Sering Lupa di Usia Muda, Mungkinkah Risiko Alzheimer Meningkat?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   25 Mei 2021
Sering Lupa di Usia Muda, Mungkinkah Risiko Alzheimer Meningkat?Sering Lupa di Usia Muda, Mungkinkah Risiko Alzheimer Meningkat?

Halodoc, Jakarta - Sudah tak asing kan dengan penyakit Alzheimer? Alzheimer adalah masalah pada otak yang membuat pengidapnya mengalami penurunan daya ingat, kemampuan berpikir dan bicara, serta perubahan perilaku secara bertahap. 

Pada kebanyakan kasus Alzheimer dijumpai pada lansia atau mereka di atas 65 tahun. Namun, tak sedikit pula orang-orang di usia dengan usia 40-50 tahun. Bahkan, pada kasus yang jarang terjadi, kondisi ini juga mungkin terjadi pada orang yang berusia 30 tahun. 

Sayangnya, kebanyakan ahli medis seringkali kesulitan melakukan diagnosis Alzheimer pada usia muda. Sebab, Alzheimer di usia muda menunjukkan gejala yang kerap dikira stres akibat tekanan aktivitas sehari-hari seperti mudah lupa.

Baca Juga: 5 Faktor Penyebab Alzheimer Pada Seseorang

 

Kenali Jenis dan Gejala Alzheimer di Usia Muda

Faktanya, terdapat dua tipe Alzheimer yang diderita oleh orang yang masih muda, yakni turunan dan umum. Pada penyakit Alzheimer umum, pengidap yang umumnya masih muda mengalami gejala dan ciri yang sama dengan orangtua dengan Alzheimer. 

Sementara penyakit Alzheimer yang disebabkan oleh faktor keturunan menunjukkan tanda-tanda Alzheimer saat mereka menginjak usia 30-an, 40-an, atau 50-an.

Lantas, seperti apa sih gejala Alzheimer di usia muda? Pada kebanyakan pengidap Alzheimer di usia muda, gejala awal yang timbul serupa dengan jenis penyakit Alzheimer lainnya, yaitu:

  • Menanyakan informasi yang sama berulang kali.
  • Tidak bisa mengingat waktu dan tanggal.
  • Tidak bisa mengingat posisi sekarang dan cara sampai di tempat tersebut.
  • Kesulitan terlibat dalam perbincangan dan sulit memilih kata untuk suatu hal.
  • Bermasalah pada persepsi mendalam atau masalah penglihatan lain.
  • Sulit untuk memecahkan masalah sederhana, seperti mengikuti panduan pada resep.
  • Melupakan hal penting, terutama informasi yang baru diperoleh atau tanggal penting.
  • Meningkatnya pengambilan keputusan buruk.
  • Menarik diri dari pekerjaan dan situasi sosial.
  • Meletakkan barang sembarangan namun lupa saat membutuhkan barang tersebut.
  • Perubahan kepribadian dan suasana hati.

Nah, bagi kamu yang mengalami gejala-gejala di atas, coba temui atau tanyakan pada dokter untuk mendapatan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan? 

Baca Juga: Belum Tentu Penyakit, Ini Alasan Manusia Mudah Lupa 

Awasi Berbagai Faktor Risikonya

Umumnya, Alzheimer dialami oleh para lansia. Namun, penyakit ini bisa menyerang tanpa pandang bulu, termasuk mereka di usia produktif. Berikut ini faktor yang memicu terjadi alzheimer di usia muda. 

  • Cedera atau trauma pada bagian kepala.
  • Memiliki gangguan kognitif. 
  • Genetik.
  • Mengidap sindrom down.

Tak cuma itu saja, beberapa kondisi seperti penyakit jantung, gangguan tidur, diabetes, obesitas, kolesterol tinggi, dan darah tinggi juga diduga meningkatkan risiko terjadinya Alzheimer. Di samping itu, pola hidup tidak sehat seperti merokok dan jarang berolahraga juga diduga dapat meningkatkan risiko Alzheimer.

 

Menyerang di Usia Muda, Apa yang Perlu Dilakukan?

Alzheimer yang terjadi di usia muda akan menimbulkan tantangan, pasalnya hal ini terjadi saat masih dalam usia produktif. Agar kehidupan tetap nyaman, sebaiknya lakukan hal berikut:

Saat berada di tempat kerja, mungkin pergerakan atau aktivitasmu terganggu. Ada baiknya untuk mengatakan hal ini kepada atasan dan rekan kerja supaya kondisi yang terjadi tidak mengganggu.

Saat kamu merasa pekerjaan sudah terlalu berat, sebaiknya untuk mengurangi beban kerja atau mengurangi jam kerja.

Bicarakan kondisi tersebut pada pasangan. Jangan ragu untuk meminta bantuannya, bila memerlukan. Tetap melakukan kegiatan dengan pasangan, sesuai kemampuan. Temukan dan nikmati juga kegiatan baru dengan pasangan agar tetap bersemangat. Apabila kamu sudah memiliki anak, bicarakan juga kondisi Alzheimer ini agar anak mengerti. Tetap melakukan aktivitas bersama anak dan keluarga.

Baca Juga: Belum Tentu Penyakit, Ini Alasan Manusia Mudah Lupa

Itulah gejala dan faktor yang meningkatkan risiko terjadinya Alzheimer di usia muda. Agar terhindari dari penyakit ini, cobalah terapi pola hidup sehat setiap harinya. 

Nah, bagi kamu yang ingin meningkatkan sistem kekebalan tubuh di tengah pandemi, bisa kok membeli vitamin atau suplemen menggunakan aplikasi Halodoc sehingga tidak perlu repot keluar rumah. Sangat praktis, bukan? 

Referensi:
Alzheimer's Association. Diakses pada 2021. Can Alzheimer's Disease Be Prevented?
Harvard Medical School. Diakses pada 2021. What can you do to avoid Alzheimer’s disease?
NHS Choices UK. Diakses pada 2021. Health A-Z. Alzheimer’s Disease. Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Diseases and Conditions. Alzheimer’s Disease.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan