Sering Duduk Lama Sebabkan Chronic Venous Insufficiency

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   24 Juli 2020
Sering Duduk Lama Sebabkan Chronic Venous InsufficiencySering Duduk Lama Sebabkan Chronic Venous Insufficiency

Halodoc, Jakarta - Pembengkakan pada tungkai dapat terjadi akibat banyak hal. Misalnya karena sering duduk lama, sehingga terjadi chronic venous insufficiency, yaitu kondisi ketika aliran darah di pembuluh vena tungkai mengalami gangguan. Perlu diketahui bahwa pembuluh vena tungkai memiliki peranan penting untuk mengalirkan darah kembali ke jantung, dibantu dengan katup-katup di sepanjang pembuluh. 

Namun, pada pengidap chronic venous insufficiency, katup tersebut tidak bisa berfungsi optimal, sehingga aliran darah menuju jantung tidak bisa optimal. Kemudian, darah pun akan menumpuk di dalam pembuluh vena tungkai, dan cairan dalam darah merembes ke jaringan di sekitarnya. Hingga timbullah pembengkakan pada tungkai. 

Baca juga: Alasan Perokok Rentan Terkena Chronic Venous Insufficiency

Penyebab dan Faktor Risiko Chronic Venous Insufficiency

Penyebab umum dari chronic venous insufficiency adalah kebiasaan duduk atau berdiri terlalu lama. Namun, pada beberapa kasus juga bisa terjadi akibat penuaan. Terlebih jika jarang berolahraga, obesitas, mengidap hipertensi, atau punya kebiasaan merokok. 

Selain itu, risiko chronic venous insufficiency juga dapat meningkat akibat kelainan bentuk pembuluh darah, tumor pada panggul, atau terbentuknya gumpalan darah akibat deep vein thrombosis. Jika kamu punya faktor risiko tersebut, sebaiknya mulai ubah gaya hidup jadi lebih sehat dan periksakan kesehatan secara rutin. Agar lebih mudah, kamu bisa gunakan aplikasi Halodoc untuk memesan layanan pemeriksaan laboratorium di rumah.

Baca juga: Begini Cara Mencegah Insufisiensi Vena Kronis

Bagaimana Gejala Chronic Venous Insufficiency?

Selain pembengkakan pada tungkai, chronic venous insufficiency juga ditandai dengan beberapa gejala lain, seperti:

  • Varises.
  • Nyeri pada tungkai ketika berjalan dan hilang ketika beristirahat.
  • Betis terasa sakit seperti ditekan, terkadang terasa gatal.
  • Kulit tungkai menggelap dan muncul luka yang sulit sembuh.
  • Tungkai jadi sering bergerak tiba-tiba tanpa dikendalikan (restless leg syndrome).

Jika kamu mengalami berbagai gejala tersebut, segera download aplikasi Halodoc untuk membicarakannya pada dokter. Chronic venous insufficiency yang tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan komplikasi, akibat meradang atau pecahnya pembuluh darah vena tungkai. Ketika hal itu terjadi, kulit pada tungkai akan tampak kemerahan. 

Pada beberapa kasus, hal tersebut juga bisa memicu terjadinya infeksi atau selulitis, tepatnya pada jaringan di sekitar pembuluh darah. Lebih lanjut, komplikasi serius yang mungkin terjadi akibat chronic venous insufficiency adalah emboli paru, dan bertambah banyaknya pembuluh vena yang mengalami kondisi ini.

Baca juga: Pembedahan untuk Mengobati Chronic Venous Insufficiency

Pengobatan untuk Chronic Venous Insufficiency

Pengobatan untuk chronic venous insufficiency biasanya tergantung pada tingkat keparahan kondisi yang dialami. Jika masih ringan, dokter mungkin hanya akan menyarankan perawatan rumahan seperti olahraga rutin, menghindari duduk bersila, dan tidak membuat posisi tungkai menggantung.

Stocking khusus juga mungkin akan disarankan untuk digunakan secara rutin, untuk membantu melancarkan aliran darah pada tungkai. Namun, jika gejala tidak kunjung membaik, dokter biasanya akan melakukan tindakan pengobatan berupa:

  • Pemberian obat-obatan, seperti obat pengencer darah, diuretik, dan pentoxifylline (obat pelancar aliran darah).
  • Skleroterapi, yaitu dengan menyuntikkan obat khusus ke dalam pembuluh vena untuk melukai dan menutup pembuluh tersebut, sehingga aliran darah akan melewati pembuluh vena lainnya.
  • Radiofrequency ablation atau RFA. Dilakukan dengan bantuan selang kecil (kateter) dan sinar khusus untuk menutup pembuluh vena yang bermasalah.
  • Pembedahan. Dilakukan untuk memperbaiki atau mengangkat pembuluh vena yang rusak, melakukan cangkok pembuluh vena baru, atau menutup pembuluh vena yang rusak.

Itulah beberapa pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi chronic venous insufficiency. Soal pengobatan seperti apa yang paling sesuai, kamu bisa bicarakan dengan dokter. 

 

Referensi:
John Hopkins Medicine. Diakses pada 2020. Health Library. Chronic Venous Insufficiency.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2020. Health. Chronic Venous Insufficiency (CVI).
Healthline. Diakses pada 2020. Venous Insufficiency.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan