Sering Kambuh, Begini Cara Mengobati Asam Lambung Naik

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   16 Maret 2021
Sering Kambuh, Begini Cara Mengobati Asam Lambung NaikSering Kambuh, Begini Cara Mengobati Asam Lambung Naik

Halodoc, Jakarta - Asam lambung naik terjadi ketika beberapa kandungan asam lambung mengalir ke kerongkongan dan membawa makanan dari perut kembali ke mulut. Perlu diketahui, asam lambung naik tidak ada hubungannya dengan penyakit jantung. Lambung mengandung asam klorida, asam yang membantu memecah makanan dan melindungi dari patogen seperti bakteri.

Lapisan lambung secara khusus diadaptasi untuk melindunginya dari asam, tapi esofagus tidak terlindungi. Sfingter gastroesofagus, biasanya bertindak sebagai katup yang memungkinkan makanan masuk ke perut tapi tidak kembali ke kerongkongan. Saat katup gagal bekerja, isi perut dimuntahkan ke kerongkongan. Gejala asam lambung naik terasa seperti mulas. 

Cara Mengobati Asam Lambung Naik

Saat mengalami gejala asam lambung naik atau asam lambung naik kambuh, hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. Dokter biasanya menyarankan untuk memodifikasi gaya hidup dan konsumsi obat-obatan yang dijual bebas. Jika kamu asam lambung naik tidak mereda dalam beberapa minggu, maka dokter biasanya meresepkan beberapa obat berikut:

Obat-obatan yang Dijual Bebas

Untuk seseorang yang jarang mengalami mulas atau gangguan pencernaan, terdapat obat dijual bebas yang mampu meredakan keasaman isi lambung. Obat Antasida diformulasi dalam bentuk cair dan tablet. Namun, obat ini mungkin tidak bekerja untuk semua orang, dan kebutuhan penggunaan secara rutin harus didiskusikan dengan dokter. 

Antasida mampu meredakan asam lambung dalam waktu cepat tapi jangka pendek. Obat ini mengandung senyawa kimia seperti kalsium karbonat, natrium bikarbonat, aluminium, dan magnesium hidroksida. Obat ini juga bisa menghambat penyerapan nutrisi yang menyebabkan defisiensi. 

Obat Alginat atau Gaviscon

Gaviscon bekerja dengan cara yang berbeda dibandingkan antasida. Obat alginat ini sedikit berbeda dalam komposisinya, tapi biasanya mengandung antasida.

Asam alginat bekerja dengan menciptakan penghalang mekanis terhadap asam lambung, membentuk gel berbusa yang berada di bagian atas ruang lambung itu sendiri. Setiap refluks tidak berbahaya karena terdiri dari asam alginat dan tidak merusak asam lambung. 

Baca juga: Atasi Asam Lambung dengan 7 Pengobatan Rumahan Ini

Memodifikasi Gaya Hidup

Gaya hidup yang dapat meredakan asam lambung naik, di antaranya:

  • Memperbaiki postur tubuh, misalnya duduk lebih tegak. 
  • Mengenakan pakaian longgar.
  • Menurunkan berat badan jika kelebihan berat badan atau obesitas. 
  • Menghindari tekanan yang meningkat pada perut, seperti ikat pinggang yang ketat, atau melakukan olahraga sit-up. 
  • Menghentikan kebiasaan merokok. 

Pengobatan Alternatif

Pengobatan alternatif mungkin bisa memberikan sedikit kelegaannya. Namun, cara untuk melakukannya tetap harus dikombinasikan dengan perawatan dokter. Bicarakan dengan dokter tentang pengobatan asam lambung naik secara alternatif yang aman dikombinasikan dengan pengobatan medis. Pilihannya, yaitu:

  • Pengobatan herbal. Chamomile terkadang digunakan untuk meredakan asam lambung naik. Namun pengobatan herbal bisa berefek samping dan mengganggu pengobatan. Tanyakan pada dokter mengenai dosis yang aman. 
  • Terapi relaksasi. Teknik menenangkan stres dan kecemasan bisa mengurangi gejala asam lambung naik. Tanyakan pada dokter mengenai teknik relaksasi yang tepat. 

Baca juga: 7 Makanan Sehat bagi Pengidap Asam Lambung

Dampak Jika Asam Lambung Naik Tidak Segera Diobati

Tanpa pengobatan, penyakit asam lambung bisa menyebabkan komplikasi serius dalam jangka panjang, termasuk meningkatkan risiko kanker. Paparan asam lambung secara terus-menerus bisa merusak kerongkongan yang menyebabkan beberapa kondisi, seperti:

  • Esofagitis: Lapisan esofagus meradang, menyebabkan iritasi, pendarahan, dan ulserasi dalam beberapa kasus. 
  • Striktur: Kerusakan yang disebabkan oleh asam lambung menyebabkan pembentukan bekas luka dan kesulitan menelan, dengan makanan yang tersangkut saat mengalir ke kerongkongan.
  • Esofagus Barrett: Komplikasi serius di mana paparan berulang terhadap asam lambung menyebabkan perubahan pada sel dan jaringan yang melapisi esofagus yang berpotensi berkembang menjadi sel kanker. 

Perlu diketahui, esofagitis maupun esofagus Barrett dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker. 

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Gastroesophageal reflux disease (GERD)
Medical News Today. Diakses pada 2021. What is acid reflux?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan