Sering Kebas dan Kesemutan? Ini Beberapa Hal yang Bisa Memicunya

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   09 Juni 2023

“Kebas merupakan kondisi yang dianggap normal dan sering terjadi. Meski tidak berisiko, ada beberapa gangguan kesehatan yang bisa menyebabkan kondisi ini.”

Sering Kebas dan Kesemutan? Ini Beberapa Hal yang Bisa MemicunyaSering Kebas dan Kesemutan? Ini Beberapa Hal yang Bisa Memicunya

Halodoc, Jakarta – Kebas dan kesemutan adalah kondisi yang umum terjadi di mana seseorang mengalami mati rasa dan sensasi seperti tertusuk jarum. Kesemutan dapat terjadi di hampir semua bagian tubuh, tetapi tangan dan kaki adalah area yang paling sering terpengaruh.

Meskipun kesemutan terkadang dapat hilang dengan sendirinya dan terlihat sebagai masalah ringan, namun dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Kebas dapat menyebabkan kekakuan dan sulitnya bergerak pada bagian tubuh yang terkena. 

Sebagai contoh, kesemutan di kaki dapat membuat seseorang sulit berjalan untuk sementara waktu. Selain itu, kesemutan juga dapat menjadi tanda adanya gangguan kesehatan tertentu.

Baca Juga: Sering Kesemutan, Tanda Adanya Penyakit Ini

Beberapa Penyebab Kebas

Beberapa kesemutan ada yang bersifat sementara dan ada yang terjadi dalam waktu yang lama (parestesia kronis). Berikut dalah beberapa penyebab alami kebas:

  • Duduk atau berdiri dalam posisi yang sama untuk waktu yang lama.
  • Adanya gangguan pada saraf, seperti misalnya cedera leher dapat menyebabkan mati rasa di sepanjang lengan atau tangan. Cedera punggung bawah juga dapat menyebabkan mati rasa atau kesemutan di bagian belakang kaki.
  • Tekanan pada saraf tulang belakang, seperti dari disk hernia.
  • Tekanan pada saraf perifer dari pembuluh darah yang membesar, tumor, jaringan parut, atau infeksi.
  • Kurangnya suplai darah ke suatu area yang dapat terjadi akibat pengerasan arteri, radang dingin, atau peradangan pembuluh darah.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu.
  • Penggunaan obat-obatan terlarang tertentu di jalanan.
  • Kerusakan saraf karena timbal, alkohol, atau tembakau, atau dari obat kemoterapi.
  • Terapi radiasi.
  • Gigitan binatang.
  • Gigitan serangga, kutu, tungau, dan laba-laba.
  • Keracunan makanan.
  • Kondisi bawaan yang mempengaruhi saraf.

Kondisi ini juga bisa menjadi pertanda gejala beberapa kondisi medis. Berikut ini adalah beberapa gangguan medis yang memicu kebas dan kesemutan jangka panjang.

  • Infeksi herpes zoster atau herpes zoster.
  • Infeksi lain seperti HIV/AIDS, kusta, sifilis, atau TBC.
  • Diabetes.
  • Gangguan ginjal.
  • Penyakit hati.
  • Stroke.
  • Tumor otak.
  • Kanker.
  • Kusta.
  • Ketidakseimbangan hormon.
  • Multiple sclerosis.
  • Carpal tunnel syndrome. Baca lebih lanjut mengenai kondisi ini pada: Carpal Tunnel Syndrome, Berbahaya atau Tidak?

Selain itu, kekurangan nutrisi juga bisa menjadi penyebab kondisi ini. Tubuh membutuhkan nutrisi seperti asam folat, vitamin B1, B6, dan B12 untuk mendukung fungsi neuron yang tepat. Jika kebutuhan vitamin ini tidak terpenuhi, cedera saraf dan mati rasa dapat terjadi.

Selain itu, jumlah kalsium, kalium, dan garam yang berlebihan dalam tubuh juga dapat menyebabkan kesemutan pada berbagai area tubuh, termasuk kepala, wajah, kaki, ujung jari, telapak tangan, dan telapak kaki (wajah).

Apakah Berbahaya jika Sering Kesemutan?

Sering mengalami kesemutan tidak selalu berbahaya, tetapi dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang mendasarinya. Dalam kebanyakan kasus, kesemutan terjdi akibat tekanan sementara pada saraf. 

Contohnya seperti saat kita duduk dengan posisi yang salah atau bertumpu pada lengan dalam waktu yang lama. Kesemutan semacam ini umumnya tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya setelah tekanan pada saraf berkurang.

Namun, jika kesemutan terjadi secara berulang, berlangsung dalam waktu yang lama, atau bersamaan dengan gejala lain yang tidak biasa, dapat menjadi pertanda adanya masalah yang lebih serius. 

Bagaimana Cara Mengatasi Kebas dan Kesemutan? 

Keberhasilan pengobatan tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Namun, ada beberapa upaya penanganan sebagai pertolongan pertama, yaitu: 

1. Mengubah posisi tubuh 

Jika kebas atau kesemutan terjadi akibat posisi yang tidak nyaman, cobalah mengubah posisi tubuh Anda. Berdiri, berjalan, atau meregangkan anggota tubuh yang terkena dapat membantu mengurangi tekanan pada saraf dan memulihkan peredaran darah normal.

2. Beristirahat dan menghilangkan tekanan

Jika kesemutan disebabkan oleh tekanan yang berlebihan pada saraf. Misalnya seperti saat duduk atau tidur dengan posisi yang salah. Pastikan stirahat sejenak dan menghilangkan tekanan tersebut. 

Tujuannya untuk membantu mengurangi gejala. Pilihlah posisi tidur atau duduk yang nyaman dan gunakan bantal yang tepat untuk mendukung tubuh.

3. Mengatasi faktor pemicu

Identifikasi faktor pemicu yang dapat memicu kebas atau kesemutan, seperti aktivitas tertentu, penggunaan pakaian yang terlalu ketat, atau paparan suhu dingin. Usahakan untuk menghindari atau mengurangi faktor pemicu tersebut untuk mengurangi gejala.

4. Latihan dan peregangan

Melakukan latihan fisik secara teratur, terutama latihan penguatan otot dan peregangan, dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi kebas dan kesemutan. Konsultasikan dengan dokter atau fisioterapis untuk mendapatkan program latihan yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

5. Hindari posisi yang monoton

Jika kamu melakukan aktivitas yang memerlukan posisi yang sama dalam waktu yang lama, misalnya bekerja di depan komputer, berdiri, atau mengangkat benda berat, usahakan untuk mengubah posisi secara teratur. Ini membantu mengurangi tekanan pada saraf dan memungkinkan aliran darah yang lebih baik ke ekstremitas.

6. Kompres hangat atau dingin

Terkadang, mengompres daerah yang terkena dengan kompres hangat atau dingin dapat membantu meredakan kebas dan kesemutan. Pilihlah metode yang memberikan bantuan terbaik untuk pengidapnya. Baik menggunakan handuk hangat atau kantong es yang dibungkus dengan kain tipis.

Itulah beberapa hal yang dapat menjadi penyebab kebas dan kesemutan. Jika kamu merasakan kedua kondisi tersebut dengan intensitas sering, pastikan untuk tidak mengabaikannya. 

Kamu perlu memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter spesialis saraf. Tujuannya agar pengobatan dapat segera dilakukan sehingga risiko komplikasi dapat diminimalkan. 

Referensi:
Medline Plus. Diakses pada 2023. Numbness and tingling.
Web MD. Diakses pada 2023. Tingling in Hands and Feet. 
Healthline. Diakses pada 2023. What Causes Numbness in Hands?
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Numbness in Hands.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan