Sering Keringat Dingin Tanda Gangguan Irama Jantung?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   17 Maret 2020
Sering Keringat Dingin Tanda Gangguan Irama Jantung?Sering Keringat Dingin Tanda Gangguan Irama Jantung?

Halodoc, Jakarta – Gangguan irama jantung atau yang disebut juga aritmia adalah kondisi yang terjadi ketika impuls listrik yang mengatur detak jantung kamu tidak berfungsi dengan baik, sehingga mengakibatkan jantung kamu berdetak terlalu cepat atau terlalu lambat. Salah satu gejala yang bisa kamu alami bila mengidap gangguan tersebut adalah keringat dingin. Yuk, simak penjelasannya lebih lanjut di bawah ini.

Jantung adalah organ vital yang selalu bekerja keras untuk memompa darah dan nutrisi ke seluruh tubuh. Kamu kadang-kadang bisa mendengar atau bahkan merasakan organ tersebut berdetak dengan kecepatan yang stabil. Jantung biasanya memiliki ritme yang stabil yang dikendalikan oleh impuls listrik di dalam tubuh. Namun, ketika impuls tersebut mengalami masalah, kamu bisa mengalami perubahan ritme jantung yang dinamakan aritmia.

Namun, perlu diingat, mengalami aritmia tidak selalu menandakan kamu mengidap penyakit jantung. Ada banyak hal yang bisa menyebabkan jantung kamu berdebar.

Penyebab Gangguan Irama Jantung

Aritmia sangat mungkin terjadi bahkan bila kamu memiliki jantung yang sehat sekalipun. Bila kamu mengalami gangguan tersebut, sebaiknya coba bicarakan dengan dokter.

Berikut beberapa penyebab aritmia:

  • Infeksi atau demam.

  • Stres, baik secara fisik maupun emosional.

  • Mengidap penyakit, seperti anemia atau penyakit tiroid.

  • Obat-obatan dan stimulant lain, seperti kafein, tembakau, alkohol, kokain, amfetamin, dan obat-obatan resep tertentu.

  • Gen yang ada dalam tubuh.

  • Beberapa kondisi jantung.

Baca juga: Bukan Karena Gugup, Ini Penyebab Jantung Berdetak Cepat

Gejala Gangguan Irama Jantung yang Perlu Diketahui

Jantung yang normal akan berdetak pada 60–100 kali per menit. Organ ini juga bisa berdetak lebih cepat pada kondisi-kondisi tertentu, seperti selama berolahraga atau saat kamu sedang stres. Detak jantung juga bisa melambat saat kamu tidur. Jadi, detak jantung yang melambat atau meningkat adalah normal.

Ketika irama jantung terganggu, beberapa orang mungkin saja tidak menyadarinya. Namun, sebagian orang lain dapat merasakan kondisi tersebut. Karena itu, penting untuk mengetahui gejala gangguan irama jantung secara umum:

  • Palpitasi, atau detak jantung yang melompat-lompat.

  • Jantung terasa berdebar-debar.

  • Sensasi jantung berdebar kencang.

Selain gejala pada jantung, kamu juga bisa mengalami gejala-gejala lain yang terjadi sebagai dampak akibat gangguan irama jantung. Salah satunya adalah keringat dingin. Namun, keringat dingin saja tidak selalu menandakan gangguan irama jantung. 

Ada berbagai kondisi medis yang bisa menyebabkan keringat dingin.  Jadi, coba perhatikan lebih seksama apakah keringat dingin yang kamu alami disertai dengan sensasi pada jantung seperti di atas? Selain itu, berikut gejala aritmia lain yang bisa terjadi:

  • Merasa kelelahan atau kegelisahan.

  • Sakit kepala ringan atau pusing.

  • Sesak napas.

  • Nyeri dada.

  • Pingsan (sinkop) atau hampir pingsan.

Namun, kamu mungkin juga bisa mengalami sensasi tersebut meskipun tidak mengalami aritmia. Gejala yang kamu rasakan mungkin berasal dari kecemasan, stres, atau penyebab lainnya selain masalah pada detak jantung kamu. Jadi, ada baiknya kamu memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan diagnosis.

Baca juga: Berisiko Kena Aritmia, Hindari Kegiatan Ini

Cara Mendiagnosis Gangguan Irama Jantung

Untuk mendiagnosis gangguan irama jantung, pertama-tama dokter akan bertanya tentang gejala yang kamu alami dan melakukan pemeriksaan fisik. Setelah itu, beberapa tes mungkin perlu dilakukan untuk memastikan diagnosis.

Salah satu tes yang sering digunakan untuk mendiagnosis aritmia adalah elektrokardiogram (EKG). Pemeriksaan tersebut akan merekam irama jantung kamu untuk mengetahui jenis gangguan yang kamu alami. Tes EKG bisa memakan waktu hampir satu harian penuh atau bahkan lebih untuk mendeteksi masalah. Bila aritmia tidak sering terjadi, dokter mungkin akan memberi kamu monitor Holter atau “perekam kejadian”, yang dapat kamu nyalakan ketika merasakan gejalanya.

Dokter mungkin juga akan merekomendasikan pemeriksaan ekokardiogram atau USG jantung. Tes ini dapat memberikan gambaran yang lebih baik tentang struktur dan fungsi jantung kamu, serta melihat ukuran ruang jantung dan katupnya.

Dalam kasus yang lebih serius, kamu mungkin perlu dites dengan elektroda yang dipasang di jantung. Pemeriksaan ini disebut studi electrophysiologic.

Baca juga: Inilah 4 Cara Jitu Mencegah Aritmia

Nah, itulah penjelasan tentang gejala gangguan irama jantung. Untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, kamu bisa buat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan kamu melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play sebagai teman penolong untuk menjaga kesehatanmu sekeluarga.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Heart arrhythmia.
WebMD. Diakses pada 2020. What Are Heart Rhythm Disorders (Arrhythmias)?

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan