolak oleh perusahaan karena kemampuan bahasa Inggris kamu kurang, jadikan penolakan tersebut sebagai motivasi untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris kamu. Kamu bisa memanfaatkan waktu yang kamu punya untuk mengasah kemampuan baru untuk meningkatkan peluang diterima di kesempatan berikutnya.

4. Jangan Menyalahkan Diri Sendiri

Kalau kamu ditolak, bukan berarti kamu enggak baik. Jadi, jangan sampai penolakan membuat kamu menyalahkan diri sendiri karena. Saat terjadi penolakan, lebih baik kamu melakukan evaluasi diri sendiri. Hal ini akan membantu kamu untuk menemukan kekurangan yang bisa kamu perbaiki dan kelebihan yang bisa kamu asah. Misalkan kamu ditolak oleh perusahaan yang kamu mau. Daripada kamu menyalahkan diri sendiri, ada baiknya kamu evaluasi proses wawancara agar kamu bisa memperbaikinya di wawancara dengan perusahaan lain.

5. Cari Kegiatan Seru

Tentunya, kamu enggak bisa larut dalam kesedihan terus-menerus. Untuk mengatasinya, kamu bisa melakukan kegiatan seru seperti belanja, jalan-jalan, baca buku, nonton film, atau kegiatan yang kamu sukai untuk melepaskan kesedihan setelah penolakan. Hal ini akan membantu kamu fokus ke hal yang lebih menyenangkan dibandingkan harus memikirkan sakitnya penolakan.

Ditolak memang enggak enak, tapi bukan berarti kamu boleh larut dalam perasaan tersebut. Kamu masih punya banyak kesempatan di lain waktu. Jadi, pergunakan waktu kamu untuk memperbaiki diri. Jangan sampai waktu kamu habis untuk memikirkan penolakan dan akhirnya kamu jadi sakit. Kalau rasa sakit karena penolakan membuat kamu sulit tidur, kamu bisa bicara dengan dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan dimana saja melalui Voice/Video Call dan Chat.

Melalui aplikasi Halodoc, kamu juga bisa membeli produk kesehatan dan vitamin yang dibutuhkan. Kamu hanya tinggal pesan lewat aplikasi Halodoc, dan pesanan kamu akan diantar dalam satu jam. Atau, jika kamu penasaran dengan kadar kolesterol, kadar gula dalam darah, dan lain-lain, kamu bisa cek melalui aplikasi Halodoc. Caranya mudah! Kamu tinggal pilih Lab Service yang terdapat pada aplikasi Halodoc, kemudian tentukan tanggal dan tempat pemeriksaan, lalu petugas lab akan datang menemui kamu pada waktu yang sudah ditentukan. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.




Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan