Sering Kesemutan, Tanda Masalah Kesehatan

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   22 Oktober 2017
Sering Kesemutan, Tanda Masalah KesehatanSering Kesemutan, Tanda Masalah Kesehatan

Halodoc, Jakarta – Jika kamu tidur dengan menaruh kepala di atas lengan dalam waktu yang cukup lama, lengan pasti akan merasa kesemutan atau seperti mati rasa. Namun rasa kesemutan itu akan segera hilang, tidak lama setelah kamu mengangkat kepala. Kesemutan ada yang bersifat sementara, ada juga yang berkepanjangan. Jika kamu mengalami kesemutan yang berkepanjangan, bisa jadi hal itu mengindikasikan adanya suatu penyakit, lho.

Kesemutan yang Bersifat Sementara
Lengan tangan yang kesemutan karena tertindih kepala, atau akibat duduk terlalu lama merupakan contoh kesemutan yang bersifat sementara. Rasa kesemutan itu muncul ketika ada anggota tubuh yang tertekan dalam waktu yang cukup lama, sehingga membuat aliran darah ke saraf di daerah itu menjadi terhambat. Namun, kesemutan akan segera hilang dengan sendirinya begitu kamu membebaskan area yang kesemutan dari tekanan. Dengan demikian darah dapat mengalir lancar kembali.

Kesemutan sementara juga bisa terjadi karena penyakit Raynaud, yang menyebabkan pasokan darah ke area tertentu pada tubuh, seperti jari-jari tangan dan kaki terganggu. Pengidapnya akan merasakan kesemutan saat sedang stres, cemas, atau berada di ruangan bersuhu dingin.

Kesemutan yang Berkepanjangan
Kesemutan yang terjadi secara berkepanjangan biasanya menandakan adanya masalah kesehatan. Penyakit-penyakit yang ditandai  oleh gejala kesemutan adalah:

  • Diabetes Melitus (DM)
    Kesemutan yang dirasakan oleh pengidap DM bisa menjadi pertanda rusaknya pembuluh darah yang mengakibatkan darah yang mengalir di ujung-ujung saraf berkurang. Pengidap Kesemutan itu bisa berkembang menjadi kram dan nyeri saat area tubuh tersebut digerakkan.
     
  • Stroke
    Kesemutan juga menjadi pertanda dari stroke ringan. Rasa kesemutan muncul karena pembuluh darah di otak tersumbat dan mengakibatkan kerusakan saraf setempat.
     
  • Penyakit Jantung
    Komplikasi jantung dengan sarafnya dapat menyebabkan kesemutan. Ketika pasien dengan penyakit jantung menjalani operasi pemasangan klep, bisa jadi ada bekuan darah yang menempel. Bekuan darah itu terbawa aliran darah ke otak, sehingga menyebabkan penyumbatan pada otak. Jika yang tersumbat adalah daerah yang mengatur sistem sensorik, pasien akan merasakan kesemutan sebelah. Namun, jika daerah yang mengatur system motorik juga tersumbat, kesemutan akan disertai kelumpuhan.
     
  • Gangguan Ginjal
    Kalsium merupakan jenis mineral penting yang dibutuhkan untuk kontraksi otot dan transmisi saraf. Kekurangan kalsium bisa menyebabkan kesemutan, tetapi mungkin juga menandakan masalah gagal ginjal.
     
  • Rematik
    Tanda-tanda adanya penyakit rematik adalah kesemutan atau rasa tebal. Hal itu dikarenakan saraf terjepit sendi pada engsel yang berubah bentuk. Namun, kesemutan akan hilang dengan sendirinya bila rematik sudah sembuh.
     
  • Spasmofilia
    Kesemutan juga dapat menjadi pertanda adanya penyakit spasmofilia. Penyakit tersebut terjadi karena tegangan karbondioksida dalam paru-paru menurun sehingga menyebabkan kadar ion kalsium dalam darah berkurang.
     
  • Ketidakseimbangan Hormon
    Gangguan pada tingkat hormon dapat menyebabkan pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki yang memicu tekanan pada saraf. Pembengkakan tersebut juga mengganggu aliran darah ke otot yang menyebabkan kram dan kesemutan akibat penumpukan asam laktat dan buruknya oksigenasi.


Penyakit-penyakit lainnya yang juga ditandai oleh kesemutan yang berkepanjangan adalah: penyakit hati, tumor otak, kanker, multiple sclerosis atau sclerosis ganda, infeksi tulang belakang, guillaine-barre syndrome, dan CTS (carpal tunnel syndrome) atau sindrom lorong karpal.

Faktor lain yang juga dapat memicu rasa kesemutan yang berkepanjangan:

  • Selain penyakit, kesemutan berkepanjangan juga bisa menandakan tubuhmu kekurangan nutrisi penting atau malanutrisi. Hal itu bisa disebabkan karena pola makan yang buruk, kekurangan vitamin B12, atau terlalu banyak meminum alkohol.
  • Obat-obatan  berikut juga bisa menimbulkan kesemutan jika dikonsumsi, yaitu antibiotik, obat pencegah kejang, obat-obatan kemoterapi yang digunakan untuk mengatasi kanker payudara dan limfona, dan obat untuk penyakit HIV/AIDS.
  • Jika terkena zat-zat beracun seperti merkuri, talium, timbal arsenik, atau bahan-bahan kimia industrial lainnya juga bisa menimbulkan rasa kesemutan.


Jika kamu merasakan kesemutan yang berkepanjangan, lalu disertai dengan pusing, kejang otot atau gejala lainnya yang tidak biasa, segera diskusikan ke dokter. Kamu bisa menghubungi dokter dengan  Halodoc dan dapat dengan nyaman menceritakan kondisi kesehatan melalui Video/Voice Call dan Chat. Selain itu, kamu juga bisa membeli  vitamin dan produk kesehatan yang dibutuhkan di Halodoc dan pesanan akan diantar ke tempat tujuan dalam satu jam. Ayo, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan